Jarang sekali kita mendapati film Indonesia yang dikerjakan dengan baik. Setahu saya, lebih banyak yang cuma direkam pake video, akting pas-pasan, dan alur yang kalau tidak terlalu simplistis, ya terlalu membingungkan. Laskar Pelangi adalah film yang menurut saya sangat baik, karena dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

Film yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata ini menceritakan perjuangan seorang guru dan murid-muridnya untuk memperoleh pendidikan hingga tuntas pada sebuah SD di derah miskin Belitung. Perjuangan itu memang tidak mudah—keterbatasan ekonomi memberi tantangan luar biasa sulit demi mendapatkan fasilitas dasar (yang bagi pembaca blog ini, pasti sudah taken for granted).

Kesungguhan Mira dan Riri dalam mengerjakan Laskar Pelangi terlihat pada sinematografi yang menawan, musik yang tidak asal tempel, dan penuturan yang mengalir dengan baik. Tapi pujian utama harus ditujukan kepada aktor-aktornya. Permainan Cut Mini (Bu Guru Mus), Ikranegara (Kepala Sekolah), dan kesepuluh siswa SD Gantong terasa natural dan enak ditonton.

Film ini tentu tidak sempurna. Alurnya sempat kehilangan arah di tengah jalan, sesuatu yang hampir selalu terjadi di film Indonesia. Untungnya kengelanturan ini bisa segara menemukan gregetnya. Tapi begini, seandainya rata-rata film Indonesia mendapat skor 6 bintang, maka saya tidak keberatan memberi Laskar Pelangi 60 bintang.

Laskar Pelangi
Tagged on:

98 thoughts on “Laskar Pelangi

  • September 28, 2008 at 5:24 am
    Permalink

    Yah, apalagi digaungi oleh nidji dan mbak gita gut.. idihh… tambah seru cooyy.. Eeh, expresi saya ndak mencerminkan suka ya…

    Reply
  • September 29, 2008 at 4:10 am
    Permalink

    Laskar pelangi emang keren.
    Banyak banget ya Mon bintangnya sampe 60 :D

    Reply
  • September 29, 2008 at 10:41 am
    Permalink

    Satu studio termehek-mehek…

    AKu antri, baru di bioskop ke-3 dapat tempat duduk, itupun ndongak dan ndepis di pinggir (J-22).. nasib!

    Bener kata @Pangeran, jangan ngajak yag sudah baca novelnya (cewek).. pasti sepanjang film menebak dan bercerita dhewe… hughh!!! Udah gitu termenyek2…

    (Temen gw jilbabnya basah kuyup, lupa bawa tissue )

    Reply
  • September 29, 2008 at 9:38 pm
    Permalink

    tadinya males nonton laskar pelangi karena yang jadi buguru nya si cut mini…
    kayaknya nggak cocok yaa…

    taunya setelah nonton, saya suka lihat cut mini jadi bu muslimah…

    Reply
  • September 30, 2008 at 2:23 pm
    Permalink

    Just Another “LATAH” movie . . . .
    tunggu saja sampe elo pade kena kutukan cacar air…hiks

    Kayaknya… segala hal di matamu itu latah Don.

    Reply
  • October 1, 2008 at 12:23 am
    Permalink

    kalau banyak yang bilang film ini bagus, kayaknya bukan berarti latah.. Yang buat film ini emang selain punya kesungguhan secara teknis, juga ‘pake hati’.. sehingga bisa menyentuh hati banyak orang, even kritikus yang paling pelit apresiasi sekalipun. untungnya saya bukan orang yang merasa perlu terus nyari2 kelemahan film indonesia sampe akhirnya susah menikmati n appreciate karya bangsa sendiri. :D.

    Reply
  • October 2, 2008 at 3:59 am
    Permalink

    wah sama nih, pujian rata2 mengalir buat film ini..
    mantap banget dah…
    pengen nonton lagi kalo ada kesempatan :)

    Reply
  • October 2, 2008 at 5:21 pm
    Permalink

    ikut gabung neh..
    yup. it’s great movie.top markotop,surotop.sip markusip…poko’e maknyuusss…

    merugilah orang2 yg lum nonton film+baca novel Laskar Pelangi… sebuah karya yg INSPIRATIF…

    U must see…!!!

    Reply
  • October 2, 2008 at 10:40 pm
    Permalink

    gw aja jadi pengen nonton 2x nih…
    menurut gw, film laskar pelangi 80 bintang

    Reply
  • October 3, 2008 at 7:06 am
    Permalink

    film ini terlalu didandani, terlalu manis. tidak tajam seperti novelnya.
    mengingat di ucapan terima kasihnya ada nama ‘dirut PT Timah”
    o, pasti sudah ada kesepakatan yang terjadi supaya filmnya jangan terlalu keras menyorot kemusykilan pt timah dan pemerentah ORBA yang korup dan musyrik.
    terlalu candy-canes, hilang greget. andrea hirata mesti kecewa. saya kasih angka 4, terlalu buruk ini untuk sineas sekelas riri & mira.

    Reply
  • October 3, 2008 at 9:53 am
    Permalink

    bagus ga yah …bagus ga yah…

    sebenernya kurang ngigit, ada yang kurang garem gitu. Walau untuk pesan nya memang bagus. Tapi bener loh, adegan perjalanan Lintang itu yang diulang-ulang agak mengganggu.

    Dan yang fatal, Tora Sudiro. Gak bisa dipungkiri lagi :D

    Reply
  • October 4, 2008 at 1:33 am
    Permalink

    W dah nnton 2x. Sumpah krenz.krenz. Krenz… Bgt ni film. Pa lagi bunga serojanya Mahar. Top deh. Buat orang2 yg ngakunya pecinta film. Haruz wajib kudu nonton.

    Reply
  • October 4, 2008 at 6:16 am
    Permalink

    blum liat pilemnya, antrinya sih pendek tapi di tulisan depan loketnya terpampang jelas-jelas ‘tiket habis’

    musuhnya precil-precil, saya lebih baik mengalah karena memang sudah baca bukunya.

    Reply
  • October 5, 2008 at 2:24 pm
    Permalink

    Filmnya bagus. Pendapat pribadi saya film ini bisa disejajarkan dengan Nagabonar Jadi 2. Tetapi seperti ritual nonton film Indonesia lainnya, film ini cukup ditonton satu kali. :D (Hitung – hitung first impression, lah…Daripada kecewa saat ditonton tujuh ulangan)

    Reply
  • October 6, 2008 at 12:09 am
    Permalink

    Riri Riza masih bisa membuat lebih baik dari ini. Masih dangkal :D

    Reply
  • October 6, 2008 at 12:55 pm
    Permalink

    udah baca novelnya?
    kalo ga tersentuh….berarti masih sodara jauhnya Ryan ama Sumanto…
    waktu filmnya mau dibikin ama mb mira sama mas riri…
    MM…sama halnya ngebet nonton Nagabonar jadi 2,karena tau yang buat om dedi mizwar
    JAMINAN MUTU!!

    Reply
  • October 6, 2008 at 1:04 pm
    Permalink

    ya, filmnya sih cukup OK!
    tapi untuk jadi nomor satu kayaknya belom deh!!
    masih ada Nagabonar dan AAC

    Reply
  • October 6, 2008 at 8:01 pm
    Permalink

    …. baru 2x nonton nih..

    Reply
  • October 6, 2008 at 11:12 pm
    Permalink

    film na menyentuh banget, wajib ditonton.
    memang ga sepenuhnya sempurna, tp secara keseluruhan akting anak2 belitong ini yg bikin film na begitu hidup. terutama akting lintang dan mahar.

    klo mw nonton sampe sekarang masih ngantri banget. tiket untuk jam9mlm dah abies dari jm3sore. selamat nonton ya buat yg lom nonton.. ^^

    Reply
  • October 7, 2008 at 6:28 am
    Permalink

    aku sdh 2 kali nonton loh…:lol:
    emm,,,filmnya emang keren euy…
    cuma LP & GIE film indo yg aku nonton di bioskop, :-)

    Reply
  • October 7, 2008 at 9:15 am
    Permalink

    Saya udah nonton di Smg, ngantrinya aja 4 jam lho. Saya enggak malu ngakuin kalo di bioskop saya menitikkan air mata setiap kali Bu Mus bicara sama anak2nya.

    Betul2 seperti kembali ke masa lalu saya, semoga Andrea Hirata, Bu Mus, dan pendekar pendidik kita diberkahi oleh Tuhan YME.

    Amin.

    Reply
  • October 7, 2008 at 12:52 pm
    Permalink

    filmnya bagus, tapi ceritanya tak bagus…terlalu bnyk hal yg ingin dimasukkan kedalam 150menit gambar berjalan ini…kasian yg blm baca novelnya :p
    tp gpp, bahkan heri poter aj filmnya jelek gt…aq suka si pak kepala sekolah, top bgt…

    Reply
  • October 7, 2008 at 10:11 pm
    Permalink

    entahlah,..yang jelas mulai perdana tayang ampe sekarang qw dah 6 kali nonton,..qw ingin air mata bahagy ini tertumpah habizzzz,..byar hilang penat selama ini akibat grogotan kisah cinta yang mematikan inspirasi,..
    sebagai anak negeri aqw malu dengan komentar2 yang melihat seolah2 dya kritikus ulung dan mungkin merasa lahir di eropa atw timur tengah,…
    omong kosong film ayat2 cinta,..mank ada ya sambil kuliah poligami???dah gitu beda keyakinan lagi,..dasar ustadz tanggung,..

    Reply
  • October 8, 2008 at 12:50 pm
    Permalink

    Laskar Pelangi emang patut di tonton, adegan jayus sampe bikin nangis ada semua disitu. Dua kali nonton, dua kali pula menitikkan air mata :)

    Reply
  • October 9, 2008 at 6:16 pm
    Permalink

    Aku sama sekali tidak suka membaca…tapi pas baca laskar pelangi gile ketagihan sekarang lagi mau ngabisin seri 2 nya ‘ Sang Pemimpi ‘
    Buku, Film, Soundtracknya….puiiihhh..
    top abis apalagi lagu yang berjudul ‘ Lintang ‘ yang dinyanyiin ama Netral…wah gahar…keren.
    Semakin cinta aja nih ama negeriku
    Majulah Indonesia KU.

    Reply
  • October 10, 2008 at 7:23 am
    Permalink

    saya masih belum tertarik, baik baca bukunya maupun menonton filmnya…..
    entah…..

    Reply
  • Pingback:Laskar Pelangi - The Movie

  • October 11, 2008 at 9:10 pm
    Permalink

    kereeeeeen banget!!! aq udh 2x nntn n 2x nangis. pakar komnikasi ui berani bilang ini movie of this century!!!

    Reply
  • October 12, 2008 at 9:41 am
    Permalink

    The perfectionist in me says no.
    .
    But the pragmatist in me says YES.
    .
    Denny said it best :)
    .
    Dan senang sekali bisa mengajak anak saya nonton bareng ke bioskop, bebas dari film pocong / hantu / eksploitasi wanita / slapstick tidak lucu / dst :)

    Reply
  • October 13, 2008 at 7:50 pm
    Permalink

    datanglah ke Belitong.. cuma 45 menit dari jakarta, penerbangan 3 x sehari, rasakan bagaimana tinggal di bumi laskar pelangi :-)

    Reply
  • October 14, 2008 at 12:43 pm
    Permalink

    film laskar pelangi memang cukup menarik. namun ada adegan yang melompat, yakni ketika tiba2 orang ramai2 mencari flo di tengah hutan.

    andai scene itu tak ada, kayaknya juga gpp. :)

    Reply
  • October 19, 2008 at 6:14 am
    Permalink

    seru!!!
    gw nonton 4x
    prtama ma tmen skul,kedua ma tmen main,,k3 ma bonyok,,k4??? ahahaha,,tauu ndirii lahh

    Reply
  • October 23, 2008 at 10:21 am
    Permalink

    Saya sudah nonton 5x

    Rasanya setiap kali nonton,
    Seperti belum pernah nonton..

    Bagi saya tiada yang lebih indah,
    dan bersyukur…

    Untuk sebuah ungkapan terimakasih
    atas perjuangan para sineas yang ingin
    memberi yang terbaik untuk Indonesia..

    Saya bangga punya film seperti ini
    bangga atas orang-orang dibelakangnya

    Riri Reza dan Mira lesmana….
    saya pikir film ini tak tergantikan…
    dan anda benar-benar telah
    melakukan pekerjaan yang mulia…

    Kalau kita menilainya dengan hati yang tulus,,
    Bahwa memang ada orang yang lebih baik
    Katakanlah kalau mereka lebih baik
    Jika tidak buktikanlah
    BAHWA hidup itu adalah perbuatan
    bukan hanya sekedar perkataan

    Reply
  • October 23, 2008 at 12:56 pm
    Permalink

    aku ga habis pikir…
    mereka yang pada ngantri dari pagi sebelum bioskop dibuka itu..apakah bener2 pgn nonton laskar pelangi ato ga?aku percaya kalo filmnya bagus…coz novelnya aja jauh dari bagus alias baguuuuuuuuuuuuuuuusssss bgt… tapi..buat mereka yang pada ngantri dari pagi bgt bwt nonton filmnya di bioskop..coba deh dipikir…perilaku individu or hanya sekedar perilaku sosial (alias ikut2an)??

    but..salute buat kalian yang pada ngantri…
    dan 4 jempol buat filmnya (seandainya punya lebih dari 4 jempol pasti bakalan aku kasih semuanya) hehehe…

    Reply
  • October 31, 2008 at 11:25 am
    Permalink

    mudah2han saja Laskar Pelangi bisa jd pelopor buat perfiliman indonesia, harapan kita kedepan agar perfilman indonesia bisa lebih mendidik lagi.

    tidak hanya sekedar film percintaan saja, atau sinetron yang banyak menyita waktu dan kurang memberi nilai positif buat keluarga kita.

    Parahnya lagi nilai negatifnya lebih besar
    gimana dong?

    Reply
  • November 4, 2008 at 9:52 pm
    Permalink

    laskar pelangi…..mmm…sip banget deh.tapi antriannya…waduh!

    Reply
  • November 4, 2008 at 9:55 pm
    Permalink

    ikal,mahar,lintang,a kiong,dll.top abizz.untuk mahar…..kocak deh.lucu……

    Reply
  • Pingback:Laskar Pelangi – The Movie | masiqbal.net

  • Pingback:Sang Pemimpi - hermansaksono

  • December 31, 2010 at 8:03 am
    Permalink

    Hi – very good site you have put up. I had a blast going through this posting. I wanted to publish a remark to tell you that the look and feel of this website is very aesthetically pleasing. I used to be a graphic designer, now I am a copy editor for a software development company. I have always had fun working with information processing systems and am trying to educate myself in computer code in my free time (which there is never enough of lol).

    Reply
  • January 20, 2012 at 11:08 am
    Permalink

    gg nyesel sekolah di muhammadiyah,, :)

    Reply
  • April 7, 2015 at 12:28 pm
    Permalink

    Laskar Pelangi memang film legendaris, sejak pertama di launching hingga sekarang saya masih suka nonton n ngk pernah bosen :D
    Mantap ceritanya…

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.