Selesai menulis judul di atas saya berhenti sebentar.

Jika tulisan ini dilanjutkan, maka kesempatan saya memperoleh visa Korea Utara akan pupus sudah. Akan tetapi almarhum Kim Jong-Il adalah diktator yang sukses menciptakan kultus individu dalam kadar sangat lebay. Tentu dengan bantuan represi sistematis oleh sipil dan militer yang membuat pemerintahan Soeharto terlihat humanis.

Seperti misalnya bagaimana TV Nasional Korut memberitakan kematian sang Pemimpin Tercinta:

“Pemimpin berusia 69 tahun itu meninggal karena kelelahan fisik dan mental setelah bekerja terlalu keras untuk memberi ‘bimbingan di lapangan'”

Bagi rakyat Korut yang telah dicuci otak, Kim Jong-Il bukan sekedar pemimpin besar, tapi dewa. Bahkan Tuhan. Dalam biografi resminya, kelahiran Kim Jong Il diramalkan oleh burung layang-layang. Dan pada hari kelahirannya, dua pelangi terbit dari puncak pegunungan dan sebuah bintang lahir dari surga.

Kim Jong-Il menduduki pangkat tertinggi pemerintahan Korea Utara pada tahun 1994, saat sang ayah, Kim Il-Sung mangkat. Jong-Il mengambil gelar Pemimpin Tercinta, dan sang ayah tetap memegang gelar Pemimpin Agung serta ditetapkan menjadi presiden abadi Korea Utara. Pada setiap peringatan ulang tahun Kim Il-Sung, penduduk diharapkan (baca: diwajibkan) menyetor uang sumbangan.

Klaim-klaim fantastis selalu mengelilingi sang Pemimpin Tercinta ini. Ada keyakinan di masyarakat Korut bahwa Kim Jong-Il bisa mengendalikan cuaca dengan moodnya. Kemampuan seninya juga dikabarkan luar biasa hebat: Jong-Il mengklaim telah menggubah enam opera hanya dalam dua tahun. Genius? Kabarnya di usia 3 bulan, dia sudah bisa berjalan; dan di usia 8 bulan sudah bisa berbicara.

Gaya fashionnya juga diklaim telah menjadi tren global dan digandrungi orang-orang sedunia.

Tahun 1978, Kim Jong-il yang maniak film, pernah menculik sineas Korea Shin Sang-ok dan istrinya, Choe Eun-hui. Setelah memamerkan 15.000 film koleksinya, Jong-Il meminta sang sutradara untuk membuat film yang “bagus”. Shin Sang-ok menghabiskan 2 tahun membuat 20 film propaganda atas arahan Jong-Il. Ia dua kali mencoba meloloskan diri, gagal, dan dihukum penjara selama 5 tahun. Pasangan itu akhirnya meloloskan diri tahun 1986 di Wina.

Si Pemimpin Tercinta itu juga memiliki keahlian berinovasi dengan teknologi. Untuk memenangkan Piala Dunia, Kim Jong-il mengaku telah merancang sebuah hanphone ajaib yang tidak terlihat mata. Handphone itu dipakai untuk mengarahkan timnas Korea Utara.

Namun akhirnya Korut kalah memalukan 7-0 dengan Portugal pada Piala Dunia di Afsel 2010. Sepulangnya dari Johannesburg, Timnas Korut dipajang pada sebuah panggung di alun-alun Pyongyang untuk dimaki-maki di depan umum selama 6 jam. Setelah itu, timnas Korut harus balik menyalahkan sang pelatih karena telah mengkhianati putera Kim Jong-Il. Si pelatih akhirnya dipecat dari partai, dan dihukum menjadi buruh bangunan.

Akan tetapi pengamat politik Korea Utara menilai hukuman itu termasuk ringan. Di masa lalu, atlit dan pelatih Korut yang kalah akan dikirim ke penjara.

Mungkin, Kim Jong-Il menuntut lebih, karena dia sendiri adalah atlit yang luar biasa. Pada saat main golf untuk pertama kalinya tahun 1994, ia langsung 11 kali hole-in-one. Setelah itu ia memutuskan untuk pensiun dari golf.

Simpati dan prihatin saya untuk rakyat Korea Utara.

Mereka tidak cuma ditindas oleh pemerintahnya sendiri tapi juga harus menelan dan meyakini kebohongan semacam ini. Dalam kelaparan mereka harus memuja-muji sang diktator, sementara Kim Jong-Il menikmati bergelas-gelas sampanye Hennesy senilai 7 miliar. Mudah-mudahan angin perubahan segara datang, apalagi setelah remaja Korea Utara (yang telah terpapar drama Korea) mulai menyadari bahwa di luar sana kondisinya lebih baik.

Kim Jong-Il Meninggalkan Dunia Dengan Keanehannya

33 thoughts on “Kim Jong-Il Meninggalkan Dunia Dengan Keanehannya

  • December 20, 2011 at 2:32 pm
    Permalink

    Konon kalau kita ke Korut dan mengunjungi suatu tempat wisata bersejarah/populer, tour guide akan menjelaskan mengenai lokasi tersebut dan juga berapa kali (dengan tepat) Kim Jong Il telah mengunjungi tempat itu.

    Dari artikel BoingBoing beberapa bulan yang lalu, Kim juga telah mendeklarasikan dirinya sebagai Bapak Internet Korea Utara :D

    Reply
      • December 20, 2011 at 4:47 pm
        Permalink

        Mungkin ada Mon, dipake Kim sendiri sehingga dia ngeklaim sebagai Bapak Internet (di Wiki ada artikelnya juga, sebagai “internet expert”).

        Siapa tahu pake ponsel nyadap sinyal di perbatasan Cina :D

      • December 20, 2011 at 5:22 pm
        Permalink

        ato mungkin dia bilang itu internet, padahal sebenernya cuma WLAN.

  • December 21, 2011 at 10:45 am
    Permalink

    “sampanye Hennesy senilai 7 miliar.”

    7 miliar rupiah atau dollar atau won?

    Reply
  • December 21, 2011 at 11:08 am
    Permalink

    Menyedihkan jika sebuah bangsa sampai punya diktator megalomania yang mencuci rakyatnya dengan kebohongan — dari penciptaan mitos diri sampai privilese berlebihan. Masalahnya kapankah mimpi burook Korut berakhir?

    Reply
  • December 21, 2011 at 12:11 pm
    Permalink

    Izin untuk memuat artikel ini di web Fimadani, kita cantumkan sumbernya.

    Reply
  • December 21, 2011 at 12:52 pm
    Permalink

    Aku barusan browse gambar-gambar Pyongyang, sepertinya tak terlalu mundur.. masi mending ktimbang Taskhent misalnya ya…

    Mereka miskin ya? Tapi kok orang2 takut pada mereka ya?

    Reply
    • December 21, 2011 at 1:00 pm
      Permalink

      Kita nggak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya di Korut, kalau mau ambil foto aja ada petugas pemerintah yang ngawasi dan ngatur anglenya.

      Reply
  • December 21, 2011 at 5:42 pm
    Permalink

    pantesan banyak banget yang nulis tentang dia, ternyata dia emang sesuatu banget yah :D

    Reply
  • December 22, 2011 at 2:23 pm
    Permalink

    Pemimpin begini gak lebih dari seorang tukang bual yang ‘hebat’ tapi sekaligus tolol.

    Manusia-manusia yang takut kepedihan dari kematian itu pun terpaksa ‘bertuhan’ kepada manusia yang sama seperti mereka. Mengenaskan…

    Reply
  • December 23, 2011 at 10:06 am
    Permalink

    Jadi kesempatan untuk dapat visa North Korea pupus nih? Ke South Korea aja yuks yuks :D

    Reply
  • January 9, 2012 at 1:34 am
    Permalink

    ya begitulah negara komunis,, kekuasaanya selalu turun temurun dari bapak ke anak.. lalu ke cucu cicit,, dan seterusnya,,

    Reply
  • January 14, 2012 at 1:43 am
    Permalink

    hebat!
    diluar pro kontranya, saya tetap acung jempol karena tidak semua orang mendapat karunia bisa menjadi pemimpin besar

    Reply
  • January 27, 2012 at 7:33 pm
    Permalink

    KITAPUN HARUS MEMUJINYA ATAS KEKUATAN MAHA HEBATNYA,…

    Reply
  • May 27, 2013 at 7:40 pm
    Permalink

    Wah,,, gila juga nih rakyat Korut… sampe ngedewain gitu…
    Gmna anaknya yg sekarang yah?

    Reply
  • February 18, 2015 at 12:44 am
    Permalink

    cuma bisa ngacungin jempol.. yang keren itu waktu pertama kali main golf sudah langsung jago.

    Reply
  • September 30, 2015 at 7:16 am
    Permalink

    Biar bagaimanapun kim jong il ini mengingatkan saya dengan soeharto, bukan untuk sisi negatif, tapi positif ya…

    Reply
  • September 30, 2015 at 7:18 am
    Permalink

    Izin jadi rujukan untuk artikel di kultwit.info pak ya engan sumber langsung ke sini..

    Terima kasih

    Reply
  • May 13, 2016 at 3:42 pm
    Permalink

    pemimpin indonesia alhamdulillah tidak seperti ini, semoga pemimpin kong jong II secepatnya untuk memimpin yang lebih baik dan tidak berlaku diktator karena kondisi rakyatnya menjadi tertekan dan mereka tentunya sangat memprihatinkan.

    Reply

Leave a Reply to Herman Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.