Mainan di kamar tidur Andy tidak hanya merasa aman karena dipakai dengan baik. Mereka juga merasakan sayang, karena bagi Andy kecil, mainan-mainan itu adalah bagian penting dari imajinasi seorang anak yang gembira. Sebelas tahun sejak Toy Story 2 berlalu, Andy telah lulus SMA, dan menuju bangku kuliah; Woody dkk harus menemui kenyataan pahit bahwa mereka tidak lagi penting.
Tetapi manakah yang lebih penting? Menjadi mainan yang membuat gembira anak-anak, atau bersembunyi di loteng rumah demi aman dari kerusakan? Buzz, Jessie, Mr Potato Head, dan Hamm memilih pindah ke taman penitipan anak-anak Sunnyside, di mana mereka tidak akan pernah lagi diabaikan. Walaupun Woody (Tom Hanks) bersikeras bahwa gagasan itu berbahaya, tetapi sambutan hangat dari tetua Sunnyside, Lotso Bear membuat mantap keputusan itu.
Memperhatikan seluloida Toy Story 3 berpendar di layar dan mendengar “You Got a Friend in Me” melantun di teater, seperti membuka buku favorit atau album foto lama. Kita menemukan kembali bagian-bagian yang mengesankan dan kenangan-kenangan yang bagus. Akan tetapi, bisakah kita (dan mainan) menjadi utuh atas kenangan sebuah pernah?
Di seri ke-tiga Toy Story ini, Lee Unkrich menuntaskan petualangan mainan-mainan konyol itu dengan rapi, manis, dan sempurna.
jadi ini bakal jadi sekuel terakhir ya?
Masuk dalam sekte saru-nya kang andy gak nih? (doh)
ih. bocoran kisahnya dikit. pertanda ini akan jadi film sedih. mau ntn dvd aja biar ga malu2in nangis bombay di bioskop.
sama sekali ndak sedih, kok, hun eh han :D
ngekek2. masih jauh lbh touchy film Up
cakep! emang filmnya keren! kita lihat, apakah ini yang terakhir ?
atau bakalan berubah nama jadi toysanjung 4 ?
This forum needed sahking up and youve just done that. Great post!
Jangan2 malah muncul prequelnya nanti, The Making Of Woody and Buzz :p
waduh saya nontonnya bukan yg seluloid mon, udah versi digital :) *dikeplak*
Pingback:History Toy Story 3 - Anectdotes - hermansaksono