Tidak enak tidak berarti tidak disukai…
Courier adalah huruf monospace1, yang kurang enak dibaca dibandingkan huruf semacam Arial yang jarak antar hurufnya proposional. Akan tetapi, Courier sudah terlanjur menjadi standar resmi untuk dokumen-dokumen tertentu. Screenplay (skenario film) contohnya, harus ditulis dengan font Courier 12 pt. 12 pt Courier New juga merupakan font resmi dokumen diplomatik Deplu AS, hingga tahun 2004, yang kemudian diganti menjadi Times New Roman 14pt.


terbaik tidak berarti terkenal….

Itu nasib Helvetica. Dirancang tahun 1957, Helvetica adalah typeface yang sangat populer hingga digunakan untuk logo perusahaan ngetop semacam Nestle, BASF, Panasonic dkk; dan juga disertakan dengan Apple MacOS. Tetapi pada tahun 1992, Microsoft ingin menyertakan font jenis sans-serif2 bersama Windows 3.1. Waktu itu, Windows baru saja punya fitur untuk menampilkan font True Type. Dengan alasan ekonomis, pilihan jatuh ke Arial yang mirip dengan Helvetica, dan lebih murah. Popularitas Windows akhirnya mengantar Arial menjadi ngetop. Jauh lebih ngetop daripada Helvetica, walaupun menurut para designer Helvetica lebih cantik. Apple pun akhirnya juga ikut mengikut-sertakan Arial dengan MacOS.


dan menjadi terkenal tidak berarti harus kreatif.
Pernah tahu bagaimana Times New Roman bisa dinamai Times New Roman? Tahun 1931 surat kabar Inggris The Times ingin mengganti huruf yang selama ini mereka pakai untuk mencetak koran. The Times menunjuk Stanley Morrison untuk merancang typeface baru. Hasilnya adalah typeface baru, jenis roman, untuk surat kabar The Times, yang kemudian diberi nama: Times New Roman. Huh, tidak kreatif sama sekali.


1 Typeface monospace yaitu jenis typeface yang jarak antar hurufnya sama. Misalnya huruf ‘i’, walaupun lebarnya lebih kecil daripada huruf ‘m’, tapi ruangnya sama dengan huruf ‘m’. Konsensus umum biasanya setuju kalau mata manusia merasa lebih nyaman melihat tulisan yang jarak tiap hurufnya proporsional
2 Typeface sans-serif adalah jenis typeface yang bagian ujungnya tidak ada lancip-lancipnya. Contoh: Arial, Tahoma, Verdana dkk. Sodaranya sans-serif adalah serif, seperti Times New Roman, Georgia dan Garamond, yang ada lancip-lancipnya di ujungnya gitu deeeh!

Anekdot #3: Font & Typeface
Tagged on:

5 thoughts on “Anekdot #3: Font & Typeface

  • November 29, 2006 at 12:59 pm
    Permalink

    Wah, ternyata gitu to sejarahnya… :)

    Helvetica sama Arial bedanya selain namanya apa sih?? ga bisa terlalu menemukan nih.

    Reply
  • December 16, 2006 at 6:03 pm
    Permalink

    Dalam dunia pemrograman, Courier sering jadi font standar/default untuk code.

    Pernah coba di editor pakai font arial dan helvetica, hasilnya malah bikin pusing.

    Reply
  • January 10, 2007 at 4:26 pm
    Permalink

    courier new enak lagi fontnya, jelas bedain antara huruf, seperti termasuk I – l

    Reply
  • October 16, 2008 at 5:53 pm
    Permalink

    Bedanya Arial N Helvetica entuh:
    Liat aja huruf R gedenya

    pasti beda

    terus…

    Helvetica entuh… yg pertama kali diciptakan…

    baru muncul kloningannya yaitu Arial..

    Getooh..

    Sedikit penjelasan dari gwe..

    Thx yah…

    Reply

Leave a Reply to Emanuel Setio Dewo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.