Avatar The Last Airbender

Seperti film adaptasi lainnya, The Last Airbender memang tersandera dalam posisi sulit. Sutradara M. Night Shyamalan (Sixth Sense, Signs) harus menjejalkan serial setengah jam sebanyak 20 episode menjadi film 100 menit, dan mau tidak mau ritme cerita harus digelontorkan dengan kecepatan luar biasa. Hasilnya adalah sebuah film kering yang tergesa-gesa.

Di sini, yang dimaksud dengan The Last Airbender adalah Aang, seorang avatar yang diturunkan ke bumi untuk memelihara keteraturan empat bangsa: Kerajaan Bumi, Negara Api, Suku Air, dan Pengembara Angin. Mengetahui bahwa sang avatar adalah seorang pengendali angin, Raja Negara Api, mulai membinasakan semua pengembara angin. Petualangan ini bermula ketika Katara, seorang pengendali air, menyelamatkan Aang yang terjebak dalam bongkahan es.

Pada awal produksi, Shyamalan sempat dikecam lantaran memilih aktor bule Noah Ringer untuk memerankan Aang. Sineas ini dituduh memihak ke ras kaukasia untuk memerankan tokoh-tokoh yang terinspirasi oleh budaya Asia.

Shyamalan mungkin punya penilaian sendiri soal pemilihan Noah, tapi nampaknya penilaian bukan soal kemampuan akting, karena akting Noah sangat tidak mengesankan. Ekpresi dan dialognya yang hambar mendekati kualitas akting artis sinetron kita. Angin, air dan api yang sebetulnya bisa menjadi bintang di film ini, hanya muncul tanpa kecantikan ataupun kegagahan. Yang tersisa adalah parade efek khusus yang realistis tapi tidak memanjakan imajinasi.

Saya menyerah. Saya tidak tahu bagaimana sutradara terhebat dekade lalu, yang terkenal mahir mengaduk-aduk emosi penontonnya, berakhir dengan film seperti ini.

Avatar The Last Airbender
Tagged on:

38 thoughts on “Avatar The Last Airbender

  • August 4, 2010 at 11:57 pm
    Permalink

    Katanya, “if you can’t make a good movie, make it in 3D.”

    Film ini ada 3D-nya ndak ya? :D aku jadi penasaran pengen nonton, karena katanya lebih jelek dari Dragon Ball the movie, padahal filmnya Dragon Ball aja udah jelek :))

    Reply
    • August 5, 2010 at 12:02 am
      Permalink

      Iya bener, 3D itu sekarang jadi penyelamatan film jelek.

      Reply
    • August 5, 2010 at 12:21 am
      Permalink

      Tp sayang bkn itu yg trjd pd film ini mas, adegan 3D hny muncul di awal, sangat minim, sisanya hambar :(..blm lg tokoh Aang yg tampil krg konyol, Suko yg tdk mirip, dst dst..sy pilih kartunnya saja meskipun ttp berharap sekuel berikutnya tampil lebih memukau

      Reply
    • August 5, 2010 at 11:32 am
      Permalink

      hiyaaa mbak christin malah jadi pgn liak, saya ajah malah jadi nggak pengen kok :|

      Reply
  • August 5, 2010 at 1:09 am
    Permalink

    Kecewa.
    Sokka ga mirip, zuko kurang ambisius, paman iroh kurang bijak, appa nya ga imud, aang mukanya nyebelin #riwil
    Banyak beda sama animasinya. Katara harusnya lebih jago daripada ini, aang ga boleh dilatih wanita dulu. Etc etc etc.. *gigit tiket 3d*

    Reply
    • August 5, 2010 at 5:08 am
      Permalink

      Ternyata bukan aku aja yang terganggu sama tampangnya Aang.

      Reply
  • August 5, 2010 at 9:41 am
    Permalink

    Pilem adaptasi anime dan game jepang yang bikinan holiwud selalu jeblok dan gak pernah memuaskan.. :D

    Reply
    • August 5, 2010 at 12:52 pm
      Permalink

      The last air bender bukan anime jepang, Catat

      Reply
  • August 5, 2010 at 10:16 am
    Permalink

    jadi bukan film yang layak di tonton di layar lebar dong …

    okelah tunggu versi digitalnya saja :p

    Reply
  • August 5, 2010 at 11:26 am
    Permalink

    begitulah, tak selamanya sutradara bagus bisa bikin film bagus :D

    Reply
  • August 5, 2010 at 12:01 pm
    Permalink

    mudah2 buku suku air 2 lebih baik.,., kekonyolan mereka lbih diungkpkan

    Reply
  • August 5, 2010 at 12:05 pm
    Permalink

    lebih enak yg kartunnya saya mohon bantuan untuk mengirim email ke nick atau pengarang th last airbender supaya buat film yg lebih nyata ma yg aslinya.,. contoh pengendali api masa memerlkan api,,, trus aang suka pecicilan d sini egakk.,. trus tentara kyiosihnya eke up kurang tebel,,,, katara kurang hitam kulitnya

    Reply
  • August 5, 2010 at 12:13 pm
    Permalink

    The Legend of Korra – The next Avatar is a Girl! ini gan lanjutan avatar setelah aang yaitu cewek gw dapet dari blog pengrangnya

    Reply
  • August 5, 2010 at 12:40 pm
    Permalink

    Wuaah.. reviewed on the spot neh kyknya.. :))
    kalo aq bilang ya Mon, judulnya bagusan The Sacrifice of Moon Spirit. Huahahhahaha.. =))

    Reply
    • August 6, 2010 at 1:33 am
      Permalink

      kalau jelek banget sih enggak, masih ada yang jelek, tapi ini memang tidak mengesankan sama sekali.

      Reply
  • August 6, 2010 at 3:58 am
    Permalink

    habis baca reviumu dan buka situsnya, jadi nggak pengen nonton bahkan versi gratisannya … nunggu sekuelnya aja …

    Reply
  • August 6, 2010 at 10:53 am
    Permalink

    oooooo tapi yg kartun mau ada g baruuu intinya antibender vs bender.,. anaknya aang jagooannya namanya korra

    Reply
    • August 8, 2010 at 6:13 pm
      Permalink

      Salah satu tugas kritikus adalah menaikkan standar apresiasi film :)

      Reply
      • August 10, 2010 at 12:10 am
        Permalink

        so, we must watch it, they way you watch? :)
        efeknya gini, aku kalau dah anticipated sm suatu movie, nahan diri dari mbaca review film, sebelum nonton sendiri

        soale, kalau baca review terus nonton, dah deh. langsung berprasangka spt kritkus. meski mungkn itu bukan prasangka, namun mengurangi nikmatnya nonton lah

        dan sayangnya, karena saya jelas susah banget nonton di bioskop, walhasil, selalu baca reviewmu dulu. hahaha

        malah jadi irasional ini… :D

      • August 10, 2010 at 8:36 am
        Permalink

        “so, we must watch it, they way you watch? :)”

        ya tidak harus mas, tapi kalau kepengen standar apresiasinya berkembang ada baiknya kritik2nya dicermati.

  • August 8, 2010 at 2:49 pm
    Permalink

    sebagai fans seri animasinya, cukup kecewa juga melihat avatar digarap sedemikian rupa sampai menghilangkan ruh avatar: the last airbender yang aslinya… Sepertinya aang dan Mr. Shyamalan bukan jodoh yang tepat :)
    untuk para fans yang kecewa dan nggak mau melihat book:earth-nya tambah kacau, mungkin menandatangani petisi ini bisa (setidaknya) menunjukkan kepedulian kita terhdp nasib fandom kita tercinta ini :) —> http://www.petitionspot.com/petitions/fireshyamalan/

    Reply
  • August 8, 2010 at 6:17 pm
    Permalink

    Negara api adalah negara India?isinya penuh org india,mentang2 yg bikin jg india!trus gerakan bending si empu waterbending kaku bgt!gk ckup jago akting aja utk film ini,harus jgo bela diri jg……jgn ampe nonton ni film,abis2in duit aja!!!!!!

    Reply
    • August 14, 2010 at 7:12 pm
      Permalink

      ah gw udah terlanjur nonton niy film ,,, dan kyaknya gak ada gunanya pake kacamata 3D nya

      Reply
  • August 9, 2010 at 9:58 pm
    Permalink

    Jadi ga pengen nonton..

    Kemarin sudah download Tekken dan jelek, Dragon Ball beberapa bulan yang lalu juga jelek.

    #huft

    Reply
  • August 10, 2010 at 12:12 am
    Permalink

    @sandalian
    tu kan? jangan baca review mas momon …
    download dulu ^^

    Reply
    • August 10, 2010 at 2:09 am
      Permalink

      sejak awal saya udah ngga yakin sih mas, wajah pemeran aang kurang meyakinkan :D

      Reply
  • August 25, 2010 at 5:07 pm
    Permalink

    komentar pertama saya: “kok pamannya Zuko nggak gendut?” dan temen saya setuju sampai orang yang duduk disebelah ikut setuju hehe

    Reply
  • January 29, 2012 at 11:55 pm
    Permalink

    cuman tw comment, kalian jo dank yg bikin film’x…

    Syukuri apa yg Ada…

    kan tdk sLama’x bgitu truuz…

    “MEREKA” tetap pd pelayanan yg maksimal utk ke depan’x…

    Reply

Leave a Reply to Herman Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.