Entah seberapa sumringah Bung Karno andaikata ia singgah ke mall dan menyaksikan baju-baju batik berseliweran di mana-mana. Dikenakan gadis-gadis mutakhir hingga ibu-ibu socialite, batik sedang memulai masa jayanya dengan menjadi the ‘it dress’.

Bung Karno, dengan segala kekurangan dan kelebihannya adalah seorang nasionalis sejati. Pada masa pemerintahannya, ia pernah membuat program untuk menjadikan batik busana kebanggaan Indonesia.

Program sang presiden sederhana saja. Para pengusaha batik—seperti yang di daerah Prawirotaman, Jogja—mendapat suplai kain katun dengan harga sangat murah. Kain bersubsidi. Harapannya, bahan baku murah mendorong harga pasar batik lebih terjangkau, dan dus populer.

Akan tetapi, alih-alih dibatik, kain-kain itu dijual apa-adanya. Tanpa dibatik, tanpa apapun. Dengan harga beli murah dan dijual dengan harga pasar, para pengusaha batik itu meraup banyak untung, dari uang rakyat juga. Hari ini, jika Anda melewati rumah-rumah kuno megah di kawasan Tirtodipuran dan Prawirotaman, itu adalah sisa dari kejayaan pedagang batik coret.

Apakah kejadian hampir setengah abad lampau ini terdengar familier?

Model foto: Hanny, Omith, Chika. Fotografer: Gage.
Batik
Tagged on:

72 thoughts on “Batik

  • July 9, 2008 at 11:09 am
    Permalink

    Apakah artikel ini suggesting bahwa kapitalisme dan mekanisme pasar bagaimanapun lebih superior daripada sistem subsidi?

    Reply
  • July 9, 2008 at 12:25 pm
    Permalink

    @momon
    kang pur iku dosen ugm jurusan filsafat apa sastra jawa ya…yang unik itu lho mon orangnya, batik-sepedaan plus senyuman

    Reply
  • July 9, 2008 at 5:38 pm
    Permalink

    Jangan kalah sama Brockmann dong, desainer Swiss yang udah bikin eksplorasi visual dengan batik. Mosok kita cuma kebagian Batik buat kawinan doang…
    Kita lihat saja seberapa besar minat peman besar (baca: kapitalis) terhadap si batik nan cantik ini Hehehe…

    Reply
  • July 9, 2008 at 8:54 pm
    Permalink

    wew.. iya, jadi pede pake batik.. tp yg ga enaknya; orang2 yg jualan batik jadi belagu..sombong2 banget., yg ada sekarang ‘penjual batik adalah raja’
    jd illfeel klo ke bring.. sekalian aja ke toko batik yg harganya passs

    Reply
  • July 9, 2008 at 10:36 pm
    Permalink

    hummmm…
    apakah ini akan jadi trend sesaat ???
    ataukah menjadi suatu hal yang ‘wajib’ karena banyak kekayaan Indon yang perlahan-lahan dicuri oleh negara tetangga ???

    tapi paling gak, sudah banyak orang yang gak sungkan lagi tuk pake batik :)

    Reply
  • July 11, 2008 at 2:07 pm
    Permalink

    pusiiiiing liat batik :(

    bukan ikut2an lho mon, baru sempet aja gw posting soal batik. :p

    Reply
  • July 12, 2008 at 11:38 am
    Permalink

    Aku sudah ber-batik ria bahkan sebelum batik ngetrend, lah gimana nggak, kerjanya di rumah, tiap hari paling nyaman ya cuma pakai celana pendek batik, atau batik lengan pendek. adem.

    Reply
  • July 14, 2008 at 8:07 am
    Permalink

    saya juga pake…*bergaya dan bernada RONCAR*

    waakkakakaka….besok juminten pake batik lg ga bos? saya siyap…..!!!

    Waduh, besok temanya telenovela. Kamu pake kostum Maria Mercedes aja ya.

    Reply
  • July 14, 2008 at 1:45 pm
    Permalink

    sejak batik ngetrend, gw jadi seneng kalo jumat harus ke kantor pake batik.
    serasa trendi …

    Reply
  • July 15, 2008 at 1:57 am
    Permalink

    Yups KK
    gW klo Cwek pake Batik.. terliat Ayune..

    coBa batik nTu dipake wat sHari-hari ga wat acara Resmi atw Kondangan doang… duh prIbumi banget..!!

    uSul ga pake asal nih..
    “coba trend batik gak abis-abis & dijadikan icon fashion wat orang Indonesia”

    Reply
  • July 15, 2008 at 5:17 pm
    Permalink

    Batik keliatan cool sekarang..
    tapi kalau gwe pakai batik kok malah dibilang mirip bapak-bapak pegawai negeri.. :D

    Reply
  • July 16, 2008 at 9:26 am
    Permalink

    kira2 Soekarno suka lihat batiknya atau yang makainya yaa

    Reply
  • July 16, 2008 at 1:39 pm
    Permalink

    aku bangga dengan batik…walopun cuma ada satu dan sudah buluk…

    Reply
  • July 16, 2008 at 10:42 pm
    Permalink

    waaah, kok pas banget. aku jg lg gandrung pake kaos batik yg beli di beringharjo. kalo gitu, mau dong aku nitip lg. mumpung lg ngetrend. :D

    Reply
  • July 22, 2008 at 5:34 pm
    Permalink

    saya penggemar berat batuk, eh salah…batik :P
    apalagi kalo ke mirota, hmm..serasa di surga! batiknya cantik2 banget. Hidup batik lah, pokoknya! btw, nice blog..saya sering mampir dan enjoy baca blog ini. Salam kenal untuk hermansaksono.

    Salam kenal juga :D

    Reply
  • July 25, 2008 at 7:32 am
    Permalink

    iyyaa..pasti bungnkarno bangga:)
    in batik we trust!!!

    Reply
  • July 16, 2013 at 10:43 am
    Permalink

    I do in addition to my buddies were found to be studying the nice secrets and techniques from your website and instantly I had a terrible suspicion I had not thanked you in order for those secrets. Most of the guys had been totally stimulated to learn all of them and so have in effect extremely happened to be having fun with those things. We appreciate you turning out to be quite kind and for getting this kind of magnificent tips millions of individuals are in actuality desirous to learn about. My personal honest apologies due to expressing appreciation to you earlier.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.