Melihat nyawa Pak Harto diulur-ulur di RSPP adalah sebuah tontonan yang membikin bulu kuduk berdiri. Bagaimanapun juga hidup setengah-kopling itu nggak enak, mungkin seperti mimpi buruk yang tidak mau berhenti.

Dalam beberapa kasus serupa yang pernah saya temui, dokter dan keluarga biasanya justru mengikhlaskan mereka yang sudah mendekati sakaratul maut. Bukan karena langkah itu agamis, melainkan demi mengurangi siksaan duniawi yang harus ditanggung.

Oleh karena itu agak aneh ketika keluarga dan dokter justru berusaha menahan Pak Harto supaya tetap hidup selama mungkin, sementara organnya jelas sudah rusak-rusak. Di saat anak-anaknya sudah dewasa dan berkecukupan, apakah ada kewajiban lain yang harus ditanggung simbol orde baru ini?

Pak Harto memang sebuah simbol untuk rezimnya; dan simbol memiliki kekuatan magis untuk mempersatukan dan melidungi orang-orang yang bernaung dibawahnya. Jika simbol itu musnah, maka kesatuan itu akan lepas dan perlindungan atasnya akan meluruh pelan-pelan. Sangat masuk akal jika simbol-simbol harus tetap ditegakkan, walaupun kenyataannya sudah tidak bisa.

ยทยทยท

Pada detik-detik terakhir hidupnya Pak Harto terpaksa harus memikul tanggung jawab yang sangat menyiksa demi tegaknya simbol Orde Baru. Akan tetapi saya rasa itu adalah pilihan yang telah dia ambil ketika memutuskan untuk berkuasa hingga 32 tahun lamanya.

Setelah 24 Hari Pak Harto Berusaha Meninggalkan Kita
Tagged on:

27 thoughts on “Setelah 24 Hari Pak Harto Berusaha Meninggalkan Kita

  • January 28, 2008 at 1:19 pm
    Permalink

    yang jelas, hari ini dan kemaren, bosen banget, semua tipi isinya tentang tewasnya soeharto. Eh tewas pa wafat yah :D

    Reply
  • January 28, 2008 at 1:30 pm
    Permalink

    ya ya mereka ketakutan tak punya tempat “berlindung” lagi.

    pohon itu sudah tumbang… penghuni di bawahnya berlarian, bingung cari selamat :)

    Reply
  • January 28, 2008 at 2:17 pm
    Permalink

    jadi…saya titipken bangsat ini pada siapa?

    *menirukan suara butet k.

    Reply
  • January 28, 2008 at 2:26 pm
    Permalink

    “Semua orang akan bertemu dalam kematian, baik raja maupun budaknya”

    gitu kira2 kata2 pram dalam rumah kaca

    Reply
  • January 28, 2008 at 2:54 pm
    Permalink

    Keren banget bahasa postingmu kali ini :)

    Reply
  • January 28, 2008 at 5:45 pm
    Permalink

    […]Bagaimanapun beliau adalah seorang bapak bangsa ini. Seorang yang pernah menjadi bapak dan mengurusi anaknya yang bernama Indonesia… Indonesia sebagai seorang anak yang berbakti sudah seharusnya menghormati dan mendoakan bapaknya yang telah tiada.. Urusan kesalahan sang bapak yang pernah diperbuat sudah pasti Sang Maha Segala yang juga Sang Maha Adil itu akan menjadi hakim sesungguhnya kelak di hari penghitungan amal… Semua kejujuran akan terkuak dan terbuka lebar disana kelak. Marilah kita jauhkan diri dari yang namanya fitnah. Kalau tidak punya cukup bukti yang kuat, janganlah sok ikut-ikutan berteriak lantang, karena itu adalah jalan menuju sebuah fitnah. Karena bagaimanapun juga fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan

    Reply
  • January 28, 2008 at 6:11 pm
    Permalink

    “bagaimanapun juga hidup setengah-kopling itu nggak enak…”

    mon, ngomong-ngomong emang kamu tahu rasanya setengah kopling kaya apa? kamu kan gak bisa ny***r?

    Reply
  • January 28, 2008 at 6:31 pm
    Permalink

    >> Termasuk blog ini ya Gi?

    Ga semua blog membahas soeharto, jadinya ga begitu bosen mboseni.

    BTW, kenapa yah tipi endonesa ga ada yang kreatif, ditengah semua memberitakan suharto, kan pasti banyak juga yang jenuh. Kenapa ga ada tipi yang nyiarin film ato sinetron kek.

    Reply
  • January 28, 2008 at 7:41 pm
    Permalink

    kan suharto dianggep “pahlawan” gi

    Reply
  • January 28, 2008 at 8:05 pm
    Permalink

    mungkin anak2nya mengulur2 kematiannya biar rakyat simpati terus memaafkan kekhilafannya di masa lalu??

    Reply
  • January 29, 2008 at 1:56 am
    Permalink

    menjawab pertanyaan Yati, ke Megawati. kata taufik kemas yg pernah besuk suharto beberapa bulan lalu

    ps : itu si anang nyepam dg kalimat yg dianggapnya sakti, dimana mana

    Reply
  • January 29, 2008 at 9:09 am
    Permalink

    right or wrong he was our president…tul gak sih maaaassss….makanya ketika dirawat 24 hari itu aku pikir itulah siksaan dari Allah buat blio. Rada lega juga blio wafat. bukan apa2, kasian ngeliatnya. mendingan disiksa di akhirat ajah, kita2 gak liat… (sadis gak sih kata2nya?)

    Reply
  • January 29, 2008 at 12:31 pm
    Permalink

    masak lupa beliau pernah mencanangkan “BAHAYA HIJAU” alias kita2 yang ngaji diberantas kaya panu di kasih kalpanax (ups iklan yach…)

    Reply
  • January 29, 2008 at 6:30 pm
    Permalink

    Nang,

    ajaran agama memang mengharuskan kita memaafkan sesama, tapi ajaran agama juga mengharuskan kita menegakkan hukum di dunia ini, gak semua-muanya diserahin kepadaNya. Ambil kata loe nyolong ayam gue, masa gue cuma bilang, biarlah pengadilan Allah menghukum Anang?

    Soeharto itu banyak salahnya Nang, kalau kamu tidak tahu baca yang banyak dulu deh biar nggak asal omong.

    Naga-naganya bangsa kita masih jauh dari keunggulan, mengingat banyaknya orang yang seperti kamu Nang….

    Kamu pasti suka nonton sinetron Azizah dan Mamamia.

    Anang….Anang….

    Reply
  • January 29, 2008 at 6:44 pm
    Permalink

    Kata orang sih yang pada keras menuntut Soeharto adalah mereka yang didholimi olehnya. Logikanya yang bela2in barangkali karena dulu ikut menikmati keuntungannya. Jangan2 Anang ni anak koruptor? Tapi kalo diliat fotonya, dia lebih cocok jadi tukang kebonnya koruptor. Tapi dia juga pengen jadi koruptor, makanya pake jas biar kliatan kayak pejabat orde baru gitu.

    Zaq, menurutmu gue sama goblognya ma Anang gak sih?

    Reply
  • January 30, 2008 at 8:37 am
    Permalink

    dear anang….

    betul secara bahwa sebagai mahluk yang beriman, kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain (dosa lebih tepatnya untuk suharto).
    tapi kau pernah meng\dengar cerita sedih orang2 yang di zhaliminya? kau pernah dengar kisah Bung Karno? kau pernah dengar kisah wiji thukul? atau kau pernah lewat jalan tol yang sampai detik ini masih blm kembali investasinya? kau tau swasembada pangan hanya 3 tahun dan itu hanya untuk beras saja? rajin2lah kau baca buku kawan…

    Reply
  • January 30, 2008 at 2:03 pm
    Permalink

    Meninggalnya Soeharto yang di perlakukan bak raja dengan jasanya yang tiada tara, menurut gue sih bisa jadi bukti kalau reformasi memang masih omong kosong. Perlakuan eksklusif yang luar biasa itu cermin dari luar biasa lemahnya hukum di negara kita.
    Pantes dia ngga dikuburin di makam pahlawan, bisa-bisa pahlawan asli disana pada ngamuk semua!

    Reply
  • January 30, 2008 at 4:46 pm
    Permalink

    Puisi untuk Soeharto:

    Soeharto oh Soeharto…
    Kau meninggal disaat
    Bangsa ini menderita amnesia
    Lupa akan segala dosamu
    Jutaan mawar tak henti mengiringi kematiamu
    Mencoba menutupi segala bau bejatmu

    Soeharto oh Soeharto…
    Arwahmu kan selalu dikenang
    Oleh para koruptor yang telah kenyang,
    Dengan segala cipratan harta bangsa yang kau ganyang

    Selamat jalan Soeharto…
    Sang pemimpin sejati yang membohongi rakyat sendiri
    Kau kukenang tak lebih dari sekedar bulu ketek monyet
    Yang terbang menuju kakus mampet

    –aca–

    Reply
  • January 30, 2008 at 5:44 pm
    Permalink

    Innalillahi wa inna ilaihi rojiunnnnn

    Reply
  • January 31, 2008 at 9:48 am
    Permalink

    Selamat Jalan Paman Gober….

    Reply
  • January 31, 2008 at 11:52 am
    Permalink

    Kita ingat yang baik-baiknya saja, biar lancar di sana …

    Reply
  • February 1, 2008 at 3:59 pm
    Permalink

    hanya korban yang berhak memaafkan suharto.
    dan kita yang merasa tidak menjadi korban (walaupun tanpa kita sadari kita semua adalah korban kediktatoran suharto) cobalah untuk mengerti perasaan kehilangan para korban!!!

    Reply
  • February 3, 2008 at 12:52 am
    Permalink

    Soeharto itu cuma berkuasa selama dua tahun, yang tiga puluh tahunnya yang berkuasa ibu tien …

    Reply
  • February 6, 2008 at 4:42 pm
    Permalink

    aku nonton supermama kok

    Reply
  • March 15, 2012 at 11:45 pm
    Permalink

    Fitnah lebih kejam dari pembunuhan..kalian tanya mak kalian pasti mak kalian senang dengan kepemimpinan pak harto..kalian yg tidak merasakan jangan fitnah seperti metul aja yang kalian omongin..semua orang punya kesalahan..oke dia manusia kesalahn allah yg ngebalas..toh dia juga sudah dihujat am orang2 yang seperti kalian kan..belum cukup emang nya….kalian lupakan banyak sisi baik nya..masyaallah..begitulah org2 yg sok tau..terkutuk kalian..amin..

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.