Sudah menjadi adat Hollywood untuk meneruskan film laris menjadi trilogi. Transformers, Bourne, dan Iron Man salah satunya. Ketika film ketiga seri Pirates ini sukses mencatat laba lebih dari 900 juta dolar AS, maka Disney tidak ragu-ragu memperpanjang sebuah trilogi itu menjadi dua trilogi.
Trilogi kedua ini mengistirahatkan tema-tema yang sudah mapan di tiga film sebelumnya, seperti kisah asmara Elisabeth Swann and Will Turner. Begitu juga dua sidekick Pintel dan Ragetti, mereka sudah tidak muncul lagi. Kapten Barbosa, musuh bebuyutan (kini berkaki kayu), sekarang menanggalkan status bajak lautnya dan mengabdi kepada raja Inggris, King George II.
Film ini dimulai dengan King George II yang khawatir dengan ekspedisi Kerajaan Spanyol untuk menemukan air mancur keabadian—fountain of youth. Ia mengirimkan Barbossa untuk memastikan air mancur itu tidak dikuasai Spanyol untuk menyiapkan pasukan kebal senjata.
Kapten Jack Sparrow (Johnny Depp), tentu punya masalah lain. Dia gusar karena munculnya sosok mengaku-aku sebagai dirinya yang mengklaim akan memulai ekspedisi mencari air mancur keabadian. Setelah menyelidiki sana-sini dan beradu pedang satu dua kali, akhirnya Jack menemukan sang penjiplak. Ia adalah Angelica (Penelopé Cruz), mantan kekasihya dulu.
Angelica yang ternyata putri bajak laut bengis Blackbeard (Ian McShane) itu sedang berburu air mancur keabadian untuk menangkal ramalan bahwa Blackbeard akan tewas oleh pria berkaki satu.
Perburuan air mancur itu berakhir di Florida, di mana mereka harus mencari air mata putri duyung dan gelas mujarab Ponce De Leon untuk melengkapi ritual air mancur kehidupan, di mana satu orang akan mati, dan satu orang akan hidup abadi.
Dengan premis cerita yang sebetulnya menarik, film ke-4 ini mengingkari tradisi alur cerita rumit penuh kejutan yang khas dari seri Pirates. Film dimulai dan selesai dengan linear, tanpa kejutan yang berarti. Adegan action yang biasanya digarap cerdas juga terasa minim acheter viagra efficace. Walaupun begitu, dialog-dialog jitu oleh Terry Rosio dan Ted Eliott masih belum lenyap.
Yang lenyap adalah art direction cantik khas Pirates. Demikian juga subplot romansa untuk menggantikan chemistry antara Turner dan Swann—kini diambil alih Kapten Jack dan Angelica, dan ditambah romansa seorang misionaris Philip dan putri duyung Syrena—belum digarap matang.
Walaupun Disney sudah menggelontorkan 250 juta dolar AS untuk film ini (film sebelumnya memakan biaya 300 juta dolar), Pirates At Stranger Tides terasa dibuat dengan hemat. Film in sukses meraup hampir 1 milyar dolar AS (mengalahkan film ke-3), yang menjamin sekuel ke-5 akan segera datang dalam waktu dekat. Di film ke-5, Sutradara Rob Marshall dan Jerry Bruckheimer harus membuktikan kalau mereka bisa lebih baik daripada ini.
nonton dimana Mon??
Pas kemarin di Amerika ka :D
Ooooo…
Akuh mau nongton!!
nonton semua dari 1 – 3 tapi koq Rusa gak terlalu suka ya sama film ini :)
tapi nmau nonton yg ke 4 ini #ngetren :D
Weh, kupikir nonton di Indonesia ;)
sudah atau belum ya nongol di Indo neh film ?
*hmmn…
masih bajakan DVD-nya hehehheeee