Klaim bahwa KBRI Thailand telah mengamankan 300 WNI dari zona bentrok ini membuat panas Sunu, teman saya yang sedang belajar di negeri Gajah Putih. Pasalnya, hingga saat ini masih ada sekitar 40 WNI yang terjebak di Athen apartment, Petchburi Road. Pada umumnya mereka adalah warga negara Indonesia yang sedang kuliah di Thailand.

Setelah pemimpin gerakan Kaos Merah digrebek oleh militer Thailand, massa sempat mengamuk dan membakar sejumlah tempat penting seperti mall Central World dan stasiun televisi Channel 3. Buntut dari berbagai huru-hara ini, militer menutup sejumlah zona di Bangkok. Salah satunya adalah tempat di mana 40 WNI itu berada.

Dari laporan teman-teman yang masih berada di sana, terdengar jelas suara ledakan dan tembakan, walaupun suasana mulai mereda tadi malam.

Petchburi Road setelah ditutup oleh militer. Foto dari Agus Nugroho
mahasiswa PhD Teknik Sipil yang tinggal di Athen Apartment


Foto asap hitam hasil kerusuhan kaos merah, diambil dari Lantai 2, Athen Apartment (Agus Nugroho)

Mengapa pemerintah tidak memindahkan WNi di apartemen Petchburi Road yang hanya berseberangan dengan KBRI?

Dari informasi yang saya dapat, KBRI menyuruh teman-teman WNI untuk pindah. Tetapi KBRI tidak menyediakan penampungan untuk mereka. Selain itu, menurut Sunu, KBRI hanya menyediakan satu buah van, yang tentu saja tidak memadai untuk memindahkan 40 orang. Di lain sisi pemerintah justru mengeluarkan pernyataan yang tidak enak di kuping:

“Kalau memang merasa membutuhkan perlindungan, ikuti saja imbauan kami atau tanggung sendiri akibatnya.”
—Teguh Wardoyo, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, tentang himbauan KBRI agar WNI dievakuasi atau tetap tinggal di rumah (Vivanews)

Agak aneh ketika pemerintah menerbitkan berita heroik telah mengevakuasi banyak WNI, tapi di lain sisi masih ada yang ditelantarkan. Hingga hari ini.

Saya kok prihatin ya mendengar pelajar-pelajar kita ditelantarkan seperti ini. Apakah ini memang protokol Kemenlu dalam menangani rakyatnya sendiri?

Kondisi WNI Di Antara Huru-Hara Bangkok
Tagged on:

20 thoughts on “Kondisi WNI Di Antara Huru-Hara Bangkok

  • May 20, 2010 at 10:25 am
    Permalink

    kalau misalnya ada pasukan perdamian khusus dari indonesia yang dateng ke sana untuk mengevakuasi wni di sana, berlebihan nggak ya?

    Reply
    • May 20, 2010 at 11:42 am
      Permalink

      Kalau itu agak agak berlebihan yaa LOL :))

      Reply
  • May 20, 2010 at 10:35 am
    Permalink

    Pernyataannya menunjukkan kalau itu ‘Bantuan’ setengah hati. Alias nggak niat.

    Reply
  • May 20, 2010 at 11:04 am
    Permalink

    ceritanya Sunu baru jadi nara sumber tho iki… hihi.

    hmmm… kita yang disini lihat dari TV-one dan Metro sedikit teringat Indonesia dulu zaman mei 98. sepanjang jalan depan rumah penuh pilisi. Meskipun Jogja aman tidak sebagaimana Jakarta.

    ya, moga segera ada solusi. panggil Densus 88 kalo perlu… katanya PM disusupi teroris kan :p

    Reply
  • May 20, 2010 at 11:48 am
    Permalink

    Mas Herman thanks dah di posting di blogn ini.
    Semua berita yg di Kompas bohong besar, itu dah rekayasa pihak KBRI Bangkok.
    Mereka yg ngungsi adalah para home staf dan dubes di hotel bintang 5 dekat Suvarnabhum airport. Juga warga yg ngungsi hanya MI yg kerja di perusahaan swasta,itupun fasilitas perusahaan bukan dari KBRI, jumlahnya kuranglebih 50 orang, ke hotel yg di tunjuk perusahaan. Warga yg masih tercecer di Bangkok hanya di konfirmasi dan janji-janji lewat telepon dan disuruh minggat, tanpa arah dan prosedur yg jelas, padahal seluruh jalan Petchburi sudah di jadikan zona tembak. Yang lebih sial lagi mereka (home staf) saat menyuruh itu mereka sudah berada di hotel bintang 5. Informasi buntu semua, web KBRI nggak pernah update, pkoke , nggak jelas blas.

    Untuk @Sunu, kalau di wawancara , omongkan yg sebenarnya, o.k.

    Mas @Herman : tolong di share di P yah.

    hiks jadi sediiih… :(

    Reply
  • May 20, 2010 at 12:04 pm
    Permalink

    @Jambu Bangkok:
    Makasih bos, informasi yang saya terima segitu aja dari anak-anak Athen, so saya sampaikan aja sebisanya :)

    Reply
  • May 20, 2010 at 12:52 pm
    Permalink

    Kompas kok akhir-akhir ini beritanya hoax sih? :-O

    Reply
  • May 20, 2010 at 4:04 pm
    Permalink

    ironis. dan jubirnya yang dikutip itu mungkin nggak tau teknik ‘framing’ dalam berkomunikasi. semoga kawan-kawan di sana bisa bertahan dan melalui konflik ini dengan selamat, ya :|

    Reply
  • May 20, 2010 at 7:18 pm
    Permalink

    Berita terakhir, alhamdulillah kondisi bangkok sudah agak baikan. Evakuasi dibatalkan. Beberapa toko, kabarnya, sudah mulai buka. Semoga rekan-rekan di sana senantiasa sehat dan bisa melaksanakan tugas sehari-harinya dengan baik :)

    Reply
    • May 20, 2010 at 9:34 pm
      Permalink

      wakakakakakaka…ak seneng motif komentar terakhir iki..ono maksud2 wakakakakakaka

      Reply
    • May 20, 2010 at 10:29 pm
      Permalink

      Yeeeee…postingannya hilang atau di ubah mas Sunu? ketakutan yah? karena ada yg nelepon dari orang KBRI Bangkok. wiiiiiiiis payah.

      Reply
    • May 21, 2010 at 10:18 am
      Permalink

      Haa…haaaa…haa, maaf mas Sunu ,saya jadi ketularan hoax seperti orang KBRI itu :D

      Mas sunu sekali lagi saya mengucapkan terima kasih, juga tuk mas Herman :D

      Reply
  • May 21, 2010 at 8:40 am
    Permalink

    Mengenaskan….
    Aku jadi miris dan ingat teks yang tertera di lembar pasporku jhe.. di sana dibilang kira2 bahwa siapapun yang memegang pasport itu mohon ditolong…

    Ganti passport wae pho yo? *eh!

    Reply
  • Pingback:[Cerdas-Terampil-Taqwa] » Blog Archive » Seputar Evakuasi: WNI dan Kerusuhan Bangkok - Sunu Wibirama

  • May 29, 2010 at 11:15 pm
    Permalink

    Tidak perlu ada pasukan penjaga perdamaian. Kalau bangkok rusuh lagi datangkan saja cori

    Reply
  • June 18, 2010 at 8:16 pm
    Permalink

    Pelayanan ini yang belum juga membaik dari KBRI. Apalagi kalo kita statusnya mahasiswa. Been there experienced that.

    Reply

Leave a Reply to Jambu Bangkok Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.