Semua ini berawal dari iklan krim anti-penuaan Olay yang dibintangi Twiggy, mantan peragawati asal Inggris. Tidak ada yang aneh dalam foto dibawah ini kan? Twiggy yang lahir tahun 1949 nampak biasa-biasa saja.
Publik dikejutkan beberapa saat kemudian ketika mendapati foto di bawah ini:
Tidak istimewa juga sebetulnya. Cuma Twiggy yang barusan belanja di supermarket. Hanya saja, kali ini dia terlihat seperti wanita yang benar-benar berusia 60 tahun.
Akan tetapi Parlemen Inggris tanggap bereaksi. Tokoh Partai Liberal Demokrat, Jo Swinson menyatakan rencana untuk menganggarkan undang-undang yang melarang retouching (alias photoshopping) foto untuk majalah dan iklan.
“Partai Liberal Demokrat mendukung kemerdekaan bagi perusahaan-perusahaan untuk beriklan, tapi kami juga percaya pada kemerdekaan bagi anak muda untuk membangun kepercayaan diri dan merasa nyaman dengan fisik mereka, tanpa terus menerus merasa harus menyamai bentuk dan ukuran mustahil yang rupanya hasil rekayasa.”
Salah satu aturan yang direncanakan adalah melarang retouching foto untuk iklan produk yang ditujukan untuk anak berusia 16 tahun ke bawah dan kewajiban menyertakan tulisan “Foto ini telah direkayasa”. Seperti rokok gitu.
Mari kita lihat apakah ada inisiatif serupa dari om Roy di parlemen. :D
rasanya twiggy di american next top model sudah tampak tua deh (kalo iklan olay ini baru, loh)
Inggris memang dikenal paling moderat untuk urusan hak asasi dasar model gitu yang ujungnya adalah memberi contoh positif pada anak2 usia sekolah.
Ini yang namanya edukatif. Di negeri maju tuh iklan yang memperagakan anak kecil memanjat lemari aja nggak boleh.
kita kapan seperti itu?
waaaah, ancaman bagi salah satu keahlian momon dunk :)
Praktek seperti itu bukannya memang sudah dimaklumi publik, ya? Mirip-mirip rokoklah. Semua orang juga tahu. Lagipula yang dipromosikan ‘kan buat iluminasi mata, mungkin merekayasa bagian lain dirasa sah.
Saya sih seperti biasa: pembatasan/peringatan ayo, ban jangan sampai.
Wah, gila baru nyadar ternyata seperti itu ya…
Jangan2 iklan rambut juga dikemilaukan secara digital juga…
berarti harus nyari model iklan yang ndak perlu sotosop..
*ndaftar kesting*
wah setuju banget tuh..meminimalisir korban iklan..
lho ya bagus toh… itu namanya tidak membodohi masyarakat…
bukannya mmg suka kayakl gitu ya klo produk kecantikan :p
*ikutan dilla buat kesting* :))
wooogh jelas pembohongan publik bener itu? :-O
wih baru tau lho klo iklan bisa gitu, tp orangnya kan dpt bayaran jg
ckckckck…….ter.la.lu.
dikira ane, photoshopping itu belanja via foto.
alias milih-milih produk liwat album foto.
:)
Hahaha.. klo itu mah jauhh bener sama aslinya!
Kasian sotosop langsung gak laku di Inggris, atau justru malah kosmetiknya yang gak laku.
patut ditiru… tapi kalau disini pasti terbentur sama permodalan , invenstasi asing dan jumlah pengangguran
Ada Roy Suryo versi Inggris gak ya..
Ada, namanya Roy Sunlight
*kriukk*
bahaya kalo dilarang, ntar 2014 foto caleg jelek semua dong.. wekekekek
jadi di iklan iklan itu produk photoshop ya :D [ngga mudeng]
wah, klo di indonesia photoshop dilarang, nanti ga ada orang yang bisa mendapatkan reputasi & kredibilitas (yeah, right) dengan membuktikan apakah sebuah foto karya photoshop atau tidak donk?
kuis: tulisan “Foto ini telah direkayasa” bakal muncul berapa detik ?
* kata tanya untuk lebih kecil dari detik ki piye ? (doh)
SBY pernah jadi korban retouching juga kan?
the power of photoshop
ekekeke…. banyak yang bakal nganggur dong.. :peace
WOW.. nice.. nice..
Kasus mirip begini baru aja terjadi di pemilukada sebuah kabupaten di Jogja. Seorang calon bupati di dalam foto-foto dalam iklan politiknya kelihatan masih awal 40an, tanpa uban dan kerut yang berarti. Aslinya baru kliatan pas debat calon bupati, tuwir! Untung aja dia KO.
Cara manipulasi Photoshop yg terlalu berlebihan…
Pingback:Tentang Retouch | Halo Gue Arriyan
keren keren min
super sekali