Gara-gara kena flu, indera pengecap saya pernah mati. Hilang total, tiga hari lebih. Tidak bisa merasakan sate kambing dan sambal trasi. Tempe mendoan. Roti coklat juga. Bencana!, pikir saya. Bagaimana kalau permanen? Untunglah tidak permanen, alias temporer, dan lidah saya bisa merasakan lagi aneka macam rasa beberapa hari kemudian. Yang jelas, pengalaman kehilangan kemampuan mengecap rasa adalah pengalaman yang asing.

Sesekali saya bertanya, apa betul indera pengecap setara dengan indera-indera yang lain? Ntah kenapa, budaya sudah membentuk paham yang menyudutkan orang yang tidak bisa mengecap. Pertama, tidak ada istilah difabel kecap. Kedua, coba ke mall atau fasilitas publik lain, pasti tidak ada fasilitas untuk orang yang tidak bisa mengecap. Atau ke KFC, bagaimana membedakan ayam goreng yang Hot & Cripsy dengan yang Original Recipe? Sebagai perusahaan multinasional yang berkomitmen pada konsumen, semestinya KFC mencarikan jalan bagaimana caranya konsumen yang minoritas bisa tetap menikmati ayam goreng. Caranya macem-macem, misalnya, memakai kartu penjelasan cita rasa:

Kosumen Yth,
Anda sedang menikmati ayam KFC yang Hot & Spicy. Pada gigitan pertama anda akan merasakan ayam goreng renyah yang hangat dengan cita rasa blackpepper pedas serta aroma tarragon. Setelah gigitan pada bagian kulit anda dapat mengigit bagian daging ayam yang empuk dan gurih. Selain blackpepper dan tarragon, rasakan juga gilingan bell pepper yang sedap. Pada gigitan-gigitan berikutnya anda akan merasa akibat minyak jelantah yang kami gunakan.

Terima Kasih,

Manajemen

Jangan-jangan, kemampuan merasakan rasa adalah peninggalan manusia purba yang nyaris sudah tidak esensial bagi manusia modern, selain membantu lebih rakus?

Mengecap Indera Pengecap
Tagged on:

10 thoughts on “Mengecap Indera Pengecap

  • March 5, 2007 at 9:39 pm
    Permalink

    Kalau saya pernah malah mengalami sebaliknya, sangat sensitif, terutama dengan rasa pedas, tidak nikmat juga setiap mengecap makanan. Maka monggo bersyukur ketika sehat seperti sekrang.

    Reply
  • March 6, 2007 at 2:16 am
    Permalink

    dah sembuh, mon ?

    aku pernah hilang rasa karena flu. seru juga sih, maen masuk aja hehe

    Reply
  • March 6, 2007 at 8:34 am
    Permalink

    sehat itu nikmat dan wajib disyukuri……

    Reply
  • March 7, 2007 at 1:58 am
    Permalink

    lebih sebel lagi kalo lagi pilek pake hidung mampet n lidah mati rasa.

    Reply
  • March 7, 2007 at 7:22 am
    Permalink

    oalah… ternyata ini sebabnya kamu lama ga ‘beredar’ :).

    good to see you back ;)

    Reply
  • March 7, 2007 at 9:38 am
    Permalink

    kecap-mengecap itu kan relatif, makanya kalo uji organoleptik analisa statistiknya pakai non parametrik

    Reply
  • April 22, 2008 at 8:41 am
    Permalink

    duh ada yg tau ga yah…klo tiba2 lidah berasa paiit….mpe minum air putih aja rasanya pait..kaya biz makan obat T_T ..
    dah coba makan yg manis2 trmasuk makan coklat..minum madu…pi koq tetep krasa pait…

    Reply
  • October 8, 2008 at 9:40 am
    Permalink

    maaf mau tanya, skrg lidah saya sedang mati rasa, sudah 5 hari, tapi saya ga flu atau demam, kira2 itu karena apa ya? dulu biar sembuh, diapain?

    terima kasihh…

    Reply
  • January 28, 2010 at 4:29 pm
    Permalink

    all, kalau mau coba sensasi tidak bisa mengecap, silahkan coba encerkan dettol dengan air hangat, dan coba berkumur.

    saya melakukan itu dengan tujuan menghilangkan kuman mulut, ternyata hasilnya lidah saya tidak bisa merasa, semua terasa hambar, bahkan sempet mau marah ke tukang gado2 tadi karena gado2nya ga ada rasanya,

    oleh karena itu sy sangat bersyukur dengan lidah, terimakasih ya Alloh sudah menciptkan lidah pengecap rasa

    sampai saat ini sya masih ga bisa merasakan, baca2 di blog orang lain, bisa balik lagi rasanya. alhamdulillah

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.