Sebal rasanya melihat orang berbusana sembarangan ketika datang ke resepsi orang mantu. Tadi malam misalnya, di gedung Joglo yang megah dengan pelaminan berdekorasi Jawa, masih ada yang datang pake sepatu keds. Ada juga yang pakai baju kerja dikombinasikan dengan celana jeans. Kok terkesan tidak menghormati yang punya hajat ya? Terkesan tidak niat kondangan. Padahal pakaian untuk nikahan itu sederhana, ada aturan yang cukup baku, dan tidak mahal.

Lho sebentar… memangnya niat menghadiri nikahan ditunjukkan dengan berpakaian rapi? Ya jelas. Niat itu datang dari hati dan turun ke perbuatan. Kalau sudah niat tapi tetap berbusana serampangan, itu namanya niat tidak kesampaian.

Dress Code Nikahan
Tagged on:

28 thoughts on “Dress Code Nikahan

  • June 3, 2007 at 3:43 am
    Permalink

    setuju..

    bukan dari baju apa.. tp dari niatnya … :)

    Reply
  • June 3, 2007 at 4:23 am
    Permalink

    postingan ini juga buat sya nih. Biar nanti kalo ke kondangan atau pesta orang berpakaian yang rapi. :)

    Reply
  • June 3, 2007 at 11:39 am
    Permalink

    hmmm setuju… mending masih berpakaian daripada tidak… yang terutama toh niatnya… percuma pakai baju necis2 tapi datang disana bawa pistol sama bawa tas ransel berisi bom…. ya to? setuju?

    Reply
  • June 3, 2007 at 1:19 pm
    Permalink

    Di tempatku tinggal masih ada yang lebih parah, pake sandal!!! Kelompok orang seperti ini udah pasti kurang menghargai dirinya sendiri, apalagi orang lain.

    Reply
  • June 3, 2007 at 5:49 pm
    Permalink

    klo resepsinya di pantai pake baju renang
    *ngasal*

    Reply
  • June 3, 2007 at 7:29 pm
    Permalink

    @hedi- Di tempatku tinggal masih ada yang lebih parah, pake sandal!!! Kelompok orang seperti ini udah pasti kurang menghargai dirinya sendiri, apalagi orang lain.

    lha kalo pake high-heels boleh ndak?
    khan tetep aja masuk kategori “sandal” tuh?

    Reply
  • June 4, 2007 at 12:00 am
    Permalink

    dicantumin dress code aja. tapi bingung juga mau nulis dress codenya. smart casual, apa semuanya ngerti? bhs indonya apa yak ? setengah resmi ya ?

    Reply
  • June 4, 2007 at 8:13 am
    Permalink

    wah kalau di jawa tengah ya batik aja kan standarnya?

    buru-buru kali mon tamu yang pakai jena dansepatu keds itu. :)

    Reply
  • June 4, 2007 at 12:20 pm
    Permalink

    saya yang penggemar berat jeans ini sering bertanya… kenapa yak jeans kok selalu dipandang “kurang pantas” jika dipakai dalam acara2 formal… (penasaran), mengingat style masing2 orang yg unik dicerminkan dalam penampilannya yg unik pula…

    Reply
  • June 4, 2007 at 2:37 pm
    Permalink

    Nah loh, kan yg ce ada yg pake kebaya trus bawahannya pake jeans..

    Emang sih SOPnya :
    co : batik + sepan dasar
    ce : kebaya + kain

    Reply
  • June 4, 2007 at 3:46 pm
    Permalink

    ikutan ya..kalo di malaysia lebih parah..banyak kondangan pake bajunya kayak mo pergi ke pasar..ancur abiss..salam kenal dari malaysia..

    Reply
  • June 4, 2007 at 5:06 pm
    Permalink

    yang penting kan sopan. saya juga keberatan kalo ke rumah joglo harus pake blangkon.

    Reply
  • June 4, 2007 at 9:05 pm
    Permalink

    Blog Anda sangat menarik sekali & enak dilihat & enak dibaca, kembangkan selalu kreativitasnya!!!

    Kami Jaringan UKM (Usaha Kecil Menengah) Online Indonesia hadir sebagai upaya mendorong terjadinya lingkage bisnis baik antar sesama pelaku usaha kecil & menengah (UKM) maupun dengan salah satu elemen daya saing usaha, yakni jaringan pasar. untuk membangun jaringan pasar
    tersebut terdapat dua aspek yang harus dikembangkan, yakni membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar dan merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar. Pada usaha kecil ketidakmampuan mereka membiayai sisi hilir usaha tersebut disebabkan lebih besarnya investasi yang harus dilakukan relatif jika dibandingkan dengan skala usaha dan siklus usaha. Kehadiran Jaringan UKM Online Indonesia ini diharapkan bisa menjadi inisiator dalam mendorong lingkage bisnis dalam konteks penguatan daya saing usaha kecil (UK).
    Jika anda tertarik bergabung dengan JARINGAN UKM ONLINE INDONESIA anda bisa mempelajari lebih dalam tentang JARINGAN UKM ONLINE INDONESIA DI SINI

    JARINGAN USAHA KECIL & MENENGAH (UKM) ONLINE INDONESIA

    Reply
  • June 5, 2007 at 12:28 am
    Permalink

    nah loh mon, gara” dress code km disuruh ikut jaringan UKM tuh..

    *aq g ikut” ah…:p

    Reply
  • June 5, 2007 at 12:59 am
    Permalink

    Mungkin di undangannya harus ditulis dress codenya ya?

    Anyway, Jaringan UKM nasional spamming nih. Di-block aja.

    Reply
  • June 5, 2007 at 1:56 am
    Permalink

    pemerhati soal busana juga to? lha kok sama….
    aku juga gitu. malah untuk menghadiri sebuah resepsi pun sampe harus mikir seribu kali mau pake baju apa. hehehehe….

    Reply
  • June 5, 2007 at 10:37 am
    Permalink

    hehehe I got your point..

    buat apa niat menghormati, kalo tuan rumahnya ga nangkep penghormatan lo?
    kenapa ga nangkep? krn penghormatan lo ga tercermin secara eksternal. hormat itu kan internal process, yang ga akan diketahui orang lain kalo kitanya ga mengekspresikan. salah satu bentuk ekspresinya, IMHO, dengan berpakaian sopan sesuai standar tuan rumah.

    moga2 ga kepanjangan :D

    Reply
  • June 5, 2007 at 11:33 am
    Permalink

    good point bu yanti :)

    mas sutan dari ukm online, mohon tidak mengirim spam di blog orang. Terima kasih

    Reply
  • June 5, 2007 at 1:14 pm
    Permalink

    gw kira, ya menyesuaikan lah,
    untuk kode tertentu menurut gw gak ada, tapi liat dari kebiasaan setempat

    orang suku di papua, kalo ada kawinan tetep aja telanjang tutumbaba…

    tapi gw setuju mengenai menghormati yang punya hajat terkait dengan appearance kita…

    Reply
  • June 6, 2007 at 2:19 pm
    Permalink

    Lha ini, mon. Cocok dengan postinganmu ttg cowok simple. Rasa2nya, orang yang datang dgn baju biasa ke kondangan itu seringnya masuk kategori “COWOK SIMPLE” hahahahak :p

    Reply
  • June 6, 2007 at 4:45 pm
    Permalink

    Kali ini aku nggak setuju apa pendapat momon di blog, hehehe. Sepatu itu budaya eropa. Indonesia kayaknya dari jaman sultan atau dari dulu seperti nya bukan sepatu, melainkan sendal (CMMIW), hihihihi

    Me, a sendal-jepit-lover!

    Reply
  • June 7, 2007 at 4:17 pm
    Permalink

    iya neh….ke ondangan yah pake pakaian ke ondangan ….biar keliatan sopan n sedikit menghormati yg punya hajatan….gitu..

    Kecuali kalo emang itu baju satu2 nya….
    Kalo dalam situwasi gini….enjoy aja gituw…
    hihohihohio…

    salam kenal yah….. ;)

    Reply
  • June 15, 2007 at 1:15 pm
    Permalink

    kalo emang punyanya kayak gitu mau diapain mas. jangan menilai dari penampilan luarnya aja, yang penting kelakuannya.

    Reply
  • June 20, 2007 at 1:41 pm
    Permalink

    Setuju! ;)

    Baru2 ini (berhubung pacar lagi pulang kampung.. ;p) gue minta temenin temen (cowo) ke nikahan.

    Dia nanya,
    pake baju apa?
    Dan berhubung acaranya siang dan gue gak mau membebani dia (udah bagus bgt dia mau nemenin gue.. ;p), gue kasi pilihan antara pake kemeja batik dan kemeja biasa, keduanya lengan panjang, dan gue akan mengikuti.

    Ternyata dia pilih kemeja biasa lengan panjang (which is a good choice, krn gue suka ngerasa cowo klo pake batik, klo gak cocok, bakal keliatan tua.. ;p).

    Trus,
    gue minta pake dasi, untungnya dia mau, walau dengan keraguan apa dia keliatan terlalu serius.. ;p
    (PS: dia emang blom pernah ke nikahan tanpa keluarga, jadi gak pernah merhatiin outfit undangan2 yg lain).

    Untungnya gue berhasil meyakinkan dia dan di nikahan gue tunjukkin betapa banyaknya orang yg berpakaian lebih serius dari dia (kemeja, dasi dan jas atau batik, dll.. ;p).

    -Lily-

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.