sang_pemimpi_film

Indonesia bukan negara yang dibangun atas mimpi, karena di sini, mimpi pupus adalah sesuatu yang rutin dan wajar. Sang Pemimpi mencoba menularkan semangat bahwa kita masih boleh bermimpi, semustahil apapun itu.

Mimpi Ikal adalah sekolah di Paris, demikian juga Arai. Repotnya mereka hanya anak-anak miskin yang sekolah di SMA kecil Bangka yang ketika lulus mentoknya cuma jadi buruh. Ikal yang secara alami condong mengikuti arus, bersama-sama Arai berusaha mewujudkan cita-cita besar mereka dalam berbagai keterbatasan.

Jika Laskar Pelangi jadi jawara karena gambarnya indah dan permainannya bagus, maka Sang Pemimpi justru menjadi antitesanya. Sinematografinya seperti mentah karena tidak ada lagi gambar-gambar yang membelai ataupun mencabik . Akting-aktingnya Ikal dan Arai remaja juga tidak meyakinkan, apalagi Lukman Sardi dan Nugie.

Hambarnya dua itu, membuat Sang Pemimpi terjebak untuk bertutur dalam alur dan narasi saja. Sayangnya narasi Lukman Sardi datar, dan alurnya juga pelan. Iya sayang sekali, materi dengan sangat kaya potensi ini tidak maksimal digarap Mira Lesmana dan Riri Riza.

Tapi tentu saja Sang Pemimpi seratus kali lebih baik daripada Air Terjun Pengantin.

Review lain:

Sang Pemimpi
Tagged on:

10 thoughts on “Sang Pemimpi

  • December 18, 2009 at 10:15 am
    Permalink

    hihihi dibandinginnya sama air terjun pengantin… :D

    Reply
  • December 18, 2009 at 10:17 am
    Permalink

    @hanny iya dong, kita musti kasih credit untuk usaha keras Miles dan Riri riza. :D Walaupun film mereka masih kurang nendang, tapi aku bersyukur Indonesia masih punya mereka yang mau berusaha.

    Reply
  • December 18, 2009 at 1:59 pm
    Permalink

    yang jelas Sang Pemimpi tak membuat Momon keluar bioskop untuk memesan Ca Baby Kailan :D

    Reply
  • December 18, 2009 at 8:04 pm
    Permalink

    bukannya yang sama lukman sardi itu aril yo?
    pas nonton sang pemimpi itu saya sama temen2 misuh2 soale si arai ceritane lulusan biologi njut apes nganggur. asem tenan…

    Reply
  • December 19, 2009 at 11:20 am
    Permalink

    wewduh padahal saya lebih cepat terpikat dengan tampilan visual yang bagus

    (*kepikir jadi nonton atau engga*)

    Reply
  • December 20, 2009 at 9:12 am
    Permalink

    mosok sih akting arai remajanya jelek? aku suka sama arai arai di sana, terlihat “nakal” nya e :D

    Reply
    • December 20, 2009 at 11:56 am
      Permalink

      Aktingnya meyakinkan, tapi rasanya kosong

      Reply
  • December 21, 2009 at 5:17 am
    Permalink

    Nah kalo ini nunggu DVD nya sampe ke Sydney aja.. siap2 telp grocery indonesia untuk pesen kalo dvd versionnya dah released

    Reply
  • January 7, 2010 at 11:28 am
    Permalink

    di SMA kecil Bangka…
    —————————–
    Belitung, Mas…
    Bangka dan Belitung itu 2 pulau yang berbeda…

    Reply
  • January 22, 2010 at 1:40 pm
    Permalink

    lumayan juga, aktingnya. salut buat film yang mengangkat kedaan masyarakat indonesia.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.