Adalah betis Ken Dedes di senja hari itu, yang membuat Ken Arok mabuk cinta. Libidonya tidak salah. Betis—di zaman Tumapel—masihlah rahasia para wanita, sehingga ia menjadi simbol erotisme masa itu. Entah berapa banyak Tunggul Ametung yang akan dibunuh Ken Arok jika ia melihat bedinde-bedinde muda bercelana pendek yang tiap sore ngerumpi di depan rumah tetangga.

Kemudian waktu memaksa betis untuk tidak lagi sensasional. Sedikit sensasional mungkin, tapi tidak sangat sensasional. Wanita berkemben dengan belahan yang mengintip, lebih ‘berani’ untuk standar masa kini. Padahal pemandangan semacam itu adalah sajian umum di zaman Ken Arok.

fight for valuesItu karena kesusilaan, moral, dan nilai juga terpaut sistem dan waktu. Ia bukan sesuatu yang kekal, tetapi zat yang terus menerus berevolusi. Dan ketika suatu masa dipakai bersama-sama oleh 2-3 generasi hasil evolusi, maka nilai tidak akan pernah seragam.

Ketidakseragaman inilah yang membuat hal bernama sensor tidak pernah mudah. Bahkan dalam konteks internet, sangat sulit. Tetapi bukan berarti kalau sulit, lantas tidak bisa. Ya bisa. Tapi perlu kehati-hatian dan pemahaman yang mendalam.

UU yang diketok palu kemarin memang membawa hawa positif, terutama kepastian hukum penduduk dunia maya. Di lain sisi, satu-dua pasal menunjukkan ketidakhati-hatian. Multitafsir dan karet. Kalau begini, namanya bukan memberi kepastian hukum, tapi justru membuka lahan yang rawan dikeruk oknum-oknum.

Gambar dari sini.

Betis Ken Dedes
Tagged on:     

26 thoughts on “Betis Ken Dedes

  • March 27, 2008 at 7:57 am
    Permalink

    :) seneng jd yg pertama ^^
    Karena itu ada agama Mon.

    Kalau Nilai adalah yg dianggap baik, maka mungkin beberapa tahun lagi segala macam perilaku sex menyimpang udah ga bs dibilang menyimpang lagi (kok jadi kesini ya??)

    Misal,di Islam batasan aurat udah ada, maka nilainya ya spt itu. dr awal sampai akhir.

    Atau, batasan poligami udah ada, maka ya itu tadi. tetep dari awal sampai akhir.

    Ken Dedes?
    Hm… Ken..a deh ^_^

    Reply
  • March 27, 2008 at 9:36 am
    Permalink

    Tidak juga mas, karena nilai itu dibentuk oleh agama dan interpretasi agama juga bisa bermacam-macam. Apakah lalu kalau berbeda dalam melihat agama, maka seseorang akan terpidana?

    Reply
  • March 27, 2008 at 9:49 am
    Permalink

    setuju sama eko. manusia dengan akalnya boleh bikin seribu alasan untuk talanjang. tapi yang salah tetep salah. dan tuhan gak akan pensiun gara2 semua manusia telanjang dan gak menyembahNya. sejauh mana sih akal manusia sanggup mengatur segalanya?

    Reply
  • March 27, 2008 at 10:16 am
    Permalink

    waduh aku belum baca uu itu. yang tidak boleh itu menonton/ mengakses bokep atau menyebarluaskan ya?

    menurutku bebasin aja. :)

    Reply
  • March 27, 2008 at 11:16 am
    Permalink

    Tampaknya UU ini sedang hangat dibicarakan…

    *nyampah bgt ya gw??!!* Hehe..

    Reply
  • March 27, 2008 at 12:31 pm
    Permalink

    mon, nanti kalau kamu ulang tahun, jangan lupa Undang-Undang saya ya.
    *OOT*

    Reply
  • March 27, 2008 at 12:41 pm
    Permalink

    maaf mas, aku ga berani deh komentar soal perbetisan, tapi… yg penting salam kenal aja!…

    Reply
  • March 27, 2008 at 1:23 pm
    Permalink

    Ikutan jawab komentar mas Eko dan Didi :

    Kita ini hidup gak semuanya Islam, gak semuanya punya satu pandangan. Karena itu ada ideologi yang disebut Demokrasi. Demokrasi menghargai pilihan setiap orang, selama ia tidak merugikan orang lain.

    Sekarang masalahnya, bukan situs porno atau apapun. Masalahnya adalah saat pemerintah yang merasa punya hak memilih hiburan yang cocok untuk warganya. Apalagi yang diblokir adalah konten internet, yang jelas-jelas bukan ruang publik. Kalau warnet, iya ruang publik.

    Sekarang kalau komputernya saya taruh di kamar tidur ibu-bapak saya, apa pemerintah bisa ngatur komputernya saya install apa? Itu maksudnya, ada ruang2 privat yang gak boleh dilanggar pemerintah. Kalau dilanggar, berarti kita mundur dari apa yang kita kejar selama ini. Demokrasi.

    Masalah situs porno yang membuat anak kecil gak bermoral, saya setuju. Tapi yang berhak mengatur komputer orangtuanya ya cuma orang tuanya. Bukan pemerintah. Pemerintah harusnya hanya memblokir konten di warnet-warnet.

    Gituuuu :D ^_^ Buat mas momon maap udah ngeblog di tempat komentar =P

    Reply
  • March 27, 2008 at 4:06 pm
    Permalink

    Yang aneh, isu UU malah bikin banyak orang kebakaran jenggot. Harusnya kalo kita bukan “pelanggan” jenis situs yg bakal diblok, santai aja, walaupun pemblokiran juga belum tentu keputusan bijak.

    Reply
  • March 27, 2008 at 5:04 pm
    Permalink

    mon..
    selamat ya buat .com-nya
    mungkin aku telat,
    tapi mending telat daripada enggak sama sekali.

    Reply
  • March 27, 2008 at 6:08 pm
    Permalink

    eh, nyuwun ngapunten mon…
    nek wis ganti dot com
    trus bukan blogger ya..
    mungkin dotter..

    *gak masuk kategori hacker dong*

    Reply
  • March 27, 2008 at 7:52 pm
    Permalink

    mon.
    capek gak sih kita ngomongin gini?
    berhadapan dengan orang orang bersudut pandang selebar daun kelor?

    aku kok capek ya?

    Reply
  • March 27, 2008 at 10:49 pm
    Permalink

    pasal karet itu enak dan perlu
    supaya bisa ditarik ulur tentunya
    :-P

    Reply
  • March 28, 2008 at 4:31 am
    Permalink

    @tika : kok capek tik? masih foreplay kitah.. :D

    Mon, jaman saya kecil dulu, sering saya maen Karet ama kakak saya… dan maen karet itu ga mudah… apalagi bagi lelaki…

    Reply
  • March 28, 2008 at 6:34 am
    Permalink

    Dimana mana karet memang lentur,..dan kalau tiba tiba njepret kena diri sendiri ya sakit juga.
    Nyantai saja. Seberapa firm sih lenturan pasal pasal karet produk hukum Indonesia..
    Lihat saja hiruk pikuk RUU Pornoggrafi dulu, Sekarang orang juga sudah lupa..

    Reply
  • March 28, 2008 at 7:59 am
    Permalink

    iman brotoseno:
    Lihat saja hiruk pikuk RUU Pornoggrafi dulu, Sekarang orang juga sudah lupa..

    Soalnya RUU Pornografi akhirnya mau dirombak mas…

    Reply
  • March 28, 2008 at 8:59 am
    Permalink

    旅行に行った時についでにヤって¥7OOOOもらったww
    旅費が浮くどころか遊びまくったよヽ( ・∀・)ノ
    http://houkei.yycola.net/gyaku/

    Reply
  • March 29, 2008 at 5:53 pm
    Permalink

    seneng

    siapa Negara terkuat di dunia?
    AMERIKA (democracy)

    Free Sex? yes!
    Lesbi/Homo? no problem!

    is America greater than Arab Saudi (Islam) ? Yes!

    So.. the point is : It is free
    The world is free

    We can choose, all is free

    Value? Hm… let community decide?
    Than, America is the greatest of all…

    Isn’t ???
    * but then, how about the voice inside your heart? ^_^

    Reply
  • October 30, 2008 at 8:33 am
    Permalink

    Kehidupan di dunia ini selalu mengalami evolusi dan revolusi dan ini sudah merupakan hukum alam, di agama manapun telah tersirat bahkan ada yang tersurat. Allah membuat keseimbangan demikian dengan harapan umat manusia bisa mengimaninya.

    Reply
  • November 4, 2008 at 11:07 am
    Permalink

    di tataran sederhana dan konkret,

    kalo saya benci sama kamu
    trus liat istri kamu belanja di depan rumah pake daster
    saya akan laporin istrimu ke polisi
    karena gara-gara istri kamu
    burung saya jadi ngaceng

    note: sori, saya selalu terangsang liat cewek pake daster , meski daster panjang sekalipun.

    Reply
  • November 18, 2008 at 11:20 pm
    Permalink

    numpang tanya dimana batas aurat dalam islam?
    kenapa negara2 yang perempuannya tertutup justru paling sering perkosa tkw?
    dibanding hongkong,apalagi euro.
    undang2pemicu perpecahan bangsa.yang disatukan oleh belanda.ex nederlands indie

    Reply
  • December 26, 2008 at 10:55 pm
    Permalink

    mungkinkah pd zaman nabi sudah ada pakaian spt skrng . mungkin malah gak pakaian . hanya ditutup bagian anu dan anu nya aja. jadi gak ada yang namanya baku..

    Reply
  • March 24, 2009 at 11:10 am
    Permalink

    numpang lewat…salam kenal dulu y mas..
    kalo aku mah terserah pribadi masing2,org mo jadi baik ato buruk kan tergantung dari org.nya tho?jadi mo dicekal ato kgk,kl udh dsrnya otak ngeres liat nenek2 lwt pake daster jg napsu(maap mas jamal,hehe…).tapi kalo orgnya lurus2 aja,biar nongkrong dipantai kuta(yg notabene byk bule pake bikini)mah biasa aja kali…

    Reply
  • July 15, 2009 at 11:23 pm
    Permalink

    Ini omong apa sih ? kalau diputar balikkan ya jadi bingung
    Malah ada yg nulis negara Islam perkosa tkw, ini sudah ngawur dan tdk relevan.
    Berpikir sederhana saja, demi kebaikan tentu harus ada batasan.
    Agama apapun pasti ada larangan, artinya selalu ada batasan.
    Manusia yang tidak mau dibatasi tentu manusia yang tidak beragama.
    Menolak UU Pornografi berarti menghendaki pornografi bebas dinegara kita.
    Kalau masalahnya pasal karet ya mari kita review supaya lebih baik,dan lebih pas.

    Reply
  • July 17, 2009 at 12:55 pm
    Permalink

    masa ada perempuan hypersex, nggak mungkin lho, meskipun dari jaman ke jaman

    Reply
  • October 11, 2009 at 9:09 pm
    Permalink

    pandanglah dengan mata,rasakan dengan hati,renungkan makna dibalik itu semua,tanyakan pada nurani,siapa pencipta semua itu

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.