Salah satu cita-cita saya adalah ke Disneyland sebelum terlalu tua untuk kekanak-kanakan. Dan minggu lalu mimpi itu akhirnya terlaksana. Tanpa bermaksud lebay, tetapi ketika kastil Sleeping Beauty terlihat dari ujung Main Street, mata saya basah.
Dan Main Street benar-benar seperti yang terbayangkan. Kota midwest Amerika dari awal abad 20 itu terasa hidup, dengan bakery yang terus menerus mengepulkan wangi aroma roti dan tram yang meluncur pelan melintasi jalannya. Tidak ada kesan façade buatan seperti di Universal Singapura.
Di ujung Main Street, jalan terbagi menjadi tiga. Ini adalah hub Disneyland. Belok ke kiri akan membawa kita ke Adventureland, ke kanan membawa kita ke masa depan di Tommorowland. Sementara kalau lurus kita akan melewati kastil Sleeping Beauty yang menuju ke Fantasyland.
Kami ke Tommorowland untuk mengambil tiket FastPass untuk Space Mountain, kemudian kembali ke hub tadi, untuk masuk ke Fantasyland.
Pada jam sebelas itu, Fantasyland sudah ramai dengan anak-anak. Antrian untuk Dumbo terbang telah mengular. Untunglah antri untuk Winnie the Pooh cuma 20 menit. Setelah mengantri dengan perasaan was-was akan diserobot turis mainland China, akhirnya saya dan Hanny hinggap di toples madu raksasa yang kemudian membawa kami melewati petualangan Pooh, Tigger, Eeyore, dan Piglet yang tertiup angin kencang di Hundred Acre Woods.
Wira-wiri
Menontoh Pooh dilanjutkan dengan menonton Golden Mickeys, sebuah acara teater musikal yang menampilkan adegan-adegan dari Little Mermaid, Toy Story, Mulan, dan Tarzan.
Kemudian kami bergegas ke Tommorowland untuk menaiki Space Mountain. Ini adalah roller coaster indoor yang menerbangkan pengendaranya melewati bintang-bintang dan planet di galaksi. Dalam kegelapan, pengendara dibelok-belokkan ke tikungan-tikungan yang tak tertebak dengan iringan musik a’la Star Trek. Dari semua wahana di Hong Kong Disneyland, ini adalah yang paling mengesankan sampai-sampai saya dan Hanny mengendarainya tiga kali dan masih belum bosan.
Dari Tommorowland, kita kembali lagi ke Main Street untuk belajar menggambar Donal Bebek di Animation Academy. Walaupun kelas menggambarnya dalam bahasa Kanton, tetapi menggambar adalah bahasa yang universal. Gambar kami tetap bagus walaupun tidak paham sepatah katapun apa yang dikatakan tutornya.
Salah satu wahana yang wajib dicoba di Disneyland adalah menaiki Hong Kong Disneyland Railroad, kereta api uap yang berjalan keliling untuk memberikan gambaran bentuk theme park ini. Sambil berkeliling, narator kereta akan memberikan penjelasan tiap area yang ada di Disneyland.
Disneyland Terkecil
Hong Kong Disneyland yang ukurannya lebih kecil dibandingkan kakak-kakaknya di California, Paris, dan Jepang; ternyata punya sisi positif. Berkeliling di sana tidak terlalu melelahkan. Setelah selesai berkeliling naik kereta, kami jalan lagi menuju Adventureland untuk naik Jungle River Cruise. Bersama seorang navigator yang ngocol, penumpang Jungle Cruise diajak melihat gajah mandi di sungai Afrika, diserang suku tribal, dan terjebak dalam pertarungan antara dewa air dan dewa api.
Dan ke Disneyland tentu tidak lengkap kalau tidak foto-foto dengan Mickey dan Donald. Walaupun di gerbang Main Street selalu ada Mickey dan Minnie, dua tokoh ikon itu selalu bisa diajak foto-foto di Fantasy Garden di Fantasyland. Minnie hari itu centil sekali, kakinya selalu disilangkan kalau mau difoto.
Entah mungkin karena terlalu rakus di hari pertama di Hong Kong, atau bubur sarapan yang memang mengenyangkan, kami tidak merasa lapar walaupun sudah hampir maghrib. Setelah sebelumnya belanja-belenji merchandise HK Disneyland dan membuat potrait siluet wajah yang ditemukan Hanny, kami menonton Mickey Philharmagic. Di pertunjukan ini, Donald diceritakan terjebak dalam dunia Beast, Ariel, dan Aladdin gara-gara berantem dengan suling ajaib yang nakal. Ia harus menemukan topi penyihir supaya dapat kembali ke dunianya.
Philharmagic membuat Shrek 4D terkesan seperti pertunjukan yang tidak digarap dengan serius.
Semua Dalam Sehari
Ternyata dengan tidak adanya wahana khas Disneyland seperti Pirates of Caribbean, Haunted Mansion, Thunder Railroad, dan Splash Mountain; Hong Kong Disneyland dapat dinikmati cukup satu hari saja. Kami sempat mencoba Buzz Lightyear’s Astro Blaster dan it’s a small world (yang di Indonesia kemudian dicontek menjadi Perang Bintang dan Istana Boneka). Walaupun kedua wahana itu tidak mencengangkan, seperti keseluruhan park ini, semua kondisinya prima dan seperti baru.
Di malam hari, karena ini adalah bulan Desember, lagu-lagu natal mulai diperdengungkan. Dari langit beterbangan butiran-butiran salju yang melayang-layang diantara ratusan lampu malam, melengkapi imajinasi tentang musim dingin di Amerika. Tentu itu adalah salju buatan, karena tidak ada salju di Hong Kong.
Apakah saya menikmati Hong Kong Disneyland?
Sebagai orang yang tidak merasa terlalu tua untuk kekanak-kanakan, HK Disneyland adalah tempat yang mengesankan. Walaupun wahana yang lebih menantang kurang banyak. Tetapi anak-anak akan pasti akan menikmati tempat ini.
Apakah saya akan kembali di Hong Kong Disneyland? Nampaknya iya, tepatnya selepas tahun 2014, setelah roller coaster di gua beruang Grizzly Gulch dan rumah hantu Mystic Manor sudah dibuka.
***
Hong Kong Disneyland dapat dicapai dalam 30 menit dengan menaiki MTR jalur Tsuen Wan dari stasiun Hong Kong, kemudian pindah ke MTR jalur Disneyland di stasiun Sunny Bay. Tiket masuk seharga Rp 400.000, dapat dibeli online, di stasiun MTR Hong Kong, atau langsung di tempat. Jika membeli online memakai kartu kredit, maka kartu kredit harus dibawa ketika mengambil tiket masuk.
Gunakan FastPass untuk wahana Space Mountain, Winnie the Pooh, dan Buzz Lightyear untuk menghindari antri terlalu lama. Dengan FastPass, kita mengambil tiket antrian “virtual”. Caranya cukup memasukkan tiket Disneyland ke dalam mesin FastPass. Mesin tersebut akan mencetak tiket beserta jam masuknya. Pada jam tersebut kita bisa masuk “memotong antrian”, cukup dengan memperlihatkan tiket FastPass pada antrian khusus yang lebih pendek.
Dan seri #dimsum ini akan dilanjutkan dengan Macau.
Pingback:Sehari di Hong Kong - Travel - hermansaksono
aku mau lagi naik space mountaiiiin! :D
Di Paris? :D
Pingback:Universal Studio Singapore - Travel - hermansaksono
foto-fotonya kok kayak foto udah luntur jaman doeloe, emang oldig ya ?
Wah anak muda jaman sekarang ya, blom nikah udah plesiran kemana-mana berdua uhukk
Finding this post has anwsreed my prayers
Pingback:Kuliner Hong Kong dan Macau - Travel - hermansaksono
HK disneyland kurang asik yah.. wahananya childish.. someday harus ke disneyland yg lebih seru!
Pingback:Kuliner Hong Kong dan Macau | soetta.com