tiga debat

Jarang sekali ada debat capres yang memuaskan. Bahkan di negeri Paman Sam, debat capres sering dikritik karena terlalu hambar. Di sana, debat yang monumental bisa dihitung dengan jari. Kita memang selalu terjebak dalam delivery, tepatnya kita mendambakan debat yang mengelegar, tajam, dan juga—terkadang—sesat.

Tapi delivery selalu mengaburkan konten. Delivery hanya bungkus, yang harus dicermati pemilih adalah isinya. Dari esensi argumentasi kita bisa mengetahui bagaimana capres melihat permasalahan. Langkah-langkah yang mereka tawarkan otomatis menunjukkan pemahamannya atas kompleksitas tiap masalah sekaligus sejauh mana mereka telah berpikir untuk menyelesaikan permasalahan itu sendiri.

Dan malam itu, Megawati nampak gugup. Ia terdengar seperti tidak siap karena sering menghabiskan jeda 1-2 detik tiap akan menjawab pertanyaan. Di tengah pidato nadanya semakin tinggi, seolah tidak nyaman dengan perkataannya sendiri. Argumentasi Mega, walaupun cukup banyak mengidentifikasi masalah, tapi nihil solusi. Contoh-contoh kasus yang tidak tepat—seperti masalah KTP dan pengendara motor yang tidak pakai helm—memberikan kesan kurangnya pengetahuan dan pola pikir sistemik yang wajib dimiliki seorang pemimpin.

SBY tampil lumayan. Ia memang tidak menjanjikan sesuatu yang “wah”, tetapi SBY mampu melihat permasalahan secara menyeluruh dan menyajikan solusi yang cukup sistemik. Programnya agak lemah ketika membahas TKI, tapi bagus ketika menyentuh alutista TNI dan lumayan untuk HAM.

JK bisa dibilang mengecewakan, karena ekspektasi kita memang sangat tinggi untuk sosok lincah ini. Ia terdengar kelabakan dan tidak siap ketika memaparkan visinya tentang good governance dan HAM. Solusinya untuk masalah kenegaraaan menunjukkan lemahnya pengetahuan JK tentang gagasan bernegara. Akan tetapi, JK menjanjikan sebuah konsep yang menarik ketika membahas penyelesaian atas masalah TKI.

Walaupun saya berniat mereview konten debat capres tadi malam, tapi dengan segala maaf saya bener-benar tidak tahu berkata apa untuk Mega. Argumentasinya yang sama sekali tidak jelas, memunculkan keraguan apakah Ibu yang satu ini memiliki visi untuk negara ini.

SBY dan JK muncul sebagai pemenang malam itu, walaupun penampilan mereka tidak spektakuler. SBY menunjukkan kapabilitasnya sebagai seorang pemimpin yang melihat permasalahan secara makro, tetapi kurang mengeri permasalahan pada skala mikro. JK justru sebaliknya, ia seperti tidak paham konsep-konsep bernegara, tetapi juara ketika membahas isu-isu yang dekat dengan keseharian kita.

Keduanya memang seperti kombinasi yang ideal dan saling melengkapi. Tapi kita semua tahu kombinasi SBY-JK tidak akan bisa jalan mulus.

Review Debat Capres Putaran 1
Tagged on:     

44 thoughts on “Review Debat Capres Putaran 1

  • June 19, 2009 at 12:53 pm
    Permalink

    Kalo aku langsung pindah cennel pas bu mega ngomong beberapa menit.. gak tega!

    Saya penasaran, apakah Mega telah berlatih sungguh-sungguh untuk debat malam itu? Beliau terlihat tidak siap sama sekali. Atau kemarin malam itu adalah hasil dari latihan?

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:02 pm
    Permalink

    Saya sih malah mikirin si anis bawasda ituh.. pasti beban berat dia supaya si ibu gak merasa dijatuhkan hihihi.. aux ah, habis ganti cennel aku langsung ngelonin anak, mon.

    Iya, aku mikirnya juga begitu Mas. Antara gak tega dan menunaikan tanggung jawab.

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:14 pm
    Permalink

    JK selalu mengundang senyum dan tawa.

    SBY calm seperti biasanya. Makro mikro saya setuju dengan mas momon.

    BU mega, tentang kualitas yang disampaikan, saya baca kalo di sela iklan,maka para capres langsung dihampiri dan kemudian diskusi dengan para tim kampanye nya. Klo ga salah Bu Mega sama Pak Pramono. Nah, apakah di saat jeda itu Bu Mega tidak dikasih bocoran yah? hehe. Penasaran.

    Hei tadi kita ketemu di kampus :D

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:18 pm
    Permalink

    @Farid: selain itu, dibanding SBY, suara JK lebih berwibawa dan intonasinya lincah.

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:18 pm
    Permalink

    sing nduwe visi yo pramono kuwi, setuju ndak? :D

    Bukan Kiemas atau Prabowo?

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:19 pm
    Permalink

    satu2nya pernyataan mega yang membuat saya tidak ganti channel adalah permasalahan TKI harusnya dimulai dari dlm negri,sebelum dan setelah itu saya gonta ganti channel :D

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:31 pm
    Permalink

    saya kasih acungan jempol untuk mega di masalah lapindo. tapi, ya memang cuma disitu doang… sisanya ngalor ngidul gak jelas… :))

    btw, tadi malem itu debat atau apaan sih? SBY dan JK banyaknya saling setuju… Sementara Mega ngomongnya gak jelas mulu… mbingungin… =))

    Jawaban Mega untuk Lapindo bukannya biasa-biasa aja ya? CMIIW.

    Soal jawaban setuju, menurutku pertanyaan Anis juga salah sih. Secara beruntun ia melempar pertanyaan yang tidak dilematis.

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:34 pm
    Permalink

    aku mbayangke pramono anung dan prabowo kemut2 mikirin strategi kampanye ke depan. perlu di review ulang ga, dsb. dan prabowo pst gregeten!!! dia pasti duduk smb gigit2 topi :D *harusnya aku yg jawab, harusnya aku yg jawab*

    hehehe…

    aku ga liat e…tp ada issue ttg lingkungan ga sih, dlm debat semalam? dan hasilnya?

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:36 pm
    Permalink

    No one ever vote Megawati for her ability to communicate aren’t they, much less thinking.

    Reply
  • June 19, 2009 at 1:48 pm
    Permalink

    mengenai lapindo versi megawati menurut gw bukan biasa-biasa sih mon… si ibu itu bahasanya halus, tapi nantangin…

    mega berani bilang “relokasi” penduduk dan ngebawa kasusnya ke jalur hukum.. SBY dan JK kan hanya sebatas review ulang, nyumbang, bahkan JK berniat mo nutup semburan… mustahil kali… :D

    *tapi mega blunder parah di overall acara itu* :))

    Reply
  • June 19, 2009 at 2:15 pm
    Permalink

    Waduh, saya malah kelewatan nonton acara debat ini….haduh :(

    tp untunglah keliatannya emang garing debatnya, yang bikin nyesel klo ada adegan sby-mega jambak2an trus gak nonton. :))

    Reply
  • June 19, 2009 at 3:15 pm
    Permalink

    SBY kurang sip klo ngomongin soal ekonomi. Sebaliknya bagi JK, semua masalah itu solusinya ekonomi. Mega? Merdeka? Yuukk.

    Reply
  • June 19, 2009 at 3:38 pm
    Permalink

    Menurut saya, selalu terjadi anomali dalam pulitik. Mega barangkali tampak yg terlemah, tp sapa tau malah unggul nantinya.
    Aku njagoin Anis Baswedan aja, kapan ya dia maju?

    Reply
  • June 19, 2009 at 4:48 pm
    Permalink

    iya nih
    td mlm debat apa saling dukung
    heran bu mega kq g berani kritik SBY
    padahal klw kampanye slalu nyerang SBY trus
    kyknya bu mega takut deh
    bisanya main belakang z
    pas dah dekat nyalinya menciut
    bravo tuk SBY
    jwbnnya memuaska

    Reply
  • June 19, 2009 at 7:11 pm
    Permalink

    pas Mega ngomong “semua ngikut saya” itu saya langsung ngakak

    Reply
  • June 20, 2009 at 12:51 am
    Permalink

    whaa lha ya sependapat berarti …

    bu mega emang rada gmn gitu … kadang kasian juga tapi kok ya tetep maksa … huhuhu

    malah moderatornya yang jauh keliatan lebih intelek dan berwawasan luas ..

    Reply
  • June 20, 2009 at 2:36 am
    Permalink

    aku sih bingung fungsinya moderator itu apa?
    pertanyaan dia yg buat atau tim? krn dia tidak ada bedanya dgn pembawa acara kalo cuma bacain pertanyaan.

    Reply
  • June 20, 2009 at 3:09 am
    Permalink

    rasanya sudah lama banget ya aku gak mendengar berita pemilu :)

    Reply
  • June 20, 2009 at 3:12 am
    Permalink

    Menurutku debat presiden Amrik lumayan seruu..
    karena dua kubu memang beda secara ideologis..demokrat vs republik, konservatif vs liberal, beda cara pandang beda solusi yang ditawarkan..seru lahh..

    Reply
  • June 20, 2009 at 7:17 am
    Permalink

    secara menyentuh ke kehidupan nyata, JK bisa lebih baik menjelaskannya, SBY hanya normatif dan tidak bisa langsung tegas seperti kata “kita akan mereview kembali”, kalau Mega “No Commnet”. Artikel di atas benar, SBY dan JK menang dalam debat putaran pertama.

    Reply
  • June 20, 2009 at 9:11 am
    Permalink

    Apa pun hasil nya dari debat capres itu, Saya kok tidak terlalu yakin kalau hasil debat debat itu akan mempengaruhi para calon pemilih. kemungkinannya mereka semua sudah pada punya pilihan masing masing yang tidak bisa dirubah. Tidak untuk saat ini, tapi mungkin nanti…

    Reply
  • June 20, 2009 at 12:28 pm
    Permalink

    omongan megawati ngalor ngidul g’jelas , malu maluin prabowo aja.,kok yo masih pede mu nyalonin jadi presiden lagi ya …
    dulu juga sering membuat kebijakan salah dan merugikan wong cilik. kok yo sempet nomong” dulu ketika saya jadi presiden” bla bla bla”….????
    menurut saya yang paling rasiaonal dan dapat diterima masyarakat ya bapak SBY
    tapi pak JK juga lumayn ….

    Reply
  • June 20, 2009 at 4:43 pm
    Permalink

    wah gak nonton saya, udah terlanjur kecewa pas nonton awal-awalnya, gak keliatan seperti debat sih hehe

    eh mas, di paragraf 8 itu yang “tetapi kurang mengeri permasalahan pada skala mikro.”
    yang bagian kurang mengeri itu harusnya kurang mengerti ato emang mengeri mas?

    Reply
  • June 20, 2009 at 8:21 pm
    Permalink

    Menarik Saudara Herman.

    Saya sendiri tidak tahan sewaktu Mega berbicara, maaf. Saya setuju dengan ulasan anda, walaupun saya berpendapat SBY juga terlihat memiliki pemahaman yang cukup mengenai masalah mikro di debat kemarin. Dan ya, JK juga agak mengecewakan. Saya tertarik untuk mengikuti debat berikutnya.

    Wimar Witolar berkata Anis Baswedan-lah bintang sesungguhnya malam itu, tepat sekali.

    Reply
  • June 21, 2009 at 6:39 pm
    Permalink

    Ya sya setuju bgt tentang Mega,,Bapaknya emang jagonya proklamasi ,komunikasi dan public speaking,,tapi anaknya mengecewakan,,kuliah aj ga beres ngomong ngalor ngidul,,ini cma debat,,gmna nanti klo dia yg naik jdi presiden??disuruh rapat KAA atau konfrensi internasional lain??malu deh Indonesia,klo pemimpinya ngomongnya ngalor ngidul,,ck ck ck

    Reply
  • June 22, 2009 at 8:44 am
    Permalink

    Aku cuma mau bilang setuju ama komentar Benn. Sebagus apapun debatnya, gak akan mempengaruhi pemilih. Tetap keukeh ama pilihannya :D Beda ama kampanye/debat pilpres Amerika yg putaran pertama pemilih bisa milih si A, berikutnya karena hasil kampanyenya, berubah ke B. Kenapa ya ? Apa karena kita udah pada tau belang mereka ?

    Reply
  • June 22, 2009 at 10:27 am
    Permalink

    Harusnya tema debat bukan sesuatu yang umum, tetapi sesuatu hal yang memecah para capres dalam pendapat yang berbeda. Kalau di amrik misalnya isu aborsi atau perang irak. Kalau disini, mungkin isu utang luar negeri.
    ps : jangan2 format seperti kemaren merupakan janjian antar tim ya

    Reply
  • June 22, 2009 at 11:42 am
    Permalink

    Lebih seru nonton debat antar team-sukses nya. Nice point, herman! Saya paling suka bagian ini:
    Tapi delivery selalu mengaburkan konten. Delivery hanya bungkus, yang harus dicermati pemilih adalah isinya. Dari esensi argumentasi kita bisa mengetahui bagaimana capres melihat permasalahan. Langkah-langkah yang mereka tawarkan otomatis menunjukkan pemahamannya atas kompleksitas tiap masalah sekaligus sejauh mana mereka telah berpikir untuk menyelesaikan permasalahan itu sendiri.

    Terimakasih :D

    Reply
  • June 22, 2009 at 12:06 pm
    Permalink

    posisi moderator memang sulit yah.. karena dia memang tidak punya hak untuk “mengejar” pertanyaan untuk capres. Berbeda dengan debat di capres amerika, dimana moderator menciptakan adu argumen. BTW, memang kayaknya anis malah menjadi bintang malam itu.

    Reply
  • June 22, 2009 at 1:09 pm
    Permalink

    gak heran muncul forum say no to mega

    emang kurang jelas ni orang

    Reply
  • June 23, 2009 at 9:41 am
    Permalink

    mon mon … bersyukurlah Indonesia masih utuh dan baik-baik saja walaupun pernah punya preseiden seperti Mega. So … sebenernya siapa pun Presidennya kupikir jadinya bakalan sama aja kalo pilihannya cuma itu itu aja.

    Hidup Momon :) Benny & Mice for President lah …

    Reply
  • June 23, 2009 at 2:24 pm
    Permalink

    Iyaa tuhhh.. AKu pikir JK bakal kayak biasa.. lebih lincah. licin, dan gak kaku. Eh ternyata waktu SBY ngemeng apa gitu, dia bilang “saya setuju itu.. saya kan wakil presiden..” HALAH..

    Reply
  • June 24, 2009 at 8:17 am
    Permalink

    ap msih bsa di pertahankan bu mega sbagai capres???????,,stelah debat capres yng di tuturkan bu mega gk begitu pnting,,,ap lgi bu mega di bilang wawasannya kurang,,,ap mungin bu mega cma bsa mencela ke pemerintahan sekarang yang masih di pimpin oleh SBY,,,memang bisa bu mega lebih jauuuh hebat membangun indonesia dengan wawasan yang kurang????,,,SBY ajh yng punya title bnyak msih d blang kurang!!!!

    Reply
  • June 24, 2009 at 12:31 pm
    Permalink

    @momon : waktu aku baca delivery, kok kesanku ke TIKI ya? :))
    anyway, kenapa mereka terlihat santun di depan kita ya? pas di kampanye, wealah, aku inget waktu mega bilang : “Siapa yang dulu janji *apa deh gitu*???” , dijawab dgn nada menghina (kurang lebih begitu) : SBY!! wealah, disini, kok baek2 aja.

    SBY menekankan keberhasilan/mengingatkan masyarakat ttg keberhasilan pemerintahnya.

    JK menekankan bahwa dia bs jadi Presiden yg (lebih baik)

    MEGA maaf, kurang paham saya
    :p

    Reply
  • June 24, 2009 at 7:07 pm
    Permalink

    minta izin koment bos
    kalo saya sedikit kecewa masalahnya saling dukung jadinya bukan debat , harusnya walaupunm sama tapi kan ada penambahan yang signifikan aja bukan nambahin dikit aja , ya moga aja yang kedua nanti lebih menarik lagi thanks

    Reply
  • June 25, 2009 at 11:14 am
    Permalink

    mantep reviewnya, mending ngebaca review sampeyan ini daripada nonton debat yang saya tidak suka itu (nottalking)

    Reply
  • June 27, 2009 at 5:46 pm
    Permalink

    menurut gw yg pling siap debat td mlm hanya pak jk aja……klw bu mega sich diam seribu bahasa,tp klw kampanye lancar amat apa mungkin td mlm malu2 ma pak sby?????????
    jujur gw pling suka ma pak jk soalnya visi misinya mantap bro

    Reply
  • July 3, 2009 at 9:31 am
    Permalink

    yup, setuju bgt…kykynya Mega kurang greget..yang lebih banyak berperan justru SBY dan JK…Mega? ngpaen?apa kata dunia…
    tapi gpp seh…setidaknya memperkuat keyakinanku untuk ga milih Mega…
    Pgn tau perasaan temen2 ku yang pro Mega, apa lagi ya pembelaannya…hoho

    Reply
  • August 26, 2011 at 12:13 pm
    Permalink

    Saya cari dibeberapa website dan dapat tipsnya di website ini, terima kasih, mau dicoba oleh saya.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.