Buntut pemberian suaka kepada 42 warga Papua oleh pemerintah Australia rupanya akan berbuntut panjang. Mulai 6 April 2006, Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) mengumumkan kalau akan memboikot produk Australia.
Kenapa oh kenapa… bangsa kita cenderung bereaksi dengan cara yang keliru?
Sebelumnya, saya sempat heran dengan keputusan SMU 5 Pekanbaru untuk dua siswanya gara-gara rekaman adegan seksual siswa-siswi tersebut. Bukannya dibina dan diarahkan (sebagaimana tanggung jawab sebuah institusi pendidikan), kedua siswa tersebut malah dikeluarkan dari sekolah. Sepertinya SMU 5 Pekanbaru ingin cuci tangan dari masalah ini, dan malah tidak tertarik untuk mendidik mereka.
Nah kembali ke masalah pemboikotan produk Australia… apakah GINSI tidak memperkirakan resiko ekonomi dan politik dari pemboikotan ini? Apakah GINSI tidak berpikir kalau tindakan gegabah main boikot bisa menjadi bumerang bagi seluruh warga Indonesia. Apakah tindakan ini sudah dipikir masak-masak, atau cuma main aksi belaka?
Jika ada warga-negara saya yang meminta suaka ke negara lain, seharusnya kita dapat mawas diri dan menyadari kalau tentunya ada yang salah dengan penyelenggaraan negara ini, sampai ada 42 warga-negaranya meminta suaka ke negara lain.
Bukan marah-marah dan mencak-mencak.
setuju!!!
di sini adem ayem btw… ga ada aksi balas boikot produk indonesia. Ada si tapi, sebuah poster anti Indonesia yang dibuat oleh gerakan papua merdeka, terlihat ditempel di Melbourne University beberapa waktu lalu…
Couldn’t be agree-ier..:P
Btw, i looveee to read all your postings, almost check it everyday. Keep updating your blog ok…:)
Ngga ada gunanyalah pake acara boikot2an segala.itu namanya nasionalisme yang sempit…coba dipikirkan cara yang lebih smart malalui jalur diplomasi.Tunjukkan kalau diplomasi kita itu mantap.Dengan demikian kita akan menjadi lebih disegani oleh negara tetangga termasuk si Australia ini. Saya kira kejadian ini ada sisi positifnya…biar petinggi2 negara kita ini makin giat belajar bagaimana caranya berdiplomasi yang elegan…jangan bisanya cuma ngomong yang ngga bermutu…I love this blog…
Kalo aku jadi pepemrintah Indonesia
masalah 42 org minta suaka ke Ausie itu kecil..kalo emang si Asutralia emang peduli dan bener ndak ada maksud tertentu..kirim aja tuh masyarakat miskin kita di Jakarta aja ya..kira kira 2 juta GEPENG ke australia untuk inta suaka…mbok totohan nek kono gelem …wong memang sana seneng kok kalo kita lemah
HIDUPLAh INDONESIA RAYA !!