Evey Hammond pernah menyaksikan sendiri keagungan sebuah gagasan. Dengan mata dan kepalanya ia menyaksikan orang membunuh atas nama sebuah gagasan, dan mati membelanya.

Tetapi kita takkan bisa mengecup gagasan, takkan mungkin merabanya, atau memegangnya… gagasan tidak bisa dilukai, ia tidak merasakan perih. Ia tak merasakan cinta.

Kita bisa membunuh orang karena gagasannya. Tetapi gagasan tidak bisa dimatikan, karena ia tahan sabetan pedang dan belaian peluru panas.

—V for Vendetta

Tentang Gagasan
Tagged on:

21 thoughts on “Tentang Gagasan

  • June 11, 2008 at 2:37 pm
    Permalink

    kata munir, “aku takkan pernah mati…”

    Reply
  • June 11, 2008 at 3:06 pm
    Permalink

    hem….

    itu berarti jagoan yang punya gagasan..

    kalo kata sheila:
    brilian, brilian, brilian…

    Reply
  • June 11, 2008 at 4:07 pm
    Permalink

    Evey Hammond: Who are you?
    V: Who? Who is but the form following the function of what and what I am is a man in a mask.

    Ouwh..I love that movie

    Reply
  • June 11, 2008 at 4:22 pm
    Permalink

    BUNUH!!
    BUNUH GAGASAN!!!

    MEREKA PERUSAK IDE!!!
    PERSETAN DENGAN HAM!!!!

    *eh, ide sama gagasan beda ndak mon?*

    Reply
  • June 11, 2008 at 4:55 pm
    Permalink

    Muhammad, Jesus, Budha, Osama, Bush, Obama, Jusuf Kalla, Beny & Mice, Herman Saksono, Habib Riziq, Tika, semuanya pasti punya gagasan. tinggal bagaimana kita mengelola, memaknai, dan mengolahnya menjadi sebuah berlian. indah mahal dan disukai banyak orang serta menguntungkan.

    Reply
  • June 11, 2008 at 8:44 pm
    Permalink

    betul. dan juga bisa diruntuhkah. :)

    Reply
  • June 12, 2008 at 1:19 am
    Permalink

    Baik komik atau film-nya, seluruhnya tetap merupakan satu diantara cerita terbaik yang pernah saya kunyah dalam hidup.

    Filosofi film itu sendiri tidak seberat The Matrix, tapi lebih “membumi”. Entah kenapa, V for Vendetta itu ide-idenya mengingatkan pada filosofi Anarkisme :)

    Film yang harus ditonton, IMO.

    Betewe, itu quote favorit saya, Mon… dan agaknya cocok dengan kisah SKB belakangan ini :P

    Reply
  • June 12, 2008 at 7:43 am
    Permalink

    @Alex:
    V itu film favorit saya juga lho. :D Nilai-nilai dan paralelismenya sangat relevan dengan permasalahan yang dihadapi dunia. Saya juga udah baca komiknya, tapi kecewa, karena ternyata TERJEMAHAN, dan kebetulan terjemahannya tidak bisa seindah narasi bahasa inggrisnya.

    Tetapi komiknya memang diakui mengusung konsep anarkisme. Entah, anarkisme? Kok menurut saya terlalu utopian ya?

    Reply
  • June 12, 2008 at 9:42 am
    Permalink

    apakah nanti agama-agama juga seperti yang diceritakan di film ini ya?

    Reply
  • June 12, 2008 at 10:32 am
    Permalink

    gagasanku, urip penak wae. halah.

    Reply
  • June 12, 2008 at 4:18 pm
    Permalink

    wah… sip banget postingnya

    Reply
  • June 12, 2008 at 6:52 pm
    Permalink

    kehidupan ini juga gagasan y?

    Reply
  • June 15, 2008 at 12:36 am
    Permalink

    benul, ndak bisa dipatahkan..hayoo sopo sing wani metahke gagasan ? :)

    Reply
  • June 15, 2008 at 2:29 am
    Permalink

    hahah.. saya merinding membaca ini karena saya baru saja menonton lagi film itu, lalu buka blog anda.

    bagaimana dengan “1984”?
    bahas tentang doublespeaknya dong :)

    Reply
  • June 15, 2008 at 9:39 am
    Permalink

    Bonar
    hahah.. saya merinding membaca ini karena saya baru saja menonton lagi film itu, lalu buka blog anda.

    bagaimana dengan “1984”? bahas tentang doublespeaknya dong :)

    Jangan ah. Nanti saya di-unperson :D

    Reply
  • June 17, 2008 at 10:01 am
    Permalink

    Kalau di film “The Last Supper“, para mahasiswa psikolog itu “membenarkan” pembunuhan karena ide/gagasan seseorang itu dikhawatirkan “membunuh” lebih banyak orang lagi kalau dibiarkan.

    Dan, akhirnya diantara mereka sendri perang argumen “siapa yg berhak” dibunuh. Sempat terlontar kalimat “Walaupun dibunuh, tapi bisa saja ide/gagasan nya itu dibuat oleh orang lain, mau bunuh berapa orang lagi kalau begini?” Yah, seperti itulah kira-kira!

    Sama, V for Vendetta!

    Reply
  • June 17, 2008 at 10:15 am
    Permalink

    Saya suka Last Supper, sayang nontonnya telat. Akhirnya juga agak lupa, gimana sih?

    Reply
  • June 20, 2008 at 2:40 pm
    Permalink

    seruuuu bgt.rugi klo ga baca ni postingan:)
    salut deh……..slm knl smuya ya :)

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.