Apakah yang istimewa dari perempuan yang cinta mati dengan lelakinya sampai mau memberikan apa saja? Termasuk menyerahkan keperawanan dan nyawa? Jawabannya: sama tidak istimewanya dengan perjaka yang keukeh mengejar wanita yang ditaksirnya. Di Eclipse, Bella Swan masih cinta mati dengan Edwards Cullen; sementara Jacob Black masih sudi mengejar cinta Bella yang sebetulnya tidak (begitu) naksir dia.

Masalahnya adalah, kisah mereka tidak istimewa kalau Edward bukan vampir dan Jacob bukan serigala jadi-jadian. Tanpa aspek supranatural maka tidak ada Victoria si musuh yang sedang membangun pasukan vampir, ataupun serikat vampir sedunia bernama Volturi. Buanglah semua itu, maka Eclipse tersisakan menjadi kisah ABG labil yang menjemukan. Sungguh menyedihkan melihat Bella yang tidak tahu berterima kasih dan Jacob yang terbutakan cinta menjadi role-model para ABG. Dua tokoh itu tentu menarik untuk menggambarkan perilaku jiwa yang labil, tetapi ketika menjadi panutan, Eclipse adalah masalah. Eclipse mengamini sikap cinta mendua, cinta buta, dan cinta mati.

Tapi begini, jika Anda telah mengikuti Twilight dan menonton New Moon, maka secara otomatis ekspektasi untuk sekuel ketiganya juga akan menurun sehingga bisa menikmati adegan laganya yang lumayan oke.

Eclipse
Tagged on:

29 thoughts on “Eclipse

  • July 4, 2010 at 12:31 am
    Permalink

    Ada darah ga Mon? Twilight dulu minus darah, ga keren karena vampir tanpa darah laksana hoax.

    Reply
    • July 4, 2010 at 12:35 am
      Permalink

      Di twilight ada darahnya ndal. Pas terakhir itu kan Bella diserang vampir terus digigit Edward..

      Reply
    • July 4, 2010 at 12:37 am
      Permalink

      tidak ada darah yang signifikan Ndal, mending True Blood kali ya?

      Reply
  • July 4, 2010 at 12:32 am
    Permalink

    Aku bingung sama alinea terakhir. Kalo ekspektasi menurun kenapa adegan laganya jadi asik ditonton?
    Eniwe.. adegan shirtless jacob-nya banyak gak? :))

    Reply
    • July 4, 2010 at 12:35 am
      Permalink

      ekspektasi ceritanya menurun, jadi bisa melupakan cerita dan fokus pada aksi laga.

      adegan laganya jacob “pating tlecek”, berserakan di mana-mana, seperti baywatch untuk wanita.

      Reply
  • July 4, 2010 at 12:33 am
    Permalink

    sepanjang film aku menyumpahi bella yg sangat labil dan maruk. *eh*

    Reply
    • July 4, 2010 at 12:44 am
      Permalink

      Tapi maruk memang mengasyikkan kalau kita mampu sih Cik :D.

      Reply
  • July 4, 2010 at 12:41 am
    Permalink

    nunggu beberapa bulan lagi aja deh saya nontonnya. Eman2 duit kalo cuma buat ntn film percintaan abg kaya gitu

    Reply
    • July 4, 2010 at 12:44 am
      Permalink

      Selain itu, film ini kurang tepat buat pacaran, karena melihat kegagahan Jacob dan pengabdian Edward akan sangat menjatuhkan moral kita sebagai lelaki. Hahaha.

      Reply
      • July 26, 2010 at 7:08 pm
        Permalink

        wahhh gak pede ya..

  • July 4, 2010 at 7:05 am
    Permalink

    Sedikit kecewa soalnya vampir dan srigalak kan identiknya perang sampai berdarah-darah….

    Reply
  • July 4, 2010 at 7:49 am
    Permalink

    Klimaks kemuakanku terhadap trilogi ini sudah tercapai di New Moon, jadi udah males nonton Eclipse :)

    Reply
  • July 4, 2010 at 9:13 am
    Permalink

    koreksi: Jacob tidak cinta mati pada Bella, kan, sebenarnya? dia salah sangka, menyangka Bella-lah yang dicintainya *najis banget sih diriku ngomong ginian* :D

    Reply
  • July 4, 2010 at 11:00 pm
    Permalink

    Eclips ini menurutku gay banget. apalagi waktu adegan jacob dan edward saling curhat didalam tenda seakan2 gak ada bella yg bisa disantap.

    Reply
  • July 5, 2010 at 2:54 am
    Permalink

    ngapain kamu nonton film ini, mon? :o
    sengaja nonton utk ngreview jelek ya? ;))

    Reply
    • July 5, 2010 at 12:54 pm
      Permalink

      Kalau film jelek sih di Amplaz 21 selalu ada Met. Ini film “historical” jadi musti nonton walaupun ada resiko jelek.

      Reply
  • July 5, 2010 at 12:58 pm
    Permalink

    Lebih Seru ‘Drakula Mantu’ besutan sutradara Nya Abbas Akup, di situ Benyamin S menggunakan bahasa Indonesia yang baku tapi tetap lucu. Ini salah satu film Drakula terbaik yang pernah saya tonton.

    Reply
  • July 5, 2010 at 1:37 pm
    Permalink

    Oke. Satu, film ini biar dikata film vampir, tapi yg jadi fokus adalah kisah percintaan.
    Kedua, kalo diliat kisah percintaannya, ternya cuma cinta biasa pada umumnya yang terjadi sama remaja kebanyakan (that’s why ini film rasanya ABG bgt. Dan yang ABG jadi “gue banget”). Akhirnya kita kembali ke action dan ngelupain cerita cintanya.
    Ketiga, film ini tau betul siapa target utamanya: ABG. Jadilah muncul si Jacob yang selalu telanjang dada kemana mana dan Edward yang ganteng tapi juga cantik, selera para perempuan ABG.
    Buat aku film eclipse cuma jadi panduan untuk memvisualisasikan novel yang aku baca.
    Tapi kenapa cerita ini booming, itu yang jadi tanda tanya sampe sekarang buat aku..

    Reply
  • July 5, 2010 at 1:38 pm
    Permalink

    sama Blood: The Last Vampire kerenan mana? :p

    Reply
    • July 5, 2010 at 1:43 pm
      Permalink

      Eh yaampun! Dari dulu mau nonton Blood the last vampire, tapi gagal terus. Sampai lupa pernah ada niat nonton film itu.

      Reply
      • July 5, 2010 at 2:34 pm
        Permalink

        Jangan mon, vampirenya ngga ganteng :p halah

  • July 13, 2010 at 2:26 pm
    Permalink

    Untung saya ndak rugi secara material sih nonton film ini. Satu hal aja yang gak berubah di film ketiga twilight : ternyata film ini tetep bisa bikin saya menahan nafas pas ngeliat shirtless jacob :))

    Reply
  • August 16, 2010 at 11:19 am
    Permalink

    ceritanya keren,romantis pokoknya bagus bangat…I LIKE….

    Reply
  • Pingback:Twilight: Breaking Dawn - Reviews - hermansaksono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.