Siapakah yang paling bersalah atas invasi ke Irak dan krisis keuangan global selama pemerintahan Bush?
Orang itu, tak lain tak bukan, adalah orang Amerika yang memilih Bush. Nasib sebuah negara demokrasi tidaklah ditentukan oleh presiden atau para politikusnya. Hancur tidaknya bangsa ini ada di tangan Anda, warga negara sipil yang terhormat.
Terkadang kita memposisikan para anggota DPR dan presiden sebagai raja. Raja yang bijak dan peduli rakyat kecil seperti di dongeng-dongeng pengantar tidur. Tapi politikus bukan raja di negeri dongeng. Mereka manusia biasa yang punya banyak kekurangan, butuh uang, dan memiliki ego. Sama seperti saya dan Anda.
Oleh karena itu kita harus memposisikan mereka seperti seorang pembantu. Bayangkan negara kita adalah sebuah rumah bertingkat lima, yang mau nggak mau butuh pembantu untuk merawatnya. Supaya rumah besar itu tetap bersih, tidak mungkin kita berharap ada orang datang, langsung kerja giat membersihkan tiap lantai, dan pulang tidak dibayar.
Realitanya kita harus mencari pembantu yang baik, mengawasi proses kerjanya, dan memberinya reward kalau perkerjaannya bagus atau hukuman jika kerjaannya buruk. Hukumannya tentu tidak berupa sulutan rokok atau siraman air panas. Kita bangsa beradab—diberhentikan saja sudah lebih dari cukup. Mungkin dia memang tidak cocok jadi pembantu, lain kali jangan disewa lagi.
Demikian juga dalam bernegara, kita harus memilih wakil rakyat yang baik melalui pemilu. Mengawasi pekerjaannya, dan menghukumnya jika ia korupsi atau tidak bekerja sesuai harapan kita. Hukumannya gampang, jangan dipilih lagi. Itu hukuman yang tidak main-main, karena kegagalan dalam pemilihan ulang berarti akhir dari karir seorang politikus.
Nah kalau kita membiasakan budaya ini, saya yakin wajah politik kita akan lebih baik. Ini sudah terbukti dalam pemilihan presiden, para capres sudah mulai berhati-hati dalam bekerja. Takut tidak terpilih lagi. Hal yang sama bisa terjadi dengan para anggota DPR yang sekarang bisa Anda pilih langsung. Mereka juga akan lebih hati-hati. Takut dihukum rakyat.
Sayangnya memang, untuk sampai ke sana tidak akan bisa cepat. Demokrasi adalah proses yang lamban, penuh tarik ulur, tapi solid; karena tujuannya membuat semua orang happy. 10 tahun sudah bisa dibilang cepat.
Jika Anda tidak sabar, aktiflah dalam Pemilu demi anak-anak Anda. Ikutlah mencontreng demi cucu-cucu Anda, karena politik mentukan pendidikan yang akan mereka dapat, pelayanan kesehatan yang akan mereka terima, dan rasa tenteram yang akan mereka nikmati.
di tahap awal gini masih ribet untuk nentuin pilihan. mana program orang-orang ga jelas, caleg juga banyak banget. secara praktis, saya tidak mau memilih mereka-mereka yang poster kampanyenya ‘nggak berseni’ dan masuk JanganBikinMalu2009. politik itu kan seni juga. poster kampanyemu (dan caramu memilih orang yang mendesain postermu) bisa bercerita banyak tentang dirimu :D hihihi.
momon pemilu depan nyaleg dimana mon?
demokrat?
kucontreng deh :)
Mumpung masih ada waktu, ada cara agar kita tidak kecewa setelah milih (buat yang mau milih), saat ini caleg caleg lebih suka door to door, pada saat mereka datang ke lingkungan kita (dari partai manapun) mereka harus dipaksa menuliskan janjinya disehelai kertas dan ditanda tangani dengan menggunakan materai (tentunya ada ttd saksi saksi di lingkungan tersebut juga), sembari kita kasih tau bahwa kalau dia terpilih dokumen tersebut akan dijadikan bukti kita untuk menagih janjinya. Semoga berguna
AKU 100% GOLPUT
itu jika warga negara ini memosisikan dirinya sebagai majikan
TAKDIR BUKANNYA MALAH MENIHILKAN IKHTIAR,TAPI IKHTIAR YG BGM YG HARUS DILAKUKAN,APAKAH ADA DLM RAMBU2 ATURAN TUHAN ATAU TDAK.Yg namanya hak,mau dipake ato gak ya terserah,kalo gue drpd ikutan dosa milih org yg semua gak ada yg benar,mending golput,semua calon yg ada ibarat nasi basi,nasi busuk,ama nasi bejamur,kalo lu mau pilih yg mana?Sama2 bkin sakit perut,ckakakakakak
GOLPUTFOREVER
Semua caleg bobrok dan jelek, busuk……kecuali kalo nanti gue ikut jadi caleg dengan dukungan yang meyakinkan… barulah gue jadi satu-satunya caleg yang jujur, bersih dan amanah, selebihnya (sekian ribu caleg sisanya) saya yakini semuanya jelek dan bobrok (sudah saya ricek langsung sama malaikat pencatat amal baik dan buruk) Jadi sodara-sodara kecuali nanti saya atau jagoan saya ikut jadi caleg , marilah kita semua beritikad untuk golput !!!!!!
mending pilih saya caleg partai oke. Visi dan Misi :
1. memperjuangkan kesejahteraan sendiri, kroni2 dan keluarga
2. memperdaya perempuan
HIDUP GOLPUT :)
mon boleh minta buat notes fesbuk to?
waahhh ane ketinggalan nih, yoi cuy kaga golput,nice post for me,its great to find this sites.thanks a lot bos.
2 cheese
Jangan golput…cari pemimpun dan partai yv amanah yaitu. Pks…