34 thoughts on “Tentang Kopas Yang Bikin Pecas Ndahe Ituh

  • November 14, 2007 at 3:52 pm
    Permalink

    dan simpati pun datang untuk si kecoa…

    Reply
  • November 14, 2007 at 3:52 pm
    Permalink

    heh!! judul postingankuu..!!
    pake ituh ituh…!!!
    kasi penghormatan dulu kepada ku..!!!

    Reply
  • November 14, 2007 at 3:57 pm
    Permalink

    itu sebenernya tindakan yang bagus, daripada meriam nganggur mending digunakan…piye yo nek nuklir ?

    Reply
  • November 14, 2007 at 4:34 pm
    Permalink

    loh, emang dibunuh yah? pake meriam pulak?! bukannya cuman disentil dan dia bunuh diri?

    Reply
  • November 14, 2007 at 4:51 pm
    Permalink

    hehe momonBanget sih kamu…

    Reply
  • November 14, 2007 at 9:00 pm
    Permalink

    kecoa yang malang

    Reply
  • November 14, 2007 at 9:14 pm
    Permalink

    Apalagi kecoanya ayune njengking ( menurut bangsari )..
    Ini yang nulis asli saya…

    Reply
  • November 14, 2007 at 10:57 pm
    Permalink

    ngena banget analoginya Oom.

    Berharap kecoa itu seekor ulat, yang bisa hidup lagi menjadi kupu-kupu.

    Reply
  • November 15, 2007 at 1:31 am
    Permalink

    lagian..ngebunuh kecoak aja kok pake meriam. wong diinjek aja modar

    Reply
  • November 15, 2007 at 8:00 am
    Permalink

    lalu kenapa harus ada kecoa dan meriam ituh?

    *bingung*

    Reply
  • November 15, 2007 at 9:44 am
    Permalink

    Kasihan meriam (bellina). Dulu artis sekarang jadi pembunuh kecoa.

    Reply
  • November 15, 2007 at 11:07 am
    Permalink

    aku pernah denger istilah kecoa dibunuh ma meriam..dimana ya???

    Reply
  • November 15, 2007 at 11:10 am
    Permalink

    kecoanya masih imut?

    Reply
  • November 15, 2007 at 12:04 pm
    Permalink

    betul kata iman, mestinya kamu jelasin dulu jenis kelamin kecoa itu, mon. :D

    Reply
  • November 15, 2007 at 5:20 pm
    Permalink

    to yoan soraya
    pepatah cina: jangan bunuh nyamuk pake meriam. Di film Entrapment, itu adalah password kunci pintu yg harus dibuka oleh Sean Connery.

    to hormon
    itulah mengapa di endonesia, motor nabrak mobil, yang disalahin selalu mobil. Bahkan mobil nabrak org yang nyebrang di tol (yg notabene gak boleh ada manusia tanpa kendaraan roda empat), tetap aja mobil yg salah…

    Reply
  • November 15, 2007 at 5:46 pm
    Permalink

    Tetep aja orang benci pembunuhnya. Lha kecoak nggak salah apa-apa kok dibunuh. nggak relevan ah dengan kasus yang sedang hangat di blogosfer.

    Reply
  • November 16, 2007 at 6:10 pm
    Permalink

    @doc_mon

    kemaren di cipinang, Kereta Nabrak Mikrolet, kereta nggak disalahin tuh

    jd menurut saya yg salah itu pembunuhnya, kenapa juga dia pake meriam

    mestinya sarah eh maksudnya kecoa itu dilindesnya pake kereta api aja, jd aman kan, wong kereta gak pernah salah koq :D

    Reply
  • November 18, 2007 at 6:16 am
    Permalink

    mungkin si pembunuh kecoak habis nonton DVD serial lama Sledge Hammer

    Reply
  • November 19, 2007 at 11:56 am
    Permalink

    kan kasian kecoanya …
    Lha wong diiris2 jadi 100 potongan aja bisa mati kok.

    Reply
  • November 19, 2007 at 4:32 pm
    Permalink

    Hehe artikel yang kreatif. kayaknya si pembunuh itu dendam kesumat ama kecoa ya?

    Reply
  • November 19, 2007 at 9:02 pm
    Permalink

    Analogi yang mantabs! HIDUP KECOA!

    Reply
  • November 20, 2007 at 1:42 pm
    Permalink

    dunia blog ternyata tidak ada bedanya sama dunia nyata..bleeeh,,, :D

    Reply
  • November 21, 2007 at 6:56 pm
    Permalink

    salut!

    sebelumnya saya sangat bingung memikirkan cara bagaimana saya bisa membunuh seekor kecoa dengan penuh keberanian, ini akan menjadi inspirasi terbesar dalam hidup saya, terimakasih mas momon karena telah memberi saya jalan keluar yang sangat luar biasa dengan memposting artikel ini.

    *gembira*

    Reply
  • November 26, 2007 at 2:18 am
    Permalink

    huahahaha….lucu abies, langsung refleks ngakak saya…

    hmm..btw, mungkin pembunuhnya alergi kecoa kali mas..

    -salam kenal-

    Reply
  • December 5, 2007 at 5:13 am
    Permalink

    kecoaknya pasti banyak ilmunya

    Reply
  • December 6, 2007 at 6:39 pm
    Permalink

    anda akan langsung digiring ke markas detasemen 88…
    :-)

    Reply
  • January 3, 2008 at 6:56 pm
    Permalink

    nggak mungkin lah,aku kan nggak punya meriam,lagian kan meriam tu nggak boleh di kuasai warga sipil,dah gitu meriam terlalu mahal kalau dipakai tuk bunuh kecoa,mending buat bunuh sekelompok manusia.

    Reply
  • January 3, 2008 at 7:03 pm
    Permalink

    cobalah menjadi kecoa dan rasakan sakitnya di injak2 manusia.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.