Captain America The First Avenger

Hari Sabtu saya duduk di teater, dan menyaksikan adegan paling konyol tahun ini: Steve Rogers melangkah gagah, cuek, dengan slow motion, dan musik heroik. Lalu ia berhenti, mengucapkan sepatah dua patah dialog kacangan, melirik perempuannya, dan sontak seketika tepuk tangan mengalir meriah dari puluhan pasukan yang ada di sekelilingnya.

Inilah Captain America yang akan membuka seri film The Avengers dari Marvel.

Premisnya—walaupun konyol—sebetulnya menjanjikan ruang luas untuk digarap dengan keren. Steve Roger (Chris Evans) adalah seorang pemuda cungkring yang terobsesi menggempur Nazi walaupun ditolak berkali-kali oleh angkatan darat. Kegigihan Steve akhirnya dilirik oleh ilmuwan AS (Stanley Tucci) yang sedang mengembangkan serum manusia super. Melalui serum mutakhir dan kekuatan vitaray, akhirnya Steve yang kurus kering disulap menjadi Captain America.

Lepas dari semua kekonyolan itu, kesalahan film ini ada pada alur cerita yang terlalu padat tapi tanpa kedalaman. Captain America tidak cuma menceritakan latar belakang Steve Roger dan perjalanannya menjadi sang superhero, tetapi juga kisah cintanya, dilemanya, dan pertarungannya. Walhasil semua aspek itu digarap tanpa kedalaman. Chris Evans sama sekali tidak membuat film ini menjadi lebih baik. Aktingnya dangkal dan tanpa charm seperti Spiderman-nya Tobey Maguire ataupun Iron Man-nya Robert Downey Jr.

Hugo Weaving yang menyihir penonton lewat V For Vendetta, juga terlihat biasa saja sebagai Red Skull. Ia memerankan panglima Nazi bengis, karakter yang juga telah kelewat banyak diekpsloitasi Hollywood (Indiana Jones 4, Inglorious Bastard).

Akan tetapi adegan “kalengan” tidak berhenti di Hugo Weaving. Adegan Steve Roger berubah menjadi Captain America mengingatkan kita pada adagan perubahan Wolverine dan juga Bane (di Batman and Robins). Adegan melangkah-gagah-dengan-slowmotion, mengingatkan kita pada Fear Factor. Adegan Howard Stark menjelaskan senjata-senjata untuk Captain America, jelas-jelas menyalin James Bond.

Seolah belum puas membuat film ini hancur, sang penulis skenario seolah tidak kehabisan akal untuk menyisipkan sejumlah dialog-dialog yang cheesy.

Dan ketika film ini dipuji karena karena unsur retronya, mari kita lihat Crouching Tiger Hidden Dragon. Itu sangat retro, dan adegan laganya keren luar biasa. Ini bukan soal retro, tetapi soal kreativitas. Tepatnya kurangnya kreativitas di Captain America.

Captain America: The First Avenger
Tagged on:

20 thoughts on “Captain America: The First Avenger

  • September 12, 2011 at 3:43 pm
    Permalink

    sebentar, Scott Rogers di paragraf pertama dan Steve Roger itu kakak beradik?

    Reply
  • September 12, 2011 at 9:38 pm
    Permalink

    Sebentar… jadi namanya Steve Rogers atau Steve Roger? #penting

    Reply
  • September 13, 2011 at 10:52 am
    Permalink

    Abaikan soal salah tulis nama dari dua komen di atasku, Mon hehehehe (peace ladies).. tapi tulisanmu soal ginian selalu juara….

    Reply
  • September 13, 2011 at 7:13 pm
    Permalink

    filmnya gak menegangkan loh padahal menurut IMDb filmnya termasuk Thriller

    Reply
  • September 17, 2011 at 2:16 pm
    Permalink

    Cheesy oke :D
    Tapi kagetnya saya emang sih ada beberapa bagian dari film ini yang seharusnya bernilai, kalau ditarik keluar dari filmnya. Kalau ada di film bagian yg bernilai itu jadi terasa gak berharga, tertutup sama aksi yang terlalu banyak.

    Reply
  • September 22, 2011 at 9:08 am
    Permalink

    syukurlah saya cuman bs menikmati film,
    jadinya puas banget nonton CA.

    ide ttg orang yg patriotik membela negaranya, dan ngotot u/ itu, menyenangkan sekali rasanya.

    dan saya selalu mewanti2 diri sendiri, nonton filmnya dulu, baru baca review/kritikan. soalnya kalau baca review/kritikan dulu, ntar tersugesti deh :))

    Reply
    • July 15, 2012 at 2:45 pm
      Permalink

      aku sudah liat film-nya…. special efek nya yg bikin tubuh Chris jd super cungkring memang sempat mengecoh mata….
      memang kurang greget nih film, adegan pembunuhan red skull kurang menegangkan….tp lumayan menghibur

      Reply
  • October 1, 2011 at 12:32 am
    Permalink

    Bagusnya … saya cuma penikmat film …

    Walau sampe saat ini saya blom pernah tau apa alasan2 komentator tentang film, mulai dari mana sisi baik, sisi buruk atau kualitas dan bahasa2 yg mungkin publik gak begitu paham …

    Bagi saya, film dibuat untuk menghibur … jadi bagus atau jeleknya film hanya akan dirasakan setelah menontonnya … dan dasar analisa bagus atau jelek sebuah film bagi semua orang tidak sama, karena masing2 punya penilaian tersendiri atas film tersebut …

    Ketika saya gak bosen2 nonton film Unstoppable, buat saya itu film bagus karena saya suka kereta api :) walau banyak komentator bilang itu film garing … :D

    Toh, pada akhirnya ketika kritikus/komentator filim ditantang untuk membuat film sendiri berdasarkan analisisnya selama ini, belum tentu bisa membuat sebagus film2 yg sudah ada sekarang … :D

    Setuju sama pak Eko SW … kalo saya sih nonton dulu pilemnya, malah buat saya review/kritikan cuma sebuah pepesan kosong … :D

    Reply
    • October 1, 2011 at 1:00 am
      Permalink

      Saya ngeliatnya begini, untuk mengatakan film itu jelek atau bagus sebetulnya tidak perlu harus bisa membuat film. Yang penting bisa membedakan mana yang jelek dan mana yang bagus.

      Kemudian, jangan lupakan fungsi review film adalah kritik. Kritik gunanya meningkatkan kualitas sineas, dan juga apresiasi penonton.

      Dan kritik yang baik adalah kritik yang menjelaskan kekurangannya di mana, dan syukur-syukur bisa memberi tahu yang baik itu seperti apa.

      Maka kalau review cuma bilang bagus atau jelek, tanpa argumentasi, maka review itu tidak memberikan manfaat bagi sineasi, dan juga tidak meningkatkan apresiasi penonton.

      Itulah alasan mengapa saya selalu menjelaskan alasan mengapa saya tidak suka film ini, dan suka film itu.

      Reply
      • October 21, 2011 at 3:47 am
        Permalink

        well, yeah, to be honest, I don’t like reviewers (mungkin kau jg ga suka aku Mon. wkwk).

        Intinya gini aja sih bagi orang2 spt saya : jangan baca review kritikus, tonton dulu aja. why? karena opini negatif yg didapat dari membaca review kritikus, akan membuat kita jadi ga nyaman saat nonton. say,nontonnya ga bs all out

        itu di capt. america, saya suka banget adegan saat steve mati2an ngelawan temennya, saat dia masih kerempeng. dalam banyak hal, itu patriotis.

        bahkan adegan yang dijadikan alinea awal2 artikel ini, justru yang bagi saya, imvvvho, indah… ^_^

  • October 21, 2011 at 3:49 am
    Permalink

    kalau dipikir2, film yang saya dan kritikus sama2 suka, mungkin Rattatouile.
    seingat saya itu aja

    kalau wathcmen, sptnya dinilai buruk ya?
    yeah, bagi saya itu nonton 4x ga bosen2…
    dan itu artinya menarik banget ..

    Reply
  • October 30, 2011 at 12:57 am
    Permalink

    aku sempat tertidur selama hampir setengah jam (lama amat yak :p) saking membosankannya.

    menurutku yg sotoy ini, film ini serba nanggung.
    dibilang komedi juga enggak, romantis enggak juga. heroiknya? samar. yg paling parah jelas aktingnya. Film sekelas capt america tapi kok keliatan kaku banget, apalagi si rogers dan mbak2 tentara berlipstik merah darah itu…

    kalo dibilang ini filmnya buat ‘menggerakkan’ komiknya, kok ya fail abis ya :D

    Reply
  • November 15, 2011 at 12:29 pm
    Permalink

    satu lagi film yang bagus, jadi pengen nonton

    Reply
  • November 29, 2011 at 7:16 am
    Permalink

    Waktu nonton film ini saya mbayangin bakal nonton kayak film-film Marvel lainnya, tapi eh ternyata malah pengen ketawa dan gak menikmati banget. :-)

    Reply
  • January 6, 2014 at 12:28 pm
    Permalink

    Hi! I know this is kinda off topic but I’d figured I’d ask.
    Would you be interested in trading links or maybe guest writing a blog post or vice-versa?

    My site discusses a lot of the same topics as yours and I feel we
    could greatly benefit from each other. If you’re
    interested feel free to send me an email. I look forward
    to hearing from you! Fantastic blog by the way!

    Reply
  • September 8, 2014 at 5:22 am
    Permalink

    I really like your blog.. very nice colors & theme. Did you design this website yourself
    or did you hire someone to do it for you? Plz respond as I’m looking to construct my
    own blog and would like to find out where u got this from.

    thanks

    Reply
  • August 7, 2017 at 4:32 pm
    Permalink

    WOWOWWow, film ini luar biasa. … Aku juga sangat menyukai karakter Captain America: The First Avenger

    Reply

Leave a Reply to Chic Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.