Tidak ada yang namanya tanggung jawab bersama. Tanggung jawab bersama artinya: tidak ada yang bertanggung jawab. Atau, banyak orang merasa bertanggung jawab. Keduanya, sama-sama bencana.
Saya Datang Pesta Blogger 2010
Saya akan datang ke Pesta Blogger 2010. Saya ingin ketemu temen-temenĀ di sana, ketawa bareng, lupa sejenak bahwa kita sering berbeda pendapat. Saya tidak melebih-lebihkan, blog dan socmed membuat saya semakin terbiasa dengan perbedaan. Dan ini penting, karena dengan terbiasa
Menuju Pesta Blogger Jogja 2010
Untuk ke-tiga kalinya, Jogja akan dilalui acara roadshow Pesta Blogger. Acara ini akan diadakan tanggal 9 Oktober 2010.
Ada Masalah Apa di Pizza Hut?
Mungkin penyebabnya krisis global. Pizza Hut sekarang seperti kehilangan ruhnya. Tsaaah. Maksudnya sensasinya hilang. Menu yang enak hilang, diganti menu yang nggak banget.
Pemblokiran Situs Porno
Pemblokiran situs pornografi cuma gejala dari masyarakat yang mencampur-campur ruang publik dan ruang pribadi.
Lomba Menggambar Nabi Muhammad Sekaligus Mempermainkan Umat Islam
Lomba Menggambar Muhammad memang seperti berniat mempermainkan umat Islam. Tetapi tujuan mempermainkan benar-benar tercapai setelah KAMMI bereaksi ekstrim menanggapinya.
Alasan Model bisa Langsing
Ada satu alasan mengapa model bisa punya badan langsing dan orang biasa tidak (selain keunggulan genetika tentu saja). Model mencari nafkah dengan badan yang langsing, dan manusia biasa tidak. Itulah mengapa model tidak masalah jika sampai harus tidak makan, karena
Grand Indonesia dan Kontes Retweet
Agak mengejutkan ketika Grand Indonesia, mall prestise di bunderan HI itu, mengadakan kontes retweet. Saya tidak anti terhadap bisnis di twitter, tapi saya terganggu dengan bisnis yang menciptakan sampah. Game twitter seperti yang diadakan @SoyJoy dan @hanyaoreo itu masih mendingan,
Bukti Bahwa Langsing ala Disney Adalah Mustahil
Bahkan versi Disneyland tidak bisa selangsing di film.
Centro Fashion Fest
Suatu saat, setiap orang berkemungkinan sampai ke titik asketis(isme), toh badan cuma satu, kaki cuma dua. Tapi kalau semua orang menjalani “laku”, dan semua benda cuma dilihat dari aspek fungsional, maka kebudayaan menjadi kurang ragam dan corak. Begitu, kurang lebih,