200px-michael_jacksons_this_is_it_poster

The Greatest Concert That Never Was—konser terhebat yang tidak akan pernah dipentaskan.

Ada rasa miris ketika melihat “Michael Jackson This is it” di bioskop: konser ini telah disiapkan dengan sempurna dan terpaksa harus batal lantaran bintang utamanya Michael Jackson menemui ajalnya pada tanggal 25 Juni lalu. Melalui teknik editing yang rapih, sang Sutradara Kenny Ortega mengemas potongan-potongan rekaman gladi bersih MJ menjadi seperti sebuah konser betulan.

Tentu saja gladi bersihnya tidak sempurna 100%, tapi untuk seniman sekaliber MJ, tampil 40% saja sudah bagus banget. Dan apa ya … gerakannya enteng dan tarikan suaranya natural, bukan hasil hapalan.

Gayanya mengarahkan tim-nya juga bisa menjadi sorotan khusus, MJ cenderung menggunakan kata sederhana untuk mengarahkan timnya. Seperti ketika mengarahkan music directornya dalam menggarap The Way You Make Me Feel, MJ berkata “let it [the music] simmer”—biarkan musiknya matang pelan-pelan—maksudnya temponya jangan terburu-buru dinaikkan.

Kalau Anda suka lagu-lagunya Michael Jackson, ini adalah konser farewell terakhir dia. Sedih memang harus kehilangan musiknya, apalagi melihat stamina Michael yang nampak kurang tenaga di bagian-bagian akhir film ini.

Update… beberapa review lain:

This Is It Michael Jackson
Tagged on:

14 thoughts on “This Is It Michael Jackson

  • November 3, 2009 at 12:50 am
    Permalink

    harus simpan suara ya mon. aku terkesan pd cara dia menyemangati tim, god bless you, do it for love…
    seniman yg hebat dia itu.

    Reply
  • November 3, 2009 at 12:52 am
    Permalink

    Dia paham betul pentingnya tim ya Yak. Pas pidato terakhir itu dia meminta saling pengertian dan saling mengerti. Coba saja bosku di kantor sekeren ini.

    Reply
  • November 3, 2009 at 1:25 am
    Permalink

    Ciprut, anak ane nyang belon genap 4 taon, walau ada di dapur, kalo denger blek or wait.. Langsung lari..mau liat tipi. Trus bilang: “Yah, jeksen Yah..!”..
    Itu dulu pas MTV dan seluruh kanal tipi tayangin crita ttg dia.. Sekarang uda lupa, dan pas diajak nongton di bioskop malah gak mau karna tau bakalan “gelap”..
    ..
    *lho ini komen apa pamer anak?*
    :D

    Reply
  • November 3, 2009 at 6:08 am
    Permalink

    wah wah,,,, ternyata memang benar bahwa sempat kejadian beliau melemah disini… bakalan miris gak yah lihatnya…. diriku selalu takjub dengan aura penjiwaannya.. dan sepertinya terlalu sedih lihatnya melemah,,,, hm,,, tapi film ini mungkin patut ya dikoleksi… harus!!!

    Reply
  • November 3, 2009 at 10:53 am
    Permalink

    iya.. ada beberapa bagian yang aku terharu.
    MJ orangnya kooperatif ya :)

    Reply
  • November 3, 2009 at 12:48 pm
    Permalink

    aku sampe merinding kagum nontonnya..
    MJ itu sangat detail dan profesional, selain itu dia anggap timnya itu seperti keluarga.. wow.. ga kebayang gimana perasaan dancer2 dan musisi2 yg kerja sama dia :)

    Reply
  • November 3, 2009 at 4:33 pm
    Permalink

    baguuuuuuusssss….
    bagian yang paling aku suka waktu MJ minta gitarisnya ttp main sementara dia pause..
    dia bilang “it’s time for you to shine. Don’t worry, we’re with you” (semoga gak salah inget)
    ah, pokoknya dia ciamik lah….

    Reply
  • November 3, 2009 at 7:13 pm
    Permalink

    Wah… MJ memang tak ada duanya… Keren lah… Dan yang bikin tuh film juga jago banget bisa merekayasa GR jadi konser. Ntar nonton filmnya ah

    Reply
  • February 16, 2010 at 11:41 am
    Permalink

    Merinding liat filmnya… tapi sound and special efek konser kuereen bgt… gak kbayang kalo konser itu bener2 terjadi,,,

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.