Walaupun buku karangan Dan Brown ini menjadi best-seller internasional, tetapi filmnya yang dirilis 19 Mei kemarin menuai kritik tajam dari kritikus film. Tidak tanggung-tanggung, di Rottentomatoes.com ratingya cuma 17%. Para kritikus film ini memang kurang ajar :) , karena dengan rating 17% Da Vinci Code berarti jeleknya setara film-film jelek seperti:

  • Big Momma’s House 2,
  • Date Movie,
  • Kiss Me Again, dan
  • Larry the Cable Guy: Health Inspector

Rottentomato sendiri pada umumnya cukup kredibel untuk memberikan gambaran kualitas sebuah film. Sebagai perbandingan, dua contender Oscar 2006: Brokeback Mountain mendapat rating tomateometer 86% dan Crash mengumpulkan 75%.

Memang, DVC tidak seindah Brokeback dan se-emosional Crash, tapi rating 17% terasa keterlaluan. Seolah-olah, para kritikus ini sedang berkonspirasi untuk menunjukkan kalau orang-orang yang selama ini memprotes Da Vinci Code telah membuang waktunya.

Tetapi pertanyaannya, apakah film yang distradarai Ron Howard ini cukup menarik untuk ditonton? Bagi yang belum menonton filmnya: film ini jelas akan seru dan menghibur. Alur thiller buku aslinya ditranslasikan dengan baik menjadi film, walaupun sebenarnya bisa lebih seru lagi. Ditambah dengan bermacam-macam teka-teki yang disajikan, mungkin film ini bisa lebih menghibur daripada M:I:III.

Bagi yang sudah membaca bukunya, mungkin akan kecewa karena beberapa karakter yang pada buku aslinya sangat multi dimensional berubah menjadi makhluk uni dimensional. Akibatnya karakter-karakter tersebut terasa ampang dan tidak memiliki motif yang convincing. Sayangnya lagi, kedalaman buku DVC yang menyinggung berbagai lukisan, arsitektur, dan kejadian sejarah terpaksa dihilangkan, mungkin agar film ini tidak lebih lama dari 2 jam 30 menit. Tapi toh anda akhirnya bisa tahu seperti apa bentuk gereja Saint-Sulpice, gereja Temple (yang berbentuk bulat), dan La Pyramide Inversée alias piramida terbalik Louvre.

Da Vinci Code
Tagged on:

21 thoughts on “Da Vinci Code

  • May 20, 2006 at 2:57 pm
    Permalink

    hormon keren banget yah…………
    i luv u mon……….

    Reply
  • May 20, 2006 at 7:11 pm
    Permalink

    PYUHH….

    untung gak ada spoilernya…

    baru mau ntn sore nanti… :D

    Reply
  • May 20, 2006 at 9:55 pm
    Permalink

    Hmm jadi mau Liat. Benar ndak sih KETERLALUANNYA si KRITIKUS itu .

    Keliatannya menarik

    Reply
  • May 20, 2006 at 11:39 pm
    Permalink

    Iya keterlalaun tuh, saya membayangkan ratingnya berkisar antara 40% – 70%. Ternyata 17% Hehehehe.

    Btw, Audrey Toutou cantik juga yah? Imej Amelie-nya hilang dengan manis di film ini.

    Reply
  • May 21, 2006 at 10:55 am
    Permalink

    saw this movie just today. i went with the lowest expectation as i could have because i read and heard bad reviews. plus, i love the book so much.

    2.5 hrs was a drag, almost fell asleep a couple times. yet, i cant say its super bad. i had to give it an ‘okay’ movie.

    watch it anyways tho’.. i won’t believe much of what critics say. its you who decide whether you like a movie. hehe. good luck.

    Reply
  • May 21, 2006 at 4:47 pm
    Permalink

    Kira-kira Angel & Demons bakal difilemin ngga ya ? bakal lebih besar kontroversinya. :D

    Reply
  • May 21, 2006 at 10:50 pm
    Permalink

    wah kok kaya gini komentar DVC
    ah rencana besok tetep jalan lah :)

    Reply
  • May 22, 2006 at 12:24 am
    Permalink

    kritikus film gak pernah aku percayain, man. jangan2x rabbi dia ini hwehhehe…

    btw ah kamu bikin aku malu aja. yg di blogku mah bukan review beneran hehheh curhat itu mah…tapi setuju, audrey tatou duh gemesin.

    Reply
  • May 22, 2006 at 8:34 pm
    Permalink

    Wah?? Masa cuma segitu sih?? Gak adil deh kayanya kalo cuma 17%… :) Aneh banget… . Ya emang tuh harus dipotong, kalo ga bisa-bisa 10 jam deh filmnya… :) Ya memang harus mengorbankan beberapa part dari ceritanya yang utuh, kayanya semua film yg based on books juga gitu koq… :D

    Reply
  • May 23, 2006 at 1:11 am
    Permalink

    setuju ama zilko…(gratis qua-lie ya) kalo gak dipotong ya puanjang…

    btw, kalian2x pada ngeliat si silas telanjang gak ? putih euy pantatnya hehehhe

    Reply
  • May 23, 2006 at 7:19 am
    Permalink

    Waduh mbak dian ini sukanya yang putih-putih euy *catet*

    Setuju sama Silko juga ah (quali gratis), emang sih, film adapatasi dari novel itu memang selalu beda, jarang banget yang faithful. Tapi untuk DVC, bedanya agak keterlaluan juga sih. Masak Aringarosa dibikin… ups *spoiler* :D

    Reply
  • May 23, 2006 at 8:28 am
    Permalink

    I love the book so much.
    Mulai dari cracking the code sampe tentang artworknya.

    Pertama kali tau Tom Hanks yang jadi Langdon. Wahhh, kayaknya salah kasting! hehehe… ngga dapet chemistrynya gitu loh.

    Tapi gue tetep enjoy menikmati filmnya, berhubung dah menanti2 nih :P

    Sayangnya, artwork dan serunya anagram2nya kurang di expose. Belon lagi, disini percakapan tentang teori2 konspirasi itu ga diterjemahkan. Walhasil, dijamin kalo belon baca bukunya, pasti rada2 binun.

    Anyway, this is an okay movie though…

    ps. mudah2an kalo angel & demon di filmkan, jadinya lebih bagus ya

    Reply
  • May 23, 2006 at 9:14 am
    Permalink

    boss, fhoto heboh yg retouch mana….kok ga nemu, archieve bulan berapa ya…?

    trader
    bandung

    Reply
  • May 25, 2006 at 3:36 pm
    Permalink

    aduh jangan bilang dulu dunk, karena i love this book hehe

    Reply
  • May 27, 2006 at 12:35 am
    Permalink

    Emang bagus yak filmnya? pinjem donk… :D

    Reply
  • May 27, 2006 at 1:44 am
    Permalink

    sebenarnya menurut kalian, yg cucok memerankan robert langdon itu siapa ? harrison ford, mel gibson apa rhoma irama ?

    pan**t akangku juga putih lho, man hihihi..kayak bayi. itu yg bikin aku gemes.

    Reply
  • May 29, 2006 at 7:30 pm
    Permalink

    jangan jangan ada konspirasi dari para penentangnya. sejak awal kehadiran film ini kan sudah diboikot oleh banyak kalangan GEREJA

    Reply
  • May 30, 2006 at 7:16 pm
    Permalink

    aku sampai nonton dua kali :D

    banyak “wuh!” nya :)

    Reply
  • June 30, 2006 at 7:50 am
    Permalink

    Film ini bagus, meski blm sempat baca bukunya (pinjem dunk, he3x).

    Film ini fiction yah, katanya. Tapi menurutmu kenapa sampai buku dan film-nya ditentang oleh Vatikan?

    Hm.

    Reply
  • December 23, 2006 at 4:01 pm
    Permalink

    Kalo udah baca bukunya, pasti nyesel nonton filmnya, jauuuuh dari yang diharapkan. Untung aja siapaituceweygseksi enak diliat, jadi ga rugi-rugi banget buang duit beli tiket/bli dvd bajakan.

    Yang lucu tuh pas bagian akhirnya pas si *spoiler*

    :D

    Reply

Leave a Reply to dian decante Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.