Kemarin, Toni dan Alvons teman saya (yang geek tulen) menyaksikan langsung angin puting beliung yang membuat daerah sekitar Baciro, Jogja, berantakan. Selangkapnya ada di laporan pandangan matanya Alvons.

Masih seputar angin puting beliung, kebetulan saya kenal empat orang yang tinggal di daerah Baciro. Bu Lilik, guru matematika SMA saya, rumahnya berantakan. Beliau tinggal di seberang bioskop Mataram yang billboard-nya rubuh diterpa angin liar kemarin itu. Alhamdullilah, keluarga beliau baik-baik saja.

Teman SMA saya yang tinggal di belakang bioskop Mataram lebih beruntung, karena rumahnya tidak apa-apa, walaupun angin sampai ke depan rumahnya.

Teman kantor saya rumahnya sedikit rusak, tidak parah. “Diperbaiki sedikit,” katanya. Hari ini dia masuk kantor agak terlambat karena harus membersihkan puing-puing yang berserakan.

Bude saya yang tinggal agak jauh dari bioskop Mataram rumahnya tidak apa-apa, tetapi teman-teman calon menantunya menginap di rumah beliau karena asrama Detasemen Zeni yang terletak di sebelah bioskop Mataram rusak.

Saya sendiri belum bisa melihat langsung kondisi daerah tersebut, karena tadi malam jalan masih di tutup polisi. Yang saya tahu, aktivitas masih berjalan normal di daerah-daerah yang tidak terkena angin puting beliung.

Foto adalah hak cipta Handri Arto, diambil dari detikcom
Testimoni seorang geek tentang angin puting beliung
Tagged on:

22 thoughts on “Testimoni seorang geek tentang angin puting beliung

  • February 19, 2007 at 9:48 am
    Permalink

    baciro berantakan? kok ndak nemu beritanya di MSM (main stream media) yo, mon? adoh, aku punya banyak kawan lama di sana… :(

    Reply
  • February 19, 2007 at 10:09 am
    Permalink

    Hebat… twister masuk Jogja, pertanda apa lagi nech!?
    Aku ikut prihatin, katanya 4 kecamatan ya yang kena?

    Reply
  • February 19, 2007 at 10:10 am
    Permalink

    mengerikan yah, sepertinya alam sudah tidak bersahabat :|

    Reply
  • February 19, 2007 at 10:16 am
    Permalink

    aku gak punya temen lagi di baciro. tapi duluuuu banget, lumayan sering nongkrong dan makan di kost temen2 di situ.

    mudah2an kita semua selalu dilindungi. amin

    Reply
  • February 19, 2007 at 10:21 am
    Permalink

    Tinggal dimanapun sekarang isinya cuma deg-degan … Pertama tsunami, gempa, banjir, trus puting beliung :( Ngenes tenan

    Reply
  • February 19, 2007 at 11:35 am
    Permalink

    kenapa namanya harus ‘puting’ beliung? ===> iya ya..tanya kenapa?

    Reply
  • February 19, 2007 at 12:16 pm
    Permalink

    ndoro kakung:
    baciro berantakan? kok ndak nemu beritanya di MSM (main stream media) yo, mon?
    Sik to ndoro, bukannya Bioskop mataram itu termasuk Baciro?

    Reply
  • February 19, 2007 at 12:17 pm
    Permalink

    Baciro ? tempat2 mana aja yg kena mon selain bioskop mataram? aku belum baca beritanya neh. moga2 ga ada korban jiwa lah ya… :-)

    Reply
  • February 19, 2007 at 7:12 pm
    Permalink

    kasian orang-orang yk. namun tampaknya orang yk paling beriman seindonesia.

    buktinya cobaanya berat banget: gunung merapi, gempa, angin puting beliung.

    semoga tetap tabah. :)

    Reply
  • February 20, 2007 at 4:19 am
    Permalink

    Saya ketawa-ketawa mbaca komentarnya KW. Tapi ternyata ketawa saya ilang, setelah inget, bahwa tuh angin memporak-porandakan sejumlah rumah.

    Ya allah, semoga yang terkena bencana diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi bencana ini.

    Reply
  • February 20, 2007 at 7:37 am
    Permalink

    *baru liat di berita kmrn*

    Reply
  • February 20, 2007 at 8:11 am
    Permalink

    saya ada videonya, mas.. :)

    dapet dari temen yg tinggal diambil dari Tamansiswa.

    dia juga ngirim fotonya ke detik. :)

    Reply
  • February 20, 2007 at 8:58 am
    Permalink

    Zam:
    saya ada videonya, mas
    dapet dari temen yg tinggal diambil dari Tamansiswa.
    Eh mbok videonya diupload ke YouTube zam

    Reply
  • February 20, 2007 at 12:56 pm
    Permalink

    Setahu saya bioskop Mataram itu bukan termasuk daerah Baciro. Mungkin lebih tepat daerah Danurejan.

    Dealing with disasters. :)

    Reply
  • February 20, 2007 at 4:05 pm
    Permalink

    1000 rumah dilaporkan menjadi korban keganasan angin ini. Bahkan Sibuwub Bgarsi Dakem aja mpe turun langsung hari itu juga. Flyover lempuyangan ditutup selama dua hari sejak haru naas itu, bagitu juga Jl Sutomo dan Abu Bakar…

    demikian laporan kami dari kawasan baciro, kembali kepada bung herman di studio…silahkan bung herman!
    *lho?ngimpi dadi reporter malahan*

    Reply
  • February 20, 2007 at 4:05 pm
    Permalink

    eh, edit :
    Sinuwun NGarso Dalem yang bener!
    *mugo2 gak kualat!*

    Reply
  • February 22, 2007 at 8:01 am
    Permalink

    secara pernah kuliah di jogja…
    secara bioskop mataram sering jadi tujuan kalo pas dosen gak masuk…
    secara mertua juga di jogja…
    cuma bisa ikut prihatin dan sedih liat jogja jadi berantakan… :(
    semoga jogja tetap berhati nyaman dan sleman tetap sembada…
    halah…

    Reply
  • February 22, 2007 at 8:53 am
    Permalink

    testimoni SEORANG geek, yaitu Toni dan Alvons > maksudnya Tony Dan Alvons (satu orang?) atau cuman Alvons doang yang dimaksud? Toni gak masuk?

    Atau hormon ini yang dimaksud dalam kata SEORANG di sini? Lama-lama baca blognya Hormon bisa kayak Kaserse Udin neh. Wakakakaka!

    Kasian NKRI. Kemaren sore Adam Air lagi. Memang kata orang “Badai Pasti Berlalu”, tapi sesudah badai apa lagi nih? Banjir? Tanah Longsor? Lumpur Lapindo? Lumpur sehabis banjir? Flu burung? Gempa?

    The Question is… Apa yang bisa kita perbuat untuk ke depannya? Untuk mengatasinya? Untuk mencegahnya?

    Reply

Leave a Reply to Luthfi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.