Mungkin penyebabnya adalah krisis global. Pizza Hut yang sekarang seperti kehilangan ruhnya. Tsaaah. Maksudnya sensasinya hilang.
Ini diawali dengan hilangnya crust jenis cream cheese di sekitar tahun 2006. Itu lho, crust yang renyah empuk, isinya keju krim. Walhasil topping favorit saya, Hawaiian Chicken, jadi tidak lengkap ketika crust-nya bukan jenis cream cheese. Ini disusul dengan hilangnya topping Hawaiian Chicken itu sendiri. Saya mencoba buat sendiri pizza dengan topping mengikuti Hawaiian Chicken. Tapi rasanya tetap beda.
Kemudian hilanglah keju parmesan parut yang biasa kita bubuhkan di fettucini semerdeka-merdekanya. Awalnya memang wadah penaburnya saja yang diperkecil, mungkin biar pelanggan sungkan kalau mau maruk. Tapi sekitar 2009 (kalau nggak salah) parmesan bubuk ikut-ikut lenyap. Begitu juga saladnya. Ukuran mangkoknya mengecil dan jamur champignon cacahnya mengikuti jejak parmesan: lenyap.
Lama-lama menunya berubah total. American Favorite berubah jadi Classic Favorite. Okelah itu cuma nama. Tapi kemudian Spicy Tuna juga hilang dari menu. Saya putus asa. Menu-menu yang enak harus tersisih oleh menu delight yang murmer. Contohnya? Pizza sapi pakai kentang, dan pizza udang goreng tepung. Satu-satunya topping yang menarik hanya Super Supreme, dan Meat Lovers.
Mungkin memang krisis global penyebabnya. Starbucks dan McDonalds mengalaminya, mengapa Pizza Hut tidak? Untunglah Pizza Hut bisa targantikan oleh pizza gagrak Italia sudah menjamur.
iya nihh mangkok saladnya mengecil. padahal itu kesukaanku :(
Loh parmesan bukannya masih ada mon? Tapi diumpetin, kalo mau kita harus minta.
Iya, sekarang kalau kita minta, dijawab udah nggak ada.
kalau menurut saya saya paling suka deluxe cheese tetapi sekarang hanya ada di paket saya karena itu kesukaan saya
Sekarang PH kebanyakan menu pasta-nya. Mungkin suatu saat nanti bakal ganti nama Pasta Hut.
*padahal jarang ke PH juga*
waahaha boleh juga tuh
Asemik American Favorite udah ga ada!?!?!?
ganti nama jadi Classic Favorite
satu satunya yang enak emang super supreme nya hahahaa..
pastanya yang baru ga enak tuh, yang 3 jamur. hambar banget.
beef fettucinne nya juga porsinya mengecil.. kyaa kyaaa… makin ga rela ke PH T__T
iya, makan di PH rasanya kayak buang-buang jatah kalori harian
subhanallah…
saya benar2 ga mengerti apa yg momon bicarakan.
haha
kelas sosialnya beda ya mon? ^^
Beda pergaulan aja mas :P
eiya, waktu itu terakhir ke sana ga ada keju parmesan di atas meja, tapi pas diminta ada, tapi isinya cuma dikiiit T__T apakah mungkin sekarang udah gak ada sama sekali ya? mending makan nanamia ah :D
Pingback:Membuat Pizza - Life - hermansaksono
Pizza Hut di sini ngga buka gerai resto, ia hanya buka drive thru saja… tapi gimanapun juga ia tetap yang terenak :)
Di sini juga kena badai krisis tapi untung manajemen2 resto memilih menaikkan harga ketimbang menurunkan kualitas/kuantitas :)
Kalau di Jogja, oseng mercon jadi nggak pedes gara-gara harga lombok naik. Ya siapa yang mau beli oseng mercon rasa bacem?
sudah saatnya beralih ke pizza marzano mon. hihihihihih…
Servicenya belum dibahas :(
Para pelayan perempuan yg cantik-cantik itu tidak mampu membuat suasana jadi friendly.
sebentar lagi PIZZA HUT nya yang (akan) hilang
Pizza gagrak Italia? eta teh naon kang?
Memang gua sendiri jg udh males nyantap pizza hut.. Pdhl dl menu makanan favorit gua ya pizza hut, sering jd idola. Kalo ditanya mau lunch ato dinner pizza hut sering jd sasaran pertama. Tp skr udh dissapointed, kualitas turun. Ngga puas banget dah.. Ga worthed pergi ke PH lagi..