Setiap orang menjalani hidupnya dengan lahir, hidup, dan mati. Benjamin Button (Brad Pitt) juga menjalani ketiganya, tetapi urutannya terbalik. Ia dilahirkan tua renta, lalu menjadi semakin muda sepanjang hidupnya. Seperti semua manusia, Benjamin juga jatuh-cinta–patah-hati; bertemu–berpisah; dan memlulai–berhenti. Bedanya, ia
Twilight
Tidak banyak yang bisa dipuji dari Twilight. Cerita yang biasa. Akting biasa. Sinematografi biasa. Efek visual yang biasa. Singkat kata: film percintaan biasa. Andaikata dijadikan film televisi berdurasi 2 jam, film adaptasi novel ini akan menjadi tayangan yang spesial. Sayangnya
Laskar Pelangi
Jarang sekali kita mendapati film Indonesia yang dikerjakan dengan baik. Setahu saya, lebih banyak yang cuma direkam pake video, akting pas-pasan, dan alur yang kalau tidak terlalu simplistis, ya terlalu membingungkan. Laskar Pelangi adalah film yang menurut saya sangat baik,
Batman: The Dark Knight
Saya harus angkat topi untuk Christopher Nolan dan Heath Ledger atas kerja mereka di sekuel Batman berjudul The Dark Knight. Film ini seperti mengisi kerinduan menonton summer movie yang tidak cuma keren di efek, tapi juga kuat di penuturan. Nolan
No Country For Old Men
Tidak salah ketika AMPAS menjatuhkan piala Oscar aktor terbaik untuk Javier Bardem. Dalam ‘No Country For Old Men’ dia memerankan Anton Cigurh; Hannibal Lecter generasi kita: dingin, cerdas, sadis, tapi playful. Dan saya akan menjadi orang yang panik ketakutan andaikata
Juno
Ketika bicara film tentang kehamilan di luar nikah, maka pikiran akan mengidentikkan dengan tragedi dan drama yang mendayu-dayu. Tidak demikian dengan Juno, film tentang gadis SMA umur 17 tahun yang hamil di luar nikah. Terbukti bahwa topik semacam ini tidak
Terlalu Banyak Film Indonesia
Sampai kapankah film Indonesia kacangan harus membanjiri cineplex? Hari ini di Jogja, dari 5 studio, 3 diantaranya adalah film-film Indonesia tidak orisinil yang terasa hendak meraih keuntungan cekak semata. Namaku Dick? Extra Large? Tali Pocong Perawan? Hantu Ambulance? Permasalahannya bukan
Seraphim Falls
Seorang teman yang datang dari jauh menyebabkan saya, Tika, dan Alvonsius menonton film di kala tidak ada film yang bagus. Pilihan pertama jatuh kepada filmnya Andy Lau yang desas-desusnya keceng banget: Three Kingdoms. Tapi, menurut Tika—yang udah nonton—Three Kingdoms itu
Email Joko Anwar Tentang Quickie Express
Elo beruntung kita bukan mafia kayak The Godfather. Kalo iya, elo udah kita sikat di dunia nyata. Joko Anwar, screenwriter Quickie Express Email ke milis tersebut dikirim oleh Joko Anwar, menanggapi review Quickie Express oleh mumu di blognya. Entah bercanda
Miracle?
Lagi-lagi film/sinetron Indonesia. Seandainya itu mirip-mirip film luar, wajarlah. Indonesia gituloh. Makanya, kita perlu acugi jempol kepada yang orisinil, sejelek apapun itu, setidaknya adalah langkah positif. Nah ‘Miracle’ ini, kabarnya mirip Final Destination. Yang jelas, ketika teman saya Alvons lihat