Sarapan Minggu pagi di UGM tidak cuma soal makan Lontong Opor dan Bubur Ayam, pengamen juga bisa menjadi daya tarik (atau daya tolak) tersendiri:
8. Karaoke Ayah-Anak yang lagunya sama terus
Dengan berat hari pasangan pengemen ini terpaksa dimasukkan di urutan terbawah karena walaupun cukup asyik didengar, lagunya sama terus selama berbulan-bulan! Dan satu lagi yang bikin ilfil, si anak pake jam tangan model G-Shock yang bagus. Mas, kalau udah bisa beli jam tangan, nggak usah ngamen mas. Jangan merebut lahan orang lain dong.
7. Mahasiswa agak pendek, keriting, pake kacamata, bawa gitar
Yang ini teman baik saya, namanya An**. Disumbang ya! :) Tapi kalau kebetulan anda tidak bawa receh, anda dapat menolak dengan halus dengan berkata: “Mas-nya temennya Herman ya?”
6. Siteran
Ibu yang mendendangkan langgam Jawa ini melengkapi penampilannya dengan permainan Siter home-made (dibuat dari kawat). Sangat relaxing, kecuali kalau anda tidak suka suara sengau khas sinden dan Pinkan Mambo.
5. Banci Kuncung yang Effortless
Saran saya, hindari pengamen ini sampai anda selesai makan karena dapat menyebabkan muntah-muntah. Ini karena penampilan si banci sangat effortless: singlet biru kumal yang memamerkan tubuhnya yang sepertinya jarang mandi, celana cekak ala Madura, gincu & bedak menor, dan rambut gundul kuncung. Bukannya saya anti transseksual (saya malah pro-transseksual), tapi kalau mas-nya itu banci mbok dandannya niat sedikit gitu.
4. Medley Lucu
Pengamen yang ini sepertinya jarang tampil di Boulevard. Tapi medleynya lucu-lucu.
3. Saxophone Rame-rame
Secara default pengamen ini biasanya memainkan lagu ‘Rame-rame’, yang sebenarnya asyik untuk didengarkan hingga kunjungan kedua anda ke Boulevard. Tapi dia menerima request lagu lain seperti ‘Pergi untuk Kembali’-nya Ello yang bisa membuat Minggu pagi di UGM menjadi sangat mellow.
2. Jathilan Keliling
Selain menghibur dengan beat musik kendang yang khas, para performer yang berdandan warna-warni gaya Jawa Timuran (lengkap dengan muka diputihkan) sangat ramah dan murah senyum. Sedikit memberi visualisasi suasana clubbing tempo doeloe.
1. Mas gundul yang soul-nya dapet banget
Diantara sekian banyak pengamen, Mas gundul bontot bercelana pendek ini paling menghibur karena dia sangat menghayati lagu yang sedang dinyanyikan. Misalnya kalau dia menyanyikan lagu sedih maka dia akan sangat menghayati lagu tersebut hingga nyaris menangis. Tapi ketika berganti ke lagu mars (seperti lagu wajib ‘17 Agustus’) dia akan sangat bersemangat sampai menghentak-hentakkan kakinya ke tanah.
Semoga bermanfaat
Perasaan yang ngenalin Anda ke kamu aku deh mon…
Hihihi..
Kayaknya sih dia bakal lebih ngeh kalo orang bilang : “temennya tika ya?”
hihihi..
(j/k ahh..)
hahaha…gara2 warna pink blog mu di komen orang, kamu ganti desain kah..tapi kok masi standar, pak ketua GD?? yg unik dan lucu donk…