Siapa yang tidak terpesona Paris? Terpesona orang-orangnya, gedung-gedungnya yang kuno, hingga kafe-kafe tempat seniman mahsyur pernah menyesap kopinya. Salah satu alasan Hemingway pindah ke kota itu tahun 1921, salah satunya karena di sanalah orang-orang dengan pikiran menarik berada.
Gil Pender terpesona Paris, sementara tunangannya bosan dengan kota itu. Novelis muda itu mengagumi Paris dan bagaimana Paris menginspirasi para pelukis impresionis. Sementara Inez, tunangannya, lebih suka menonton film Hollywood di bioskop Perancis.
Suatu malam, saat Gil menyendiri di jejalanan kota itu, ketika lonceng jam berdenting dua belas kali, sebuah mobil antik berhenti di depannya. Dari dalam muncul orang-orang berpakaian kuno yang mengajak Gil pergi bersama mereka. Pada sebuah kafe mobil itu berhenti. Dan setelah berusaha memahami apa yang terjadi di tempat itu, Gil disapa oleh Scott Fitzgerald dan kemudian dikenalkan ke Hemingway. Ernest Hemingway.
Banyak bagian dari Midnight in Paris mengingatkan ciri khas sang sutradara Woody Allen, seperti humornya yang minimalis dan dialognya yang cergas dan (sengaja) mengelantur. Si pemeran utama, Owen Wilson membawakan karakter Gil Pender tidak seperti Owen Wilson di film biasa. Ia memerankan Gil dengan keraguan-keraguan tersembunyi yang menggerakkan pengarang muda itu. Walaupun Mario Cottilard bukan pemeran utama, namun keberadaannya membuat film ini tambah menyenangkan.
Woody menjalankan tugasnya dengan baik. Semua pemeran memiliki dosis yang pas, tidak kurang dan tidak lebih. Ansamble pemain itu memerankan tokoh-tokoh historis yang berpikiran menarik, tanpa harus berlagak berlebihan. Mereka cuma, menarik.
Dengan drama yang tidak mendakik-dakik dan dialog yang renyah, komedi romantis (yang agak surrealis) ini sangat nyaman dinikmati. Dan sebagai bonusnya, Anda juga bisa menikmati Paris.
Update: Woody Allen memenangkan Oscar untuk screenplay terbaik.
saya juga sudah nonton film ini. Film yang memperkenalkan paris dengan sedikit lebih detail dan orang orang terkenal yang pernah tinggal didalamnya.
aku agak gak obyektif memandang film ini, karena latar belakangnya Paris, which is im very fond of *halah*
imajinasinya Woody Allen keren. sastrawan2 dan seniman2 itu beneran kaya hidup.
dari film ini, banyak belajar tentang sejarah seni, sastra, musik, dan karya klasik lainnya :)
Gambar poster filmnya koq kurasa seperti Van Gogh sekali.
iya filmnya menarik banget. bikin saya jadi yakin kalau jaman dulu lebih seru dari sekarang. tapi bagian awal dan akhirnya kerasa kurang yah
Thanks for finally talking about >Midnight In Paris – Reviews – hermansaksono <Liked it!
http://www.wholesale4slingerie.com/wholesale lingerie