Ketika orang membawa beban yang berat, tentu saja dia tidak lincah. Saya misalnya, gara-gara diekspos oleh Roy Suryo, saya jadi ndak bisa nulis dengan nyaman dan santai. Sebentar-sebentar harus was-was dan kuatir, jangan-jangan melecehkan lambang negara lagi.

Mungkin itu perasaan Bryan Singer, sutradara Superman Returns. Setiap orang boleh mengingkarinya, tapi pada kenyataannya Superman adalah legacy budaya Amerika. Dan kalau sesuatu sudah jadi legacy, untuk dikembangkan menjadi lebih up-to-date susahnya minta ampun.

Superman dibuat nampak lebih muda, diprotes. Warna kostum beda, diprotes. Lex Luthor dibuat mendekati akting Gene Hackman dalam Superman: The Movie, diprotes juga.

Sam Raimi bisa dibilang lebih sukses membuat Spiderman 2. Oleh karena tidak banyak beban yang harus dipikul, pada akhirnya Spiderman menjadi icon superhero film abad 22: sebuah sosok yang vulnerable dan manusiawi. Sang musuh, Doc Oc juga sukses menjadi sosok supervillain yang motifnya tidak mengada-ada (berlawanan dengan Lex Luthor).

Tiga bintang (dari lima bintang) untuk Bryan Singer yang akhirnya berhasil meneruskan franchise Superman. Pada akhirnya Superman Returns tetap layak ditonton dan seru. Tapi ya… cuma itu. Tidak ada depth dan emosi yang kuat, yang dapat membuat film ini menjadi legenda.

Superman Returns
Tagged on:

37 thoughts on “Superman Returns

  • July 1, 2006 at 11:16 am
    Permalink

    Pengen nulis juga tentang Superman. Sayang, serverku malah tewas. :(

    Reply
  • July 1, 2006 at 3:02 pm
    Permalink

    Wah, aku blom nonton nih. Nonton di PA kah?? :)

    Reply
  • July 2, 2006 at 12:42 am
    Permalink

    ok… gw ngerti perasaan anda tntng bnyknya kritikan mengenai superman return maupun tulisan2 yg anda buat, but bukankah lebih arif bila kita melihat hal tsb tdk hanya dari satu sisi saja…. emang seh kritikan2 itu bisa ngehambat daya kreasi seseorang,tapi coba kalo kita lihat dari sisi lain……. kritikan jg dpt membangunkan, ya….. misalnya bisa ngasi masukan tuk sutradara klo bikin film bs lebih baek lah….. so ga` hanya nyenangin beberapa pihak aja…… toz about kritikan2 2u ehm……. ya supaya jadi rambu2 aja seh, spy dlm tulisan2 anda dpt lebih arif geto, supaya ga` nyingung perasaan orang aja……. dalam artian anda bisa ngeekspresiin unek2 anda but ga` ampe nimbulin masalah….. lagian klu ampe site ini kecekal kita2 “pembaca:red” juga yang susah….. ga` da tempat ngemukain argumen2 gw geto………..!!!!!!!!

    Reply
  • July 2, 2006 at 6:49 am
    Permalink

    Hmm….tetep Batman tuh, Hidup BATMAN! :D

    Reply
  • July 2, 2006 at 8:07 am
    Permalink

    drops by buat bilang..
    artikel2nya bermutu sekali.. kritis and asik..
    Keren bgth!
    Gw nulis kebanyakan ga mutu! hehe..
    but! jadi terinspirasi buat nulis seperti elo!
    Oke..
    yah.. keep on writting!

    Reply
  • July 2, 2006 at 11:37 am
    Permalink

    eh, adegannya banyak yg di sydney lho itu huaha (promosi). paling jelas pas ceweknya lex luthor naik mobil gak terkendali, itu daerah martins place hehe.. apartemen world tower juga sempat keliatan jelas dgn puncak biru nya…

    duh kenapa ya aku masih aja terpesona bgt ngeliat superman terbang.. sejak kecil aku gitu terus e :( Filem ini bener2 mbuka ingatan masa kecilku, coz terakhir kali nonton Superman IV dulu jg di bioskop, bareng ibu.. hiks jadi kangen ibu :(

    Reply
  • July 3, 2006 at 12:05 am
    Permalink

    komentar ah:

    1. Superman tampak lebih muda.
    ada penjelasan sci-fi untuk ini, walaupun masih blum ketemu canonnya. superman khan memiliki kemampuan untuk meregenerasi sel, itulah sebabnya kenapa di smallville kalau terluka clark bisa segera menyembuhkan diri asal ngga ada kryptonite. mirip2 wolverine dengan umurnya yang seratusan tahun itu deh. “tua” itu sendiri merupakan visualisasi makro dari kerusakan sel, superman tidak mengalaminya. mungkin semakin sering terekspos yellow sun, dia akan semakin muda(?)

    2.Warna kostum
    premis awal bryan dalam superman returns adalah menghormati seluruh sejarah superman. kostum itu sendiri adalah penghargaan terhadap kostum aslinya(1938),dan warna-warna alex ross (kingdom come). Tujuannya adalah membuat segalanya terasa timeless.
    Superman returns diharapkan menjadi jembatan yang membawa superman kepada generasi baru, tanpa mengabaikan generasi tua (penggemar donner 1978).

    3.Lex luthor
    Karena sifat dari film ini meneruskan sejarah donner, lex luthor juga harus dibuat memiliki motif yang konsisten:real estate.
    S:TM dia ingin menghancurkan california, S:2 dia ingin australia, kini dia ingin lebih, benua baru, dan tidak ada superman! karena baginya superman adalah: little selfish being who fly around with red cape who doesnt share his power with other beings.
    Intrepretasi spacey juga tidak terlalu hackman banget, saya malah melihat ada beberapa angle dia lebih mirip rosenbaum. jika hackman memainkannya dengan campy, spacey memainkannya sebagai maniac. From his point of view, ini adalah Humanity VS God. And lex is the champion of humanity. kalau ada yang mati (billions!) well, so be it.

    Doc ock, sebagai ilmuwan, juga memiliki motif yang konsisten (make a bigger one) khan?

    4. Depth emosi
    Saya koq malah melihat ini sebagai salah satu film yang paling emosional ya? mungkin karena secara pribadi bisa relate.

    superman versi ini lebih complex dari superman versi manapun, dia memiliki doubts yang jelas terlihat, penyesalan (why did u leave us like that?), keterasingan (the ultimate immigrant: “you are not one of them”), tapi masih tetap mencoba menjalankan perannya (they only need the light to show the way).. dan akhirnya setelah mencari keujung semesta dia justru menemukan jawaban atas kesendiriannya di bumi…
    Bandingkan dengan parker yang meneruskan makan waktu ada ribut2, superman is the ultimate idealist.

    Lois, jauh lebih kompleks dari versi sebelumnya, sekarang dia punya tanggung jawab lebih, thus she needed richard white, dia wounded beast yang memiliki beban dari superman, yang sebelumnya pergi begitu saja setelah “i spent one night with superman”
    dia adalah personifikasi kemanusiaan yang merindukan penyelamat. and shes still lois yang selalu menceburkan diri dalam bahaya demi orang lain.
    Bandingkan dengan damsel in distress di spidey, yang selalu kebetulan jadi korban

    ma kent, walaupun sedikit, di bagian akhir kita bisa melihat bagaimana seorang ibu tidak bisa berdekatan dengan anaknya yang hendak mati.
    (BTW, mari kita tunggu dvd ext versionnya, ma kent lebih banyak, dan karena ada angle emosional lain disana)

    karakter2 lain, richard white (“were you in love with him?”), olsen, perry, masing2 memiliki sudut2 karakter yang menarik untuk diobservasi

    Overall, saya kira superman returns malah underrated, dari sisi sinematografis dengan pallete warnanya yang indah saja, saya sudah terkagum2, jangan dulu bicara sfx deh (yang itupun sebenarnya ngga mengecewakan).

    Memang, ini bukan jenis film dengan 1 layer saja. to me, ini godfather dan titanic dalam sfx. bukan jenis film yang dapat dipahami dengan sekali menonton.

    Already watch it 2 times, probably gonna watch it 5 more times.

    9/10 – tidak sempurna karena musiknya.

    Reply
  • July 3, 2006 at 3:44 am
    Permalink

    daripada mbincangin masalah superhero luar negeri, kan lebih baik mulai kita munculkan lagi superhero dalam negeri, kaya jaka tingkir, jaka tarub, n jejaka yang laen. hehe

    Reply
  • July 3, 2006 at 4:30 am
    Permalink

    setelah film selesai, penonton bioskop tempat aku nonton pada tepuk tangan, walopun gak semua :-)

    satu2nya yg kusayangkan dari filem ini adalah akhir cerita nya gak sepenuhnya sesuai harapan :(

    aku gak bisa mengeluh soal musik, aktris, aktor, latar, efek. Penginnya mengeluh soal aktor pemeran superman, tapi mo gimana lagi, Cristopher Reeves udah meninggal. Lagipula kayaknya cewek2 lebih suka yang skrg coz lebih ‘perfect’ gitu… namanya siapa si btw?

    Reply
  • July 3, 2006 at 11:33 am
    Permalink

    blom nonton, tapi suka dengan review herman. singkat, lugas.

    Reply
  • July 3, 2006 at 4:53 pm
    Permalink

    blom nonton filmnya…
    rencana nomat malem ini:p
    about mr.anonymous’s comment…cool!!!

    Reply
  • July 3, 2006 at 6:53 pm
    Permalink

    Soalnya ini kan film Superman, bukan Smallville, sehingga akan lebih pantas kalau yang berperan sebagai Superman bukan aktor bertampang ABG :)

    Reply
  • July 3, 2006 at 6:55 pm
    Permalink

    Lois jadi keibuan?
    lho bukannya emang udah jadi ibu? :)

    Reply
  • July 3, 2006 at 6:57 pm
    Permalink

    ups.. sori.. komen terakhir salah alamat :D

    tolong dihapus… :)

    Reply
  • July 4, 2006 at 6:39 am
    Permalink

    aku suka film Superman Returns. minimal bisa memupuskan rindu atas film-film Superman jaman dulu. bukan versi smallville.

    secara keseluruhan film ini bagus. seru dan menghibur. pemeran superman, si Brandon Routh, juga layak tayang. puas deh nonton film ini. mau rasanya nonton lagi.

    Reply
  • July 4, 2006 at 10:00 pm
    Permalink

    belum nonton… jd penasaran

    Reply
  • July 6, 2006 at 8:55 am
    Permalink

    Maaf baru bisa reply, barusan pergi ke jakarta 5 hari. Hehehe

    Zilko: Iya nontonnya di Plaza, mana filmnya banyak adegan gempa pula. Dah nonton?

    T_Bhoo: Poin saya bukan soal orang mengkritik superman returns lho. Saya lebih mendiskusikan soal beban Bryan Signer untuk membuat semua orang Hepi.

    Tasia: Terima kasihhhh!! ;)

    Anonymous: Mungkin juga ya SR termasuk art movie yang harus ditonton beberapa kalau supaya paham. Ada indikasi kalau SR itu art movie, terutama karena set-up ceritanya lamaaa banget (tidak mentaati 3 act plot standar). Tapi dari genre-nya SR pada dasarnya tidak masuk genre art movie kan?

    firman: terima kasih juga ;)

    Reply
  • July 7, 2006 at 10:39 am
    Permalink

    Eh, OOT nih! Emang yang punya blog ini ini kembaranmu ya? kok bikin ‘about me’nya mirip gitu.
    *ngadu*

    Reply
  • July 7, 2006 at 8:45 pm
    Permalink

    Herman Saksono: Bukan, kata bryan singer ini closer ke genre chickflick. jadi pembandingnya mestinya, siti nurbaya ^_^

    tristan_she: THATS HILLARIOUS, lol.

    Reply
  • July 9, 2006 at 9:15 pm
    Permalink

    waaa..blom nonton tik? aku udah nonton 2x hehe..
    kereen..aku suka liat superman terbang,aku suka liat superman lg show off superpower nya, aku suka liat jambul nya superman, menurutku superman superhero paling romantis (krn suka ngajak ce nya terbang)dan paling metroseksual(karena selalu menjaga penampilannya, rambutnya selalu rapi walopun grakannya cepett bangett tuh)..pokoke super lah hehehe..

    Reply
  • July 13, 2006 at 8:25 am
    Permalink

    aku udah nonton. tp aku blm tau apa seh tulisan lo yg dikritik Mas Roy Suryo …?

    Reply
  • July 18, 2006 at 4:00 pm
    Permalink

    Waks! Kolor Merah udah kembali….hihihihi. Belon sempet nonton. Tapi begitu baca reviewnya, yg bilang kalo kolor merah gak perlu-perlu amat balik, kayaknya ngga perlu ditonton ya. Kecuali bagi cewe2 karna film ini ketolong ama tampang si pemeran nya. Bener gak seh, belum sempet nonton ampe skr seh.

    Reply
  • July 20, 2006 at 6:05 am
    Permalink

    Belum sampai Papua nih :(

    Reply
  • July 23, 2006 at 6:42 pm
    Permalink

    Superman is dead….(Elvis lives!)

    Reply
  • August 2, 2006 at 11:22 am
    Permalink

    storyline lebih seru mungkin ngangkat yg di komik sekarang ini: Lex Luthor sudah jadi President of USA! pasti ancur2an!

    Reply
  • February 7, 2010 at 10:52 am
    Permalink

    agak mlu jg seeh ngakuinnya,q bru nnton tgl 1 januari lalu wktu dtyangkan d sbuah teve swasta…he…he….mklum kota q g ad bioskopnya.Comment q.THIS IS A GREAT MOVIE!!!!!!!!!!!!,Q PENGEN NONTON LGI!!!!,Mnurutku so far so good,pemainny,storynya,and scene nya jg keren2,kpn ya dibuat sekuelnya???

    Reply
  • Pingback:Terima Kasih Untuk Inspirasinya - Life - hermansaksono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.