Acta Withamana dari ITK IPB hari Minggu kemarin mengirimkan komentar perihal tulisan saya yang berjudul Luthfi Dikeroyok Karena Blog. Komentar ini sekaligus menjadi klarifikasi dari pihak mahasiswa ITK.

•••

Assalamualaikum Wr.Wb
Saya Acta Withamana ITK 41…
Cukup sensitif ya pembicaraan kali ini, akan saya coba jelaskan. Karena saya adalah termasuk orang yang berada di “TKP”.

Kronologis yg saya ketahui…
Saya ketika itu sedang makan di Dolphin, kantin FPIK, dan ngeliat anak2 ITK kumpul..dan rupanya mereka sedang membicarakan masalah blog… Saya juga termasuk yang berbicara di forum tersebut.

Buat mas Herman sang TS yang saya ingin bertanya darimana anda mendapatkan cerita ini? Karena ada hal yang tidak benar dalam tulisan ini.

Pertama :
“Dari penjelasan Luthfi, satu per satu mahasiswa lain bergabung hingga ada kurang lebih 15 orang, dan ikut membentak-bentak. Mereka menjewer-jewer dan memukuli kepala sebanyak 3 kali.”

Sebenarnya pihak HIMITEKA sendiri telah mengusulkan untuk bertemu di sekret HIMITEKA yang suasananya lebih kondusif. Entah kenapa Lutfi memilih untuk bertemu di kantin FPIK. Sehingga banyak pihak yang sekedar lewat, menjadi terpancing ke dalam forum. Lalu untuk masalah dibentak-bentak memang benar adanya, toh tulisan lutfi pun memancing emosi banyak pihak. Pukul meja pun terjadi beberapa kali (termasuk saya melakukannya). Tapi DIPUKULI dan DIJEWER?? Saya tidak melihat kejadian tersebut..Bisa anda tanyakan saksi2 penjaga kantin yang ada di kantin tersebut. Kita sebagai anak ITK memilih menyelesaikan secara diplomatis..sehingga menuntut lutfi untuk memberikan solusi yang bisa menyelesaikan masalah, dan toh kita terima solusi tersebut. Karena hal ini sekali lagi menyangkut nama baik ITK, mohon klarifikasi kejadian tersebut.

Kedua :
“Saat situasi dirasa terlalu memanas, Luthfi diajak ke sekretariat himpunan mahasiswa bersama 3 mahasiswa lain untuk merundingkan penyelesaian masalah. Di sana, dia diminta untuk menuliskan solusi, dan mereka boleh menerima dan menolak. Setelah itu dia diperkenankan pulang dan mereka berjanji akan menghubungi. Hingga saat ini Luthfi belum dihubungi.”

Lutfi memang dibawa ke sekretariat Himpro THP (saya lupa euy singkatannya). Karena kita ingin menyelesaikan secara diplomatis, dan Lutfi pun dalam blognya mengatasnamakan “ITK” sebagai lembaga yang dia kritik. Oleh karena itu kita memilih menyelesaikan secara kelembagaan. Lutfi pun pulang dan berjanji untuk merealisasikan solusi tersebut esoknya. Karena solusi tersebut telah dilaksanakan, jelas kita tidak perlu menghubunginya lagi. Buat apa?? Toh masalahnya sudah beres

Sekali lagi, kita debat secara terbuka, Lutfi pun bebas mengungkapkan pendapatnya. Aksi bentak-membentak buat saya suatu hal yang wajar ketika yang disulut adalah emosi KELEMBAGAAN ITK. Tapi kita tidak anarkis, mas. Bahkan kita sempat nanya untuk solusi kepada Lutfi, “Kamu maunya apa??” karena berkali2 jawaban dia selalu “nyeleneh” dia menjawab “Mau Pulang…” heh??…sebenarnya letak MAU menyelesaikan masalahnya dimana??. Apa kita Intimidatif? Awalnya kita menawarkan untuk berdiskusi di Sektret HIMITEKA loh..tapi Lutfi sendiri yang memilih di kantin. Isi kepala setiap orang tidak sama, begitu pula emosinya. Jadi tidaklah layak dikatakan bila “ITK” intimidatif.

Mas, Blog salah satunya adalah membangun public opinion. Blog ini juga termasuk salah satu yang sensitif karena permasalahan kita adalah (sekali lagi) nama baik ITK yang tercemar. Masalah yang sudah selesai bisa tersulut lagi. Jadi tolong mas Herman bisa mengklarifikasi ke narasumber dan saksi. Apabila tidak bisa mengklarifikasi, tolong HAPUS blog ini. Kalau ingin bertemu saya dan ingin mengklarifikasi kejadian ini, saya akan layani tanpa INTIMIDASI. Saya Tunggu RESPON dari mas Herman.

Wassalam

•••

Menjawab pertanyaan Acta darimana saya memperoleh informasi untuk tulisan saya, sumber tulisan tersebut adalah hasil wawancara dengan Luthfi.

Jawaban Pengeroyokan di IPB

256 thoughts on “Jawaban Pengeroyokan di IPB

  • July 1, 2008 at 11:53 am
    Permalink

    kalau intimidasi = menyelesaikan masalah, anda perlu belajar jauh lebih banyak lagi. lebih baik mulai pelihara jenggot dari sekarang.

    fact: isi sebuah tulisan blog DIHAPUS. isinya OPINI. anda merasa opini anda doang yang perlu didengar?

    goblog kok ditato.

    Reply
  • July 1, 2008 at 12:05 pm
    Permalink

    saya dari perwakilan thp,,,(jur sama dengan lutfi)
    secara pribadi mengatakan bahwa permasalahan ini telah selesai. dan tdak ada kekerasan dalam mslh ini semua diselesaikan dengan damai. walwpun memang tidak menyangkal ada bentak2 yg menurut saya wajar. karena menyulut emosi anak departemen itk (mungkin sayapun demikian bila saya menjadi anak itk).
    yang saya sayangkan adalh komen2 yang sifatnya intimidasi terhadap anak2 itk.
    tolong jangan memperkeruh suasana dengan komentar2 yang menurut saya “sok” karena anda-anda ini tidak tau akar permsalahanya seperti apa.

    Reply
  • July 1, 2008 at 12:09 pm
    Permalink

    bwt bangsari jangan sok tau dech. gw sebagai anak ipb ngerasa dilecehkan..
    sehebat apa dirimu hingga bisa seenaknya berkata spt itu. inget ini adalah mslah sgelintir orang jangann bawa2 nama ipb

    Reply
  • July 1, 2008 at 12:15 pm
    Permalink

    udah, ndak usah banyak omong deh. tuntut saja si momon. somasi pake surat resmi gitu

    *nunggu postingan surat somasi*
    *bakar-bakar* hihi

    Reply
  • July 1, 2008 at 12:19 pm
    Permalink

    buat para kebakaran jenggot, yang merasa berani main ancam menuntut dari sisi hukum,

    APA LAGI YANG ANDA TUNGGU? LAKUKAN APA YANG ANDA TULIS / OMONGKAN.

    kelihatan kan sebenarnya pengecut yang asli yang mana?

    Reply
  • July 1, 2008 at 12:24 pm
    Permalink

    menurut gw yg notabene bkn nak ipb,, wajar lah klo ada tuntut2an ya itu sich dah ngancurin nama jur. apalagi di internet. jadi ya tuntut aja klo bisa!!!

    Reply
  • July 1, 2008 at 12:39 pm
    Permalink

    seneng ya di atas penderitaan orang lain???
    dasar manusia eh buka indonesia seneng banget membicarakan ksalahan orang tapi tidak tahu dudk masalahnya seperti apa!!
    udahlah kita2 yang tidak punya kepentingan ga usah mencampuri masalah adek2 kita yang sebenarnya kita belum tau kayak gmn.biar mereka yg menyelsaikan mslhnya sendiri2 kan udah gede!!mahasiswa gitu loh!!
    kasian kan mhsiswa itk yg ga tau apa ttg hal ini
    bwt anak2 ipb khususnya jur. itk yg sabar aja ya.

    Reply
  • July 1, 2008 at 12:52 pm
    Permalink

    iseng banget sich kalian….
    bwt para orang dewasa harusnya memberi kesan or pesan yg baek2 bwt adek2nya.
    mas teguhabdi emangnya orangnya seperti apa sih dirimu.kok bangga banget dengan komentarnya..
    wajarlah klo mahasiswa itu!!emangnya ga pernah ngerasain mahasiswa ya??haha
    kasian kali adek2 kita biarkan mereka mengeluarkan argumentasinya. jangan segitunya kalee!!!!

    Reply
  • July 1, 2008 at 12:57 pm
    Permalink

    sudahlah yang lalu biarlah berlalu toh katanya juga maslahnya dah selesaikan???
    jangan memperkeruh keadaan yang nantinya akan mencemari nama baik institusi. saya sebagai alumni ipb merasa kecewa dengan komentar anda2 yang saya rasa merusak nama baik institusi.
    STOP anarkisme lewat tulisan dan memojokkan pihak lain. DAMAI lah wahai manusia!!!

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:06 pm
    Permalink

    oh gw tau siapa yang salah dalam kasus ini??
    HErmanlah orangnya!!!!!!
    karena telah menyebarkan gosip yang belum tentu kebenarannya!!!!bener ga??

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:10 pm
    Permalink

    @iqbal Goeltom
    Apapun permasalahannya, penggunaan intimidasi, gebrak meja, dan bentak2 oleh anak TK (ups..salah..ITK), Anda pikir bisa menyelesaikan permasalahan?

    *Baru menyadari kualitas iqbal Goeltom*

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:15 pm
    Permalink

    Menurut saya sih :

    Tidak Etis untuk MENYURUH menutup sebuah tulisan.
    KAMPUS adalah suatu kelembagaan tempat pembelajaran bagi calon-calon kaum intelek masa depan.
    Selaikan segala permasalahan dengan Musyawarah pakai OTAK bukan dengan OTOT, sesuai dengan porsi sebagai seorang Mahasiswa yg notabene calon intelektual muda.
    Contoh yang salah TIDAK usah ditiru (anggota DPR menggebrak meja, lempar batu, menghujat, dsb ).

    Semoga lekas selesai permasalahannya.

    .::he509x™::.

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:16 pm
    Permalink

    @Momon : sulamat atas rumah dan alamat barunya!

    .::he509x™::.

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:17 pm
    Permalink

    mas dandi yg terhormat….
    menurut saya memang benar klo bentak2 meja itu bukan solusi yg tepat utk menyelesaikan mslah. sebaiknya anda baca lagi pernyataan acta.
    itu adlh ulah segelintir orang dan bukan sepenuhnya anak itk yang melakukan atas dasar emosi belaka.
    maklum manusia. saya mengomentari di sini karena cowok n bokap gw di ipb.dan secara institusi pihak organisasi kemhasiswaan merka telah mendiskusikannya secara damai. slah si lutfi sendiri kenapa mo diskusinya di kantin ya jelas aja rame.
    jangan ngehina orang seperti itu dunks. emang sehebat apakah dirimu itu???

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:26 pm
    Permalink

    emang aneh logika orang indonesia. terutama logika anak itk.

    lanjoot…

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:28 pm
    Permalink

    Ah nggak ngerti saya dengan pola pikir mahasiswa katanya intelek.

    Berdebat sambil membentak-bentak meja disebut wajar ? –> malu saya pernah jadi mahasiswa di Indonesia.

    Klarifikasi maen “keroyokan” (pihak yang diklarifikasi sendirian malah mau dibawa ke markas anda) ? –> yah beraninya rame-rame doang.

    Nggak usah bawa-bawa nama lembaga ? –> ya sudah sebut saja oknum lembaga tsb (namanya tetep dibawa dong tapi inikan ditujukan ke oknum)

    Anda tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk menyusun klarifikasi atau bantahan terhadap pendapat/opini yang mendiskreditkan lembaga anda –> sekolah dari TK sampai kuliah ngapain aja bos ?

    Dari komentar Acta sendiri saya selakunya orang awam sudah dapat menilai bahwa tindakan para oknum ITK IPB tsb adalah bentuk intimidasi alias memaksakan kehendak. Nggak ngerti apa itu intimidasi ? masa saya harus menjelaskan kepada kalian yang mahasiswa di Universitas negeri favorit itu.

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:28 pm
    Permalink

    aku pikir rendy itu anak SBM ITB, bukan ya?

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:31 pm
    Permalink

    oiya sudah gak pake blogceprot…baru nyadar :p
    selamat om momo

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:32 pm
    Permalink

    @ Acta

    nah..begitu lebih baik…kan..

    @ charlie

    charlie….saya tidak merasa punya hal untuk dibanggakan…dan saya pikir postingan sebelum ini tidak tersirat kebanggaan sama sekali. Sekadar sharing pengalaman dan berharap ke depan….temen-teman mahasiswa – yang pasti bakal jadi orang nantinya – bisa lebih arif

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:40 pm
    Permalink

    @Acta Withamana : bung acta sebaiknya bikin blog aja, dan publish tulisan berita-berita penyeimbangnya. sekalian biar bisa memahami bijaknya bung momon yang telah beritikad baik untuk mengungkap dan membantu menyelesaikan permasalahan ini semua. saya pikir pemaparan anda sudah cukup baik sebagai penyeimbang, namun sayang anda nodai dengan pernyataan menutup blognya bung momon ini. memang seperti inilah resiko alam demokrasi, jadi be wise lah semuanya…

    regards

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:43 pm
    Permalink

    akhir nya beres jg baca dr awal sampe akhir…panjang bner….
    yg gw bingung herman itu siapa nya ITK ato siapa nya Lutfi yah???
    yg gw tangkap masalah antara ITK dgn Lutfi sendiri sdh beres (gw baca jg permintaan maaf dr lutfi di http://bloggeripb.wordpress.com/), kok malah mas herman ikut campur dengan memperpanjang masalah yg sdh beres ini??ada kepentingan apa toh mas??

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:45 pm
    Permalink

    mas ndak masang google adsense??kan mayan jmlh pengunjung blog sampeyan jd banyak gn…hehehe..bcanda mas..

    Reply
  • July 1, 2008 at 1:56 pm
    Permalink

    gue mencium bau pengecut keras banget yak di sini. gonta-ganti nama supaya dikira banyak yang dukung… globlog kok ditato™. kalo mau pura-pura jadi orang lain, sehingga dikira pendukungnya banyak, mbok yao ganti alamat mail dan ganti IP-nya sekalian.

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:06 pm
    Permalink

    @anggi_ITB
    Mbak anggi yang juga terhormat,
    Berikut kutipan pernyataan Acta,

    “Lalu untuk masalah dibentak-bentak memang benar adanya, toh tulisan lutfi pun memancing emosi banyak pihak. Pukul meja pun terjadi beberapa kali (termasuk saya melakukannya)”

    Sudah jelas?
    Intimidasi tidak menyelesaikan masalah..
    Tinggalkan cara2 barbar..apalagi u/ kaum yang mengaku intelektual..

    *Baru menyadari kritik = menghina*

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:08 pm
    Permalink

    @acta withamana
    tulisan luthfi mengundang emosi? saya kira itu sih masalah yg membaca saja yg kebakaran jenggot seperti kata ryosaeba. saya juga membaca tulisan itu, dan gak kenapa2 tuh.

    dan tolong bedakan, tulisan “timpuk anak2 ITK pake batu” itu beda dgn perbuatan menimpuk anak2 ITK pake batu. tidak ada itu pasal ‘penganiayaan dgn tulisan’ di KUHP, penganiayaan hanya bisa dgn perbuatan, jadi jangan kebakaran jenggot gitu dong ah, itu cuma tulisan. pencemaran nama baik? tuduhan salah apa yg dilontarkan luthfi terhadap ITK? tolong jelaskan atau gak usah ngomong.

    *timpuk anak2 ITK pake batu*

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:14 pm
    Permalink

    *SIAPIN BATU YANG BANYAK*

    pengen batu akik murah, bang?

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:17 pm
    Permalink

    eh di sini boleh timpuk2 anak2 ITK ya?

    tapi nimpuknya harus pake batu

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:20 pm
    Permalink

    gebrak-gebrak meja juga mengundang emosi! jadi wajar kalau yang melakukannya digebuk!

    *sedang meniru logika anak ITK*

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:26 pm
    Permalink

    Woi …
    saya keberatan!
    Kenapa saya gak diajak?
    trus? Mana surat somasinya? daritadi nungguin kok ga keluar keluar?

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:27 pm
    Permalink

    btw, momon numpang narsis! .. ayo pindah pindah ke blog yang bersangkutan!

    *kalem*

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:37 pm
    Permalink

    @noto:
    Justru kita yang tidak tahu apa-apa ini mau tahu duduk perkara sebenarnya … soal permintaan maaf yah kalau dipaksa-paksa sambil diancem baru bikin permintaan maaf gimana ? *cuma pengandaian saya berharap bukan ini yang sebenarnya terjadi*

    kesal saya sama orang yang bilang masalah ini sudah selesai pihak luar yang tidak tahu apa-apa nggak usah ikut campur… anda-anda yang bilang begitu jangan hidup di tengah masyarakat saja biar nggak dicampur-campuri …

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:45 pm
    Permalink

    *clinggak clingguk*

    surat somasinya udah keluar belum.???

    Reply
  • July 1, 2008 at 2:48 pm
    Permalink

    @vicong
    ooo gitu yah mas…iya jg c..

    usul saya nih, gmna kl mas herman kontak acta dan iqbal yg ngaku nya anak ITK serta lutfi utk ktemuan duduk bareng bwt tau sbener nya gmna…
    toh sama2 ga tau yg bner sapa, yg bohong sapa…
    kl masih di bahas dblog jd tambah runyam ky nya, bs keluar jalur jd nya..mnurut saya pribadi loh..
    dan banyak orang2 iseng jg yg mnurut saya malah bikin situasi jd ga jelas..

    btw saya bukan anak ITK.

    boleh donk tukeran YM.bwt ngobrol2..ga punya blog nih..heheheh

    Terima kasih atas sarannya. Saya sebetulnya agak bingung, karena sebelumnya anda bilang masalahnya sudah beres dan tidak perlu diperpanjang.

    Saya kutip:

    Notto: gw bingung..masalah udah beres kok jd dperpanjang lg??kdua belah pihak sendiri sudah berdamai sbelum ada nya tulisan dr mas herman ini..

    Reply
  • July 1, 2008 at 3:25 pm
    Permalink

    kurang rame…
    ndak ada caci-maki. ndak kayak di blog saya, kekeke…
    padahal udah kepengen nyeret2 pentung :lol:

    tapi memang, respon pertama yang diposting itu bikin saya kok jadi ngerasa ikut2an tolol :mrgreen:

    Reply
  • July 1, 2008 at 4:03 pm
    Permalink

    halo semuanya
    keren juga diskusinya hehehe
    yang jelas kan masalahnya udah beres ya sudahlah gak usah diperpanjang lagi
    saya tau berita ini dari adik kelas saya (kebetulan saya adalah warga ITK) yang jelas semuanya sudah menjadi semakin jelas mulai dari opini publik sampai klarifikasi dan sebagainya
    sudah tentu adik2 saya pasti berbesar hati menerima saran dan kritik dari orang2 kritis seperti teman2 yang sudah memberikan comment di blog ini
    masalah ini saya sarankan tidak perlu diperpanjang lagi dan saya mohon pihak2 yang terkait untuk jangan saling menuduh atau menjelek2an karena tidak ada gunanya lagi semua masalah sudah beres jadi janganlah memancing kembali apa yang sudah selesai (saran ini termasuk buat mas herman)
    oh iya sekedar masukkan saja untuk teman2 yang punya blog atau media informasi lainnya tolong sebelum mempostingkan sebuah informasi mengenai sesuatu hal yang berkaitan dengan nama orang lain atau suatu lembaga diperiksa dulu kebenarannya karena sangat tidak baik apabila itu menyinggung yang bersangkutan karena bisa saja itu menjadi sebuah pemfitnahan setelah terbentuk public opinion, dan sudah tentu bisa dituntut karena adanya pencemaran nama baik
    itu saja saran dari saya apabila ada kata2 yang salah atau menyinggung saya meminta maaf karena kita semua adalah manusia tempat dimana kesalahan berada

    nobody perfect

    Masalah yang mana yang sudah selesai ya? Di sini ada dua masalah lho.

    Permasalahan tulisan Luthfi di blognya dengan keberatan dari kalangan ITK, mungkin sudah selesai. Tapi masalah yang di kantin itu saya rasa masih jauh dari selesai.

    Reply
  • July 1, 2008 at 4:45 pm
    Permalink

    begini jadinya ya, Mon? hihihi….
    padahal menurut gw, Momon itu udah terlalu baik hati memenuhi tuntutan klarifikasi dari seseorang yang mengatasnamakan lembaganya, yang keberatan dengan tulisan Momon. memberinya hak jawab sebesar tulisan yang digugat.
    kok malah disuruh ngapus tulisan? eh, blog? weks…. kirain cuma rezim orba yang segila itu.
    blog dibalas blog dong. tulisan dibalas tulisan. ga zaman kaleee maen fisik eh, maen pukul meja :p

    tangannya sakit ga?

    maju terus Mon!

    Reply
  • July 1, 2008 at 6:18 pm
    Permalink

    ochaaaaaapedeh. :D mon ayo nulis cerpenista ajaaaa.. :D

    Reply
  • July 1, 2008 at 6:40 pm
    Permalink

    @herman
    saya salah melihat tanggal tulisan yg ini sm yg sblm nya dbuat.kirain sm gt. kan kl tulisan permintaan maaf nya c lutfi tanggal 24juni yg dbloggeripb tsb.

    **kira2 penyelesaian akhir nya bakalan ky gmna yah. duduk manis aja ah

    Reply
  • July 1, 2008 at 7:51 pm
    Permalink

    mas hermaaaaan i loooove your writingsssssssssss
    would u be my husband???? love uuuuuuu!!!!!

    Reply
  • July 1, 2008 at 8:35 pm
    Permalink

    @atas
    ini pasti free rider nih!
    tiba2 ngajak momon kawin
    :D

    Reply
  • July 1, 2008 at 8:42 pm
    Permalink

    *merasa dipanggil anto*

    pantes batuk2 mulu…

    @momon: selamet ye rumah barunya… jadi enak kirim komen… ehh ada yg lamar momon.. wowww

    (maap OOT) (^_^),v

    Selamat datang di gubuk sederhana saya :D

    Reply
  • July 1, 2008 at 9:34 pm
    Permalink

    @Siro:
    Saya tidak melihat adanya bentuk fitnah diblognya momon, bila ada klarifikasi/bantahan resmi dari pihak ITK atau IPB pun saya rasa momon akan dengan senang hati memuatnya.

    Kenapa tulisan lutfi yang dianggap menghina (saya yakin bentuknya hanya kritik dan ya saya belum sempat membaca tulisan tsb) sampai harus dihapus ? justru dengan penghapusan tsb membuat orang bertanya-tanya … ada apa di balik itu ? Bila dirasa kritikan tsb sudah menjurus ke fitnah silakan dibantah dan lakukan klarifikasi ada baiknya dengan media yang sama agar orang yang telah membaca tulisan awal (yang dianggap fitnah) dapat menilai dari sudut pandang yang berbeda.

    Toh dengan anda melakukan penyelesaian sendiri dibalik layar adalah CARA YANG BELUM LENGKAP.. kenapa ? orang-orang yang telah membaca tulisan lutfi tidak tahu apa perkara sebenarnya. Dan orang-orang yang belum membaca tulisan tsb malah berprasangka yang tidak-tidak (con: memangnya kenapa sih tulisan itu sampai banyak yang kebakaran jenggot minta dihapus?) dan rasa penasaran publik tidak akan hilang dengan himbauan klasik masalah sudah selesai kedua belah pihak sudah saling memaafkan bla..bla..bla.

    Cara penyelesaian pihak ITK dan saudara lutfi mungkin dianggap ideal bagi kedua belah pihak, tapi ingat karena perkara ini sedari awal terjadi di ranah publik (walaupun dunia maya) hendaknya ada penyelesaian ideal juga bagi publik di dunia maya. Alangkah elegannya bila anda (atau pihak ITK atau pihak IPB) membuat tulisan dan disediakan secara online entah itu via blog atau milis atau yang lain untuk menjelaskan hal-hal yang dirasa berat sebelah/menyudutkan/menghina/fitnah dalam tulisan lutfi tsb. Menjelaskan duduk perkara yang terjadi dengan bahasa yang baik serta memberikan klarifikasi dan bantahan terhadap poin-poin tulisan lutfi ttg Ospek (yang sudah dihapus tadi) adalah langkah yang sangat baik. Tunjukkanlah kalian adalah kaum & lembaga intelektual yang beradab yang mengedepankan otak untuk menyelesaikan masalah.

    *sori mon komen kepanjangan mohon maaf*

    Reply
  • July 1, 2008 at 10:15 pm
    Permalink

    Syukurlah kalau masalahnya sudah selesai.

    Tapi kalau soal Hapus BLOG karena opini yang ditulis di blog ini, itu lain cerita. Hohoho… kok saya mencium aroma Departemen Penerangan jaman Orba di komentar yang ditampilkan di tulisan ini. :)

    Ini OPINI, om [siapa namanya lupa] :) Kalau nggak suka atau nggak setuju, tinggal bikin counter-nya. BERES. Kalau dianggap menghina nama baik, tinggal laporkan polisi, selesaikan menurut hukum. Dan biarkan hukum yang menilai apakah blog ini layak ditutup atau nggak.

    Itulah tindakan yang beradab. Bukan main intimidasi dan pukul-pukulan. Terkecuali memang sudah tidak beradab. :)

    *lho, ini blog baru ya ?*

    Reply
  • July 1, 2008 at 11:20 pm
    Permalink

    Okay..
    saya emang newbie dalam hal blogging..
    baik itu rules, karakteristik..dan saya sudah minta maaf bukan? That’s why I called Learn…

    Sya setelah ini akan diam menunggu klarifikasi pihak bersangkuatan. Comment2 orang lain tentang saya (saya lho ya bukan ITK ato IPB, Karena gak semua anak ITK atau IPB seperti saya, tolong bedakan itu) menjadi masukan buat saya pribadi.

    Thx buat mas momon yang menyediakan space buat berdiskusi. Sampe panjang lho komen2nya.

    Reply
  • July 2, 2008 at 12:02 am
    Permalink

    mmmm….Setelah dipikir2 kok saking dashyatnya ya komen2 orang2 ke saya..
    Ternyata hanya karena sya bilang Tutup BLOGnya, ambigu juga nih, mksud saya tulisan tentang Luthfi dikeroyok…

    Cuma konfirmasi, takutny ada yang mikir klo blognya mas momon keseluruhan yang dihapus..

    Tapii..Sya juga belajar buat menghargai argumen orang lain lewat blog, dan lebih baik mengklarifikasi..daripada main minta tutup,hapus…

    klo mulut lebih tajam daripada pedang, ketikan keyboard lebih tajam dari mulut kali ye…

    Wait n See

    Sip. Semoga diskusi selanjutnya bisa lebih adem.

    Reply

Leave a Reply to henny Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.