Panembahan SenopatiMari kita membahas penguasa-penguasa lain negeri ini. Rupanya orang kerajaan Mataram punya cara lucu untuk memberi gelar post-mortem bagi raja yang sudah mangkat.

Contohnya adalah Panembahan Hanyakrawati—penerus Panembahan Senopati—yang meninggal dalam sebuah kecelakaan ketika berburu di daerah Krapyak. Sebagai gelar kehormatan, beliau dijuluki Panembahan Sedo Krapyak (panembahan yang mati di Krapyak).

Sri Sultan Hamengkubuwono IV, raja Kraton Yogyakarta, meninggal ketika sedang bertamasya. Kemudian, cucu-buyutnya cucu-buyut Panembahan Hanyakrawati ini mendapat gelar Sultan Seda Ing Pesiyar (sultan yang tewas ketika sedang tamasya).

Entah kenapa Panembahan Senopati tidak mendapat gelar post-mortem. Beliau justru mendapat gelar abadi karena sering nongkrong di sebelah utara Pasar Kotagede. Gelarnya adalah Ngabehi Loring Pasar (tuan yang di sebelah utara pasar).

Anekdot Gelar Raja-Raja Kita
Tagged on:

38 thoughts on “Anekdot Gelar Raja-Raja Kita

  • January 18, 2008 at 11:34 am
    Permalink

    Herman Saksono Post Mortem:
    Panembahan Hangeblogiyanto

    Reply
  • January 18, 2008 at 3:31 pm
    Permalink

    Wah… boleh juga tuh!
    Coba kalo digali diteliti gelar-gelar seluruh Nusantara tentu akan lebih unik dan lebih fun…
    kalo di Minangkabau, ada Gelar begini:
    Bagindo nan Gadang Salero artinya Baginda Berselera Besar alias Tukang Makan.

    Reply
  • January 18, 2008 at 10:18 pm
    Permalink

    Panembahan Senopati terkenal dengan julukan Senopati Ingalogo, mungkin karena dia tak terkalahkan kalo lagi perang tanding???

    Kemaren aku baca di koran MERAPI

    Pangeran Sedo Lepen, pangeran yang meninggal di pinggir sungai (lepen). Konon, istrinya mati saat melahirkan anaknya. Pangeran Sedo Lepen menitipkan pusakanya kepada Sunan Kudus untuk “dibersihkan” yang ternyata dalam episode selanjutnya oleh istri “yang entah keberapa”-nya Sunan Kudus diberikan kepada utusan Mataram.

    Mengetahui itu Sedo Lepen mengejar si utusan dan berkelahi sambil mengedong anaknya, alhasil senjata pangeran sedo lepen lah yang akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri. Si anak kemudian terlempar dan “nyangkut”, yang kemudian berjuluk ARYA PENANGSANG.

    gitu cerita versi MERAPI, kalo kebenaran nya mah meneketehe???

    Selain itu dalam sejarah Kesultanan Palembang dikenal juga:
    Pangeran Sedo Ing Lautan (1547-1552)
    Pangeran Sedo Ing Puro (1630-1639)
    Pangeran Sedo Ing Kenayan (1639-1650)
    Pangeran Sedo Ing Pesarean (1651-1652)
    Pangeran Sedo Ing Rajek (1652-1659)

    ga tau dech kenapa suka banget dengan kata2 SEDO?

    Reply
  • January 18, 2008 at 10:29 pm
    Permalink

    robertus arian:
    Herman Saksono Post Mortem:
    Panembahan Hangeblogiyanto
    Robertus Arian post-mortem:
    Panembahan Sipilis

    diKO:
    kalo di Minangkabau, ada Gelar begini:
    Bagindo nan Gadang Salero artinya Baginda Berselera Besar alias Tukang Makan
    Mirip Sri Sultan Hamengkubuwono VI yang terkenal kaya-raya sehingga dijuluki ‘Sultan Sugih’ :))

    pacarkecilku:
    ‘Pangeran Sedo Ing Pesarean’
    Eh, apakah ‘sedo ing pesarean’ itu artinya ‘meninggal di kuburan’? Serem yak?

    Reply
  • January 18, 2008 at 10:31 pm
    Permalink

    sare = tidur

    mungkin maksudnya “pangeran yang meninggal dalam tidur”?
    atau mungkin “pangeran yang meninggal di atas tempat tidur”, ga jelas gt dech???

    Reply
  • January 19, 2008 at 1:55 am
    Permalink

    hayah…
    sedo sedo semua…
    kalo saia brarti jadi
    Soegirang Sedoblog
    .
    .
    maksa…

    Reply
    • February 4, 2010 at 11:05 pm
      Permalink

      aslmkm buat rekan2 yg membicarakan nama pangeran sedo pasarean dll tolong ya nama2 beliau adalah pemimpin pada masa palembang darusalam jadi tolong ya rekan mohon dihormati wlkmslm

      Reply
  • January 19, 2008 at 10:24 am
    Permalink

    Kenapa dikasih nama setelah “sedo”, kalo yang punya nama protes khan repot…

    Reply
  • January 19, 2008 at 10:56 am
    Permalink

    Adis said…
    Kenapa dikasih nama setelah “sedo”, kalo yang punya nama protes khan repot…
    Raja jaman dulu kan baekk! :D

    blogirang said…
    kalo saia brarti jadi
    Soegirang Sedoblog
    bukan, Soegirang Sedo Satir :p

    Reply
  • January 19, 2008 at 11:34 am
    Permalink

    waduh… meninggal pun harus punya nama baru yak

    Reply
  • January 19, 2008 at 12:23 pm
    Permalink

    mon, kalau Pak Harto post mortem apa, ya?

    panembahan sedo ing bakullengo
    panembahan gober
    senopati telungpuluhanloro

    ..
    .

    btw, apa layak kita kasih gelar post mortem? hahaha

    Reply
  • January 19, 2008 at 7:29 pm
    Permalink

    Pangeran Sedo Ing Pesarean = pangeran yang meninggal diatas kasur. kira2 lagi ngapain ya sampe meninggal gitu ;)

    Reply
    • February 4, 2010 at 11:17 pm
      Permalink

      aslmkm pangeran sedo ing pasarean (jamaludin mangkurat VI makamnya terletak di 2 ilir palembang tidak ada bukti tertulis wafat di kasur karna beliau menggantikan sepupunya pangeran sedo ing kenayan yg wafat teraniaya jadi saya mohon tolong kita sama 2 menghormati beliau coba kt pikir seandainya saat keluarga kt teraniaya(masa berkabung) kita dikenang meninggal dikasur dan informasinya di plesetkan bagaimana perasaan kt….wlkmslm

      Reply
  • January 20, 2008 at 11:02 am
    Permalink

    ^
    ^
    ^
    ^
    post mortem soeharto…

    Reply
  • January 21, 2008 at 9:44 am
    Permalink

    orang jaman dulu memang udah nyentrik ya namanya.. hahahahahaha… mbah harto opo ngko gelare?

    Reply
  • January 21, 2008 at 2:36 pm
    Permalink

    Ternyata .. selera humor-nya tinggi juga ya para raja2 itu. Btw, yang ngasih namanya siapa ya?? apa kah raja selanjutnya, atau abdi dalam *kualat*

    Reply
  • January 22, 2008 at 7:49 am
    Permalink

    pangeran sudo ing linux (lagi install apa coba di linux?)

    lagi bicara Die Hart 5 ya?

    Reply
  • January 24, 2008 at 2:30 pm
    Permalink

    setau saya, Pangeran Sedo Ing Krapyak (Mas Jolang) itu sebelum Sutawijaya (Panembahan Senopati) deh..

    :D

    Reply
    • August 7, 2016 at 11:29 am
      Permalink

      If time is money you’ve made me a weatehilr woman.

      Reply
  • January 29, 2008 at 9:28 am
    Permalink

    Ora to zam:

    1 Penambahan Senopati
    2 Hanyakrawati
    3 Raja Rapatio Terkenal
    4 Sultan Agung

    Reply
  • January 31, 2008 at 4:45 pm
    Permalink

    penembahan senopati saktine sejagad ditimpo kelopo ora opo-opo

    ho.. ho.. gelar siapa ini? coba tebak.

    Reply
  • July 13, 2008 at 2:31 pm
    Permalink

    Penembahan Pede Tenanan = Sudah embah-embah dan mati beneran.
    Pangeran Seda Ndadak = Raja sakit jantung
    Pangeran Seda ya Kemawon = Raja Nggragas..

    :-))

    Reply
  • July 13, 2008 at 2:32 pm
    Permalink

    ralat:1. ‘Pede’ –> Seda
    (kok bisa salah ketiknya jauh)

    Reply
  • November 13, 2008 at 4:40 pm
    Permalink

    Adalagi Panembahan Sedo Opo Ora ….iku lagune Manthoes yo ???
    Mas-mas sido opo ora mas…….

    Reply
  • August 8, 2009 at 8:36 pm
    Permalink

    Loh Kalau Gelar Niki Duwene Sopo Esuk Panembahan Layung Kembar

    Reply
  • August 8, 2009 at 8:39 pm
    Permalink

    Seng duwe gelar Niku Yae Duwe Keris Kyai Bondit, Keris Kyai Condongcampur, Lan Tombak Korowelang

    Reply
  • March 13, 2011 at 3:08 am
    Permalink

    sing nduwe awak ku ayao golekne aku neng jagad bumi ne muncul meski wayah-wayahne…ne ngerti lakon ku saniki meneng no..akeh wong ra iso ndelo jeroanne

    Reply
  • March 13, 2011 at 3:10 am
    Permalink

    sing nduwe awak ku ayao golekne aku neng jagad bumi ne muncul meski wayah-wayahne…ne ngerti lakon ku saniki meneng no..akeh wong ra iso ndelo jeroanne paso patih lambangku tomabk payung jogja lamabng ku keris mataram hindu lamabng ku emapat dimensi layungku

    Reply
  • January 19, 2012 at 1:08 pm
    Permalink

    ‘ Pangeran haryo sedo ing cepitan pupu’
    mati ngapaim hayo…

    Reply
  • January 28, 2012 at 5:49 pm
    Permalink

    “pangeran sedo ketujep paku ning latar gek pit-go-pat-ga-pit geje pit SILIT”

    SILITE PAL…

    Reply
  • March 9, 2012 at 3:49 am
    Permalink

    Right now it seems like BlogEngine is the top blogging platform available right now. (from what I’ve read) Is that what you’re using on your blog?

    Reply

Leave a Reply to Alla Paciorek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.