Lengkap sudah upaya mengolok-olok umat Islam ketika KAMMI menuntut pemerintah mencekal event blasphemy di Facebook. Judul event-nya memang seperti berniat mempermainkan umat islam: “Everybody Draw Mohammed Day”, tetapi tujuan mempermainkan benar-benar tercapai setelah umat Islam bereaksi ekstrim menanggapinya. Ketika pemangsa memasang umpan jebakan, kita tidak malah menyantapnya bukan?

Yang terjadi justru KAMMI melahap umpan itu bulat-bulat. Saya berusaha maklum karena M pertama di “KAMMI” berarti “mahasiswa”, dan mahasiswa memang mentalnya belum stabil. Tetapi jika M itu melekat di M pada MUI, maka saya serba salah kalau mau menempelkan “labil” di sebelah majelis yang terhormat itu.

Bagi saya ini bukan medan pertempuran yang musti dihajar dengan tangan besi. Ini adalah pertempuran opini meraih simpati dan kepercayaan masyarakat Internasional, karena faktanya sudah mulai muncul generalisasi bahwa umat Islam adalah umat yang harus diperlakukan seperti balita. Dalam pertempuran sepert ini, kemenangan yang sebenarnya adalah ketika umat kita meraih kepercayaan penduduk dunia sebagai umat yang memeluk kebaikan.

Lomba Menggambar Nabi Muhammad Sekaligus Mempermainkan Umat Islam
Tagged on:     

43 thoughts on “Lomba Menggambar Nabi Muhammad Sekaligus Mempermainkan Umat Islam

  • May 19, 2010 at 11:21 am
    Permalink

    Dan memang seperti prediksi kebanyakan, mereka menang mudah! :D

    Reply
    • May 29, 2010 at 11:45 am
      Permalink

      kita ini umat terbaik yang pernah diciptakan untuk manusia. melebihi kehebatan umat yahudi atau apapun. karena kita cerdas dan mencintai kebenaran.

      Reply
      • July 15, 2010 at 5:36 pm
        Permalink

        Sebaiknya jgn terlalu percaya diri dulu sebelum bisa menciptakan OS pesaing Windows atau rumus yg lbh canggih dibandingkan Einstein atau berargumentasi dgn Kalo gak ya bener tuh yang ditulis…BALITA!

  • May 19, 2010 at 11:22 am
    Permalink

    Lagi2 tuntutan blokir facebook >_<
    Lagi2 bakar lumbung untuk membunuh tikus

    Ancaman blokir facebook, demonstrasi, menghujat balik agama lain atau malah ngancam ngebom… hanya menambah kesenangan para penggoda umat Islam itu.

    Reply
    • May 29, 2010 at 11:41 am
      Permalink

      jangan mau dipermainkan emosi kita

      Reply
  • May 19, 2010 at 11:33 am
    Permalink

    KAMMI & MUI pasti fesbukers yg eksis yah? sampe even yg begnian aja tau banget :D

    Reply
    • May 29, 2010 at 11:43 am
      Permalink

      tau…ngapain sih pake ditanggepin pake emosi khan ntar dianggap orang yahudi malah keluar jadi pemenangnya lagi. kita harus menang bro…kita ini umat terbaik jauh lebih baik dari yahudi atau umat apapun. banggalah dengan itu..ok..?

      Reply
  • May 19, 2010 at 11:41 am
    Permalink

    *sembunyi di balik daun pisang* haduuuhhh, malunyaaah

    Reply
  • May 19, 2010 at 11:52 am
    Permalink

    … apakah sy bs kritis disini ya? :)

    Umat islam terkotak-kotak. Kebtulan kotak saya ada di bagian yang tidak memikirkan teknologi dan perkembangannya. Tidak memikirkan, apakah harus memasukkan program dakwah ke siaran Televisi nasional misalnya. Kenapa? Karena kegiatan menonton TV seharusnya tidak ada.. (kalem)

    Facebook tidak ada.
    Ow, ada event spt itu? :)

    Dakwah tetep konvensional, sbgmn Nabi Muhammad dulu. Datang ke orang2, sampaikan Laa ilaaha illallah, ajak sholat ke masjid. Selesai. Itu aja.

    Menggambar Nabi Muhammad ? Tanggapan salah satu temen saya di SMA 3 Denpasar dulu, yang kebtulan beragama Hindu : “Sesek ya Ko, dadanya?”. Sesek karena sedih dan … terpendam.

    Saya setuju pelarangan itu.
    Tapi, tau, tidak akan ada manfaatnya. Karena ini masalah dunia yang dikuasai sisi diseberang Muhammad.

    Harapan saya? Smg ada banyak yang mendapat hidayah dan masuk Islam, justru karena event tersebut.

    Sangat mungkin….

    Reply
    • May 19, 2010 at 11:58 am
      Permalink

      “Harapan saya? Smg ada banyak yang mendapat hidayah dan masuk Islam, justru karena event tersebut. ”

      Ini sangat tergantung dengan aftermath setelah kejadian ini dan kejadian semacam ini.

      Reply
      • May 19, 2010 at 12:44 pm
        Permalink

        tidak linier seperti itu.
        sharusnya stelah wtc di bomb, bali di bomb, ga ada yg mau masuk islam.

        malah semakin banyak mon, justru di tempat2 berdarah itu. susah jg dipahami…

        tidak linier logikanya…

      • May 19, 2010 at 12:47 pm
        Permalink

        Ahaaahahaha. ah, coba saya ikut lomba itu ah.
        Saya dulu sering jg gambar sketsa tsb. Meski, cuma siluet wajah tanpa detailnya. Kqkqkq

      • July 15, 2010 at 5:38 pm
        Permalink

        hidayah ngikutin arus BALITA? let us think twice twice twice

  • May 19, 2010 at 11:53 am
    Permalink

    reaksi yang tidak elegan dan membuat para penebar umpan bersorak senang :|

    Reply
  • May 19, 2010 at 2:00 pm
    Permalink

    Nice point of view Mon
    Reaksi terhadap aksi semacam ini dan juga aksi forum2 jalanan disatu sisi. Dan juga aksi mereka yang menyebut dirinya “liberal”.
    Saya yang merasa biasa2 aja jadi merasa tidak terwakili di permukaan. Apakah memang Islam yang biasa2 kayak saya tidak bisa muncul ?

    Reply
    • May 19, 2010 at 2:14 pm
      Permalink

      Terima kasih mas.

      Yang biasa mungkin memang tidak banyak bersuara? :D

      Reply
      • May 19, 2010 at 8:31 pm
        Permalink

        bisa jadi krn tidak disorot.
        suara2 seperti kamu, aku, ndak seksi kl musti muncul di media.
        media suka kontroversi. padahal aku ya ndak keberatan lho, ngomong di tipi ato koran ttg ini. *plakkkkk*

  • May 19, 2010 at 4:54 pm
    Permalink

    Polanya memang sudah mirip dengan yang sudah-sudah; ada provokasi yang menempatkan umat sebagai kelompok barbar dan gampang marah, lalu umat menanggapinya dengan bertingkah barbar dan gampang marah.

    Ini betul memang kelihatannya jelek, tapi kalau dipikir-pikir, barangkali yah latihan jugalah. Lama-lama ‘kan terbiasalah melihat yang seperti ini dan akhirnya bersikap sebagaimana hendaknya, yaitu didiamkan saja dengan graceful. :D

    Reply
  • May 19, 2010 at 5:12 pm
    Permalink

    Amien…. semoga nantinya kita tidak mudah terprovokasi lagi…

    salam kenal mas

    Reply
  • May 19, 2010 at 5:53 pm
    Permalink

    coba ditelusuri lagi;
    A. alasan kenapa tak boleh menggambar wajah nabi
    B. siapa saja yang terikat oleh larangan itu.

    Reply
  • May 19, 2010 at 6:11 pm
    Permalink

    Komentarku simple: no comment :) *simple tur wagu sak jane lha wong komen kok no komen*

    Reply
  • May 19, 2010 at 6:40 pm
    Permalink

    saya kopas tulisan blog ini di kaskus, dan apa yang terjadi….? saya mendapat bata. lol

    Reply
      • May 19, 2010 at 6:52 pm
        Permalink

        entahlah…. tapi satu yang pasti, kebanyakan kaskuser selalu baca judul tanpa melihat isi.

    • May 19, 2010 at 8:20 pm
      Permalink

      Selain bata dapet komentar gak? Apa bunyinya?

      Reply
      • May 20, 2010 at 9:21 am
        Permalink

        Hahaha iya barusan dari sana. Masbro ini kelewat sabar. Saya sakit kepala membacanya. :))

  • May 19, 2010 at 7:36 pm
    Permalink

    Perang opini atau berargumentasi untuk mencari simpati adalah satu-satunya cara berinteraksi dalam dunia yang sangat plural. Jika di Indonesia pluralitas “hanya” berkaitan dengan budaya, agama dan pandangan politik, di masyarakat global kita harus berurusan dengan pluralitas yang lebih besar. Dan Internet adalah salah satu teknologi yang menyatukan masyarakat dunia.

    Masalahnya, to be honest, apakah freedom of speech, menghargai perbedaan (termasuk terhadap yang berpandangan anti terhadap agama), itu bagian dari karakter agama-agama dan pemeluknya di Indonesia? Jika tidak, bersiap-siaplah selalu untuk sakit hati. :)

    Penghujatan agama dan hal-hal sejenisnya sebetulnya ada di mana-mana, tidak hanya terhadap umat Muslim. Saya di Eropa dan menyaksikan sendiri setiap hari, bagaimana orang-orang di sini menghujat dan melecehkan christianity, jauh lebih ketimbang kasus-kasus seperti ini. Beruntungnya, masyarakat di sini terdidik untuk menerima freedom of speech sepenuhnya, sehingga tidak perlu menghabiskan effort untuk marah dan sakit hati.

    Reply
  • May 20, 2010 at 6:52 am
    Permalink

    Yang saya lihat dari kasus ini, Muslim (kayaknya kebanyakan dari Indonesia) agaknya beranggapan ini merupakan pelecehan yang dilakukan oleh orang Kristen.

    Akibatnya? Muslim di page itu malah balik menjelek-jelekkan agama Kristen. Sementara beberapa orang disitu tertawa dan bilang, “we do that everyday!”

    Reply
  • May 21, 2010 at 9:13 am
    Permalink

    Yah, namanya juga umat yang bisa jadi tidak mampu menghargai aturan agama yang diyakininya sendiri ^_^

    Reply
  • May 21, 2010 at 2:39 pm
    Permalink

    Ah, maklumlah… masyarakat kita kan memang tidak dipercaya bisa mengurusi diri sendiri… ;))

    Reply
  • May 22, 2010 at 11:32 am
    Permalink

    basmi yahudi dan nasroni sampai keakar-akarnya
    perangi kaum yahudi dan nasroni

    ceuk aink mah hayang kumaha si yahudi teh?

    Reply
    • May 22, 2010 at 11:38 am
      Permalink

      Mengapa suka sekali mengobarkan kebencian dengan orang Nasrani?

      Reply
  • May 23, 2010 at 5:50 am
    Permalink

    Saya bukan muslim, tetapi interaksi saya akan ajaran-ajaran islam yang sering saya lihat diterapkan oleh teman2x saya seperti sholat lima waktu, lebaran, dan zakat membuat saya berpikir bahwa agama islam itu mengajarkan keteraturan, silahturahmi keluarga yang kuat, dan perhatian kepada orang2 yang membutuhkan bagi yang memiliki kelimpahan harta =]

    Dan seingat saya ketika terjadi Dark Ages – penguasaan Eropa oleh bangsa bar-bar- para muslim di Spanyol membantu penjagaan budaya yang menjadi awal dari Renaissance. Ini salah satu perbandingan agama Islam bukan bangsa bar-bar, tetapi suatu agama yang juga menekankan pentingnya suatu kebiasan belajar =]

    My point is, just keep doing the goodness in your religion friends. Itu cara terbaik untuk mengirimkan pesan kepada dunia. =]

    Reply
    • May 29, 2010 at 11:40 am
      Permalink

      thanks my friend…you are muslims friend although you’r not. you’r nice

      Reply
  • May 29, 2010 at 11:38 am
    Permalink

    pokoknya intinya sekarang ini kita lagi perang mendapatkan simpati kalangan internasional.
    oiii…awas jgn sampai ada yang kepancing lagi emosinya. mendingan emosinya disalurkan dalam bentuk serangan yang lebih cantik, halus, dan mengena. makasih atas perhatiannya

    Reply
  • May 29, 2010 at 6:54 pm
    Permalink

    Umat Islam Indonesia harus punya wawasan, bahwa kalo di Eropa sana terjadi pelecehan agama terhadap Islam maka para pelakunya belum tentu pemeluk dari agama lain. Eropa mulai abad 20 sudah tidak identik lagi dgn Kristen. Di sana sekarang banyak orang atheis dan agnostik. Bahkan pelecehan terhadap agama Kristen terjadi hampir tiap hari di seluruh negara Eropa Barat. Saking dahsyatnya pelecehan thd agama di sana, maka orang-2 Barat yg msh teguh pada agama Kristen sdh tak sanggup lagi utk menanggapinya secara emosional spt orang-2 Islam ketika pelecehan yg sama ditujukan kpd agama Islam. Sadarilah wahai saudara-2 Muslim, janganlah langsung menyerang agama lain ketika ada pelecehan thd Islam. Contoh terbaru adlh ketika Geertz Wilder merilis video “Fitnah” maka sungguh sangat salah sasaran ketika sebagian orang Islam yg marah justru menghujat balik ke agama lain. Padahal si Wilders itu adalah penganut aliran LIBERAL, yg bisa jadi dia termasuk orang atheis atau agnostik.

    Wallahu a’lam bishshowab…

    Reply
  • May 29, 2010 at 6:59 pm
    Permalink

    Setuju, bro…! Orang-2 Islam harusnya makin cerdas dan berwawasan luas. Makanya jgn spt katak dlm tempurung yg kurang piknik. Pelajarilah situasi dunia alias belajar geografi aktual dan geopolitik. Janganlah mudah terpancing dan mengamuk. Kalo masih spt itu terus, maka cuma akan jadi bahan tertawaan di atas panggung dunia ini.

    Reply

Leave a Reply to Wisata Rejeki Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.