Tagihah telepon & Idols!

Hari ini saya cukup bahagia

Setelah jagoan saya Judika kalah sama Mike di Indonesian Idol 2, meriang gak sembuh-sembuh, harga minyak mentah naik terus, Indonesia diprediksi kehabisan cadangan minyaknya di tahun 15 tahun lagi dan ekonom menyebutkan kalau ekonomi Indonesia akan seret di tahun 2005… setidaknya tagihan telepon saya bulan ini cuma 66 ribu rupiah.

Menyenangkan sekali, karena itu adalah rekor pengeluaran untuk komunikasi yang paling rendah setelah tiga bulan terakhir tagihan naik banyak sekali. Yah, itung-itung kesenangan kecil untuk sedikit melupakan masalah makro.

Speaking of Indonesian Idol, saya masih heran saja kenapa banyak lebih banyak yang voting Mike daripada Judika. Padahal Mike kalau nyanyi sering fals, range vokalnya pendek banget, dan gak bisa nyanyi lagu cepet. Kalau orang suka karena Mike soulnya dapet banget™, saya juga heran karena sepertinya soulnya gak dapet-dapet amat. Malah kalau pas Mike manggung di Idol, kita sekeluarga sampai bosan liat Mike (ini ditandai dengan kita sekeluarga selalu mendiskusikan hal-hal lain (yang terkadang tidak penting), ketika Mike sedang manggung).

Judika, di lain sisi, punya timbre yang khas dan punya pemberian tuhan yang bisa dibilang lengkap (baca: range vokal termasuk luas dan teknik bagus) yang akhirnya lagu-lagu yang dinyanyikannya juga lebih asyik, terutama karena improvisasinya juga selalu dapet ‘dapet™’

We’ll see lah. Terlepas dari kemungkinan Indonesia kembali membuang jutaan pulsa untuk memilih idol yang salah (keyword: Joy), saya ucapkan goodluck buat Mike (dan Judika). Toh, dalam 1 tahun semua orang juga sudah lupa siapa yang jadi juara Indonesian Idol. Yang penting sales album tinggi dan konsisten mempertahankan aura kebintangannya, selain tentunya kooperatif dengan manajemen karena toh 6 bulan lalu mereka bukan siapa-siapa.