Melengkapi kontradiksi yang saya paparkan sebelumnya… kalau walikota Sydney sibuk kampanye soal menekan keterlambatan bis kota yang semula 5 menit; dan koran terkemuka Singapura menjadikan konservasi pohon tua sebaga headline, Jepang tidak kalah lucu.

PM Koizumi mendapat tekanan dari parlemen yang membahayakan karirnya sebagai politikus karena dia mengajukan privatisasi Pos Jepang. Saya sendiri tidak tahu situasi di Jepang itu seperti apa, tapi… kantor pos? Apa memang tidak ada hal lain soal kantor pos ya? Sepertinya jaman sekarang sudah tidak banyak orang yang memakai jasa pos, apalagi setelah gencarnya perkembangan berbagai teknologi telekomunikasi dan internet.

Kalau ada yang cukup berbaik hati menjelaskan kepada kita semua kenapa layanan Pos Jepang sangat istimewa silahkan tinggalkan comment disini. ;)

Koizumi dan Kantor Pos
Tagged on:

4 thoughts on “Koizumi dan Kantor Pos

  • September 14, 2005 at 4:40 pm
    Permalink

    kantor pos di jepang bukan sekedar sarana untuk kirim2 surat. kantor pos di sana juga punya fungsi sebagai bank dan badan asuransi, yang mau gak mau sudah menjadi bagian dari kehidupan finansial masyarakat jepang. dan perlu dicatat lembaga kantor pos jepang merupakan institusi finansial yang terbesar di dunia. uang yang ada kira2 3,2 trillion usd. (trillion kalo di indonesiain itu di atasnya trilyun lagi ya?)

    reformasi yang mau dilakukan oleh koizumi adalah memecah fungsi2 tadi. jadinya kantor pos dipisahkan dari fungsinya sebagai bank dan asuransi. tujuannya sih supaya pemerintah tidak lagi menjamin simpanan uang yang ada di kantor pos.

    Reply
  • June 13, 2007 at 9:07 pm
    Permalink

    mas herman saksono…
    mau nanya nih??
    1.Privatisasi kantor pos itu maksudnya perubahan fungsi kantor pos dari yang gimana trus menjadi yang seperti apa ya??
    2.apa ada UU yang menetapkan tentang privatisasi kantor pos oleh PM koizumi??
    Pleasee dijawab yah?? Itu buat bahan skripsi aku lho??
    Thanks a lot..
    Sukses selalu…
    elisa (student of UPN Yogyakarta)

    Reply
  • October 10, 2010 at 1:39 pm
    Permalink

    Sederhananya : Kantor Pos di Jepang jadi primadona dan rebutan bagi politisi dan lambang kekuatan bangsa Jepang, kalo di Indonesia malah tak dianggap , karena sebagian politisi punya bisnis pribadi di bidang pos dan jasa logistik. Mudah2 an ada di antara politisi lainnya yang memperjuangkan kantor pos menjadi lembaga keuangan terkuat di Indonesia,sebagaimana Kantor Pos Jepang yang dicintai rakyatnya

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.