Di tempat baru, kita tak ada pilihan selain menjalani hal-hal baru yang sebetulnya asing. Beberapa menyenangkan, beberapa memusingkan. Pembayaran yang serba memakai cek, padahal buku cek baru datang minggu depan, sukses bikin deg-deg-an. Belum lagi ATM yang ternyata tidak bisa dipakai buat transfer. Perbankan di Amerika sedikit aneh bagi orang Indonesia seperti saya, tapi saya rasa aneh itu ada alasannya.

Yang lebih sulit adalah ketika harus membawa diri ke orang Amerika. Orang Boston nampak selalu menjaga jarak, bersalaman hanya ketika kenalan. Sesudahnya, perpisahan dan pertemuan cukup ditandai dengan lambaian tangan sambil berkata “Hi” atau “Bye”. Tidak ada yang salah tentunya, hanya berbeda.

Perbedaan demi perbedaan itu salah satu penyebab pendatang tidak kerasan. Dalam banyak kejadian, pendatang membawa serta banyak dari rumah mereka supaya perbedaan di tempat baru tidak terlalu mencolok. Ini bukan sifat Asia, saya rasa. Para turis bule yang datang bermil-mil ke Vietnam, memilih untuk ngebir di bar-bar Saigon pada malam harinya, bersama bule-bule lainnya. Walaupun begitu, ini juga tidak salah.

Akan tetapi, saya mendapati ini bukan cara yang paling tepat untuk memaksimalkan pengalaman baru. Ketika kita berada di tempat baru, di tengah-tengah kerumunan orang yang asing dengan gerak-gerik ganjil, cara terbaik rupanya adalah menyerap untuk mengetahui mengapa mereka begitu unik. Tanpa bermaksud lebay, tapi dunia kian hari memang semakin kecil. Kita tidak punya pilihan selain menjadi warga dunia—cepat atau lambat. Mudah-mudahan, semakin banyak potongan-potongan dunia yang kita pahami tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tapi juga menguntungkan komunitas kita.

Begitulah. Saya belum memutuskan apa-apa. Cuma menulis untuk menandai blog ini, bahwa di sini baik-baik saja.

Di Tempat Baru

8 thoughts on “Di Tempat Baru

  • October 4, 2012 at 3:43 pm
    Permalink

    selamat menempuh hidup baru disana ya…. saya ada tulis tips tips sekolah diluar negeri tuh.. bisa dibaca baca buat referensi semoga berguna…. sukses selalu disana ya…

    Reply
  • October 9, 2012 at 5:09 am
    Permalink

    ATM ? Kok gak debit card aja, Mon? Aku gak pernah punya ATM karena memang gak kepake. Buku cek juga dah bertahun-tahun cuma kepakai 5 lembar hehe..Internet banking biasanya buat bayar utilities.

    Reply
  • October 19, 2012 at 2:32 pm
    Permalink

    selamat makan dim sum babi dengan wajar di china town, Mon!

    Reply
  • November 2, 2013 at 1:59 pm
    Permalink

    selamat menikmati hidup dite,mpat baru, semoga kerasan

    Reply

Leave a Reply to honeylizious Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.