PDI (dulu tanpa imbuhan Perjuangan) bukanlah partai yang diperhitungkan. Dalam pemilu Orde Baru, partai ini hanyalah underdog yang selalu menempat posisi bontot setelah Golkar dan PPP. Nasib PDI berubah 13 tahun lalu. Sore 27 Juli 1996, Kantor DPP PDI yang
Partai Golkar
Awalnya Golkar adalah partai gabungan dari 63 ormas-ormas kecil untuk mengimbangi PKI. Tahun 1967, presiden baru bernama Soeharto yang (waktu itu) belum punya backing parpol hendak merapat ke PNI. Oleh karena khawatir citra Soekarno yang melekat di PNI, akhirnya ia
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Dilahirkan tanpa tokoh yang memadai, Partai Keadilan Sejahtera bisa naik pamor menjadi salah satu partai yang diperhitungkan. Ini tentu saja berkat dukungan kader dan manajemen yang handal. Pantas saja jika kemudian PKS dilabeli sebagai partai Islam modern, karena manajemennya memang rapih.
Partai Gerindra
Bisa dibilang Gerindra adalah partai baru yang gaungnya paling moncer di Pemilu 09. Dengan iklan-iklan yang merakyat dan spesifik, Gerindra berhasil meraih hati masyarakat. Biayanya tentu tidak murah: partai nomer urut 5 ini menggelontorkan dana sebesar 15 Milyar untuk mengibarkan