54 thoughts on “Mari menginjak Playboy Indonesia

  • February 21, 2007 at 12:16 pm
    Permalink

    ini posting yang udah lama , tapi g tergerak (ciee) buat ngasi komen

    G sendiri udah baca komik2 BL (boys love) yg berbau pornografi , itu gay pr0n lagi , banyak SM dan segala macam hal2 yg u bisa liat di AV2 jepang @_@ *coughcough* dari g masi SD kelas 6,sampe skrg.

    Tapi karena g diajar dengan baik oleh keluarga , dan g juga masih tau batas2 moral , mana fantasi mana reality, mana baik mana nga~ Sampe skrg g ga pernah ngerasa segala macam yg g baca itu menyebabkan g terdorong secara seksual, menyebabkan g sexually abusive /want to be abused sexually , etc. G punya banyak banget temen2 baek cewek ato cowok yg gini juga dan semuanya is a very decent , smart person.

    Pornografi itu depend on who reading it. Kalo memang dari dasarnya pervert , lo baca yg semi pr0n aja pasti udah nepsong setengah mati.

    Secara alami seorang manusia demen meliat keindahan2 sesama manusia , apalagi lawan jenis *kalo yg demennya lawan jenis, kalo ga ya sesama. haha* Apa salahnya coba, Yg penting dia ga lewatin batas dengan mempraktekkan segala macam desirenya ke hal yang ga baik.

    Your blog is very smart , i got so many things from it too. Keep it on ^^/

    Reply
  • September 29, 2007 at 9:10 am
    Permalink

    Klo nurut saya, itu wajar-wajar saja. Semua orang punya hak, baik FPI atau Playboy Indonesia. Lha wong pada kesempatan itu dia berbusana muslim ya harus berpihak pada agama. Klo dia lagi di pub, cafe atau klab malam dengan kesempatan yang berbeda dan pakaian berbeda pula, saya yakin dia akan memeluk majalah Playboy.

    NN

    Reply
  • November 16, 2007 at 12:50 am
    Permalink

    hi herman…

    kita sebagai anak muda, jangan melihat masalah dari sisi negative, instead of thinking for this state’s future sake!

    dengan adanya playboy dan majalah2 lain, menurut aku makin menambah buruk moral bangsa. eventhough isinya ga sama, atau sevulgar di us. tapi tetep aja. selain itu, aku setuju sama sahrudin kalau amerika merampas kekayaan kita,skaligus merusak moral bangsa kita, sedangkan negara mereka tetep maju.

    mungkin fpi agak berlebihan, tapi kalau tidak ada mereka, siapa yang menstop aksi pers bebas ini. adanya fpi mungkin menjadi pertimbangan bagi pers lain yg cuma menonjolkan seks untuk mencari untung.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.