Malam ini, ada yang sesuatu yang hilang di blog ini. Ternyata kita harus ingat, bahwa kita baru belajar kemerdekaan bereskpresi tujuh tahun.
Dengan segala maaf postingan saya tentang “Foto Mayangsari adalah Rekayasa” harus dihapus karena alasan yang tidak bisa dijelaskan di sini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya, Mimit adik saya, dan Dewi yang mendampingi saya sehari penuh dan memberi support.
Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari Mas Afrizal, Mas Priyadi, Toni, Atika, Thomas, Andi, Mas Trias, Fadel, Rio, Mas Heribertus, Juper, Didit, Mas Teguh, Lina, Mas Topan, Mas Endar, Riyono, dan Ninta.
Dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih dari dukungan teman-teman saya dan tentunya para blogger yang lain.
Mohon maaf kalau ada yang kelewatan, saya capek banget seharian ngendon di kantor polisi.
tidak ada tempat di pelosok dunia ini yg memberikan kebebasan dan kemerdekaan absolut, karena jika absolut maka akan menggilas kemerdekaan/kebebasan orang lain.
semoga sudah selesai permasalahannya
dan tidak diperpanjang lagi.
kata aa gym, hidup ini bagaikan sekolah.
ada ujian ketika mau naik kelas.
selalu ada cobaan yang harus dilalui,
untuk menjadi lebih baik.
selamat naik kelas ya, mas momon ;)
Saya memaklumi alasan Herman untuk menghapus posting itu. Situasi tidak memungkinkan kreatifitas dan kebebasan berpendapat se-terbuka untuk saat ini. Tapi saya percaya penghapusan itu bukan berarti kalah. Ini hanya langkah mundur untuk maju kedepan.
Keep it up !
Tetap Semangattttt!!!!!!!!!!!!!!!!!!
pelawak dilawan dgn lawakan!
Gue ‘kaget’ juga waktu pertama ngeliat tuh foto. Sebelum akhirnya tersenyum simpul seharian.
Lebih kaget lagi, waktu tau elu diwawancarai seharian di pospol. Nggak nginep kan mas?
Ternyata… nggak semua orang punya Sense of Humor setinggi elu.
Waiting your other creative job!
And… tau gak now you are the Blogger of The Year tau!
Heheh… Salam Klik.
Jadi penasaran neh..
Kayak apaan toh foto2nya??
Syukur dech urusannya udah selesai…..
Yaaaaaah….nggak heran, dab…wakilnya dikasih puisi aja mencak-mencak! Apalagi digituin!
Maklum…dimaklumi ajahhh…
The truth hurts…
In the words of the Mardjikers, Topasses and Bencoolen Brits
MERDEKA!!
Om,
Banyak sabar dan jadiin ini sebagai wacana buat fine-tuning your next ideas :).
Hanya masalah kultur aja kok – reaksi yang terjadi sedianya dicermati aja kedepan, ini membuktikan bahwa gak semua kreativitas bisa dilihat positif, beda halnya apa yang terjadi di new York,apalagi saat pilkada (pemilihan senator) dan Gubernur Negara bagian federal, dimana media berperan sebagai lahan pertempuran merebut opini masa dengan berbagai footage yang lebih sadis dan belum terhitung beragam “animasi miring”lainya. Coba tengok situs http://www.jibjab.com itu belom seberapa – tapi ini adalah unik – namanya demokrasi dan freedom of speech disana dilembagakan dalam first amendment – untuk kita (baca: Orang Indonesia) ini masih panjang dan lama untuk bisa berada dalam stage itu.. mudah2an-lah!
Perhaps, future justifications and modification on your work might be needed for a far advanced positive artwork, but, hey! – creativity flows! –> let it flow!
Salam kenal dan salam hangat dari Afrika Barat!
ada comment yang bilang, hukum yang berlaku adalah hukum server.
itu bener, soalnya dalam CyberLaw ada yang namanya The Law of the Server theory.
secara yuridis lo ga bisa dipidana dengan alasan apapun.
pertama, Indonesia belum mengatur yang namanya tindak pidana yang dilakukan melalui media internet.
kedua, yang namanya hukum pidana ga bisa diberlakukan analogi.
ketika kegiatan lo dianggap subversif, itu amat sangat bisa diperdebatkan. lo ga mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama, dan lo ga ngerusak foto Kepala Negara. foto yang lo buat ga akan bisa dijadikan alat bukti, mengingat Indonesia belom secara legal mengakui alat bukti elektronik.
dan meskipun diberlakukan yang namanya hukum internasional, lo tetep ga akan bisa dijerat. Konvensi dalam Cyberlaw/Cybercrime ga mengikat secara internasional karena hanya dibuat oleh Uni Eropa saja.
wah.. syukur deh mon ud balik.. kmrn diksi tau ma bayu.. kaget juga.. bebabs bertanggung jawab ya mon.. :)
++semuasayanganna++
http://babicantik.blogdrive.com
Hidup mon!!!!!!!!!!
cuek aja, krn sebenarnya secara hukum mereka ngak bisa nahan elo
(ini kalo mereka jujur lho). soalnya elo khan ga nge-print en nyebarin foto itu.
perkara ada yang mau lihat di blog elo, khan salah sendiri kok pada mau lihat.
mestinya yg laporin kamu itu yang perlu dituntut, soalnye dianye yg jadi tukang sebar-sebar, akibatnye seluruh masyarakat tau.
ga pa-pa yg penting elo jadi org terkenal.
salut!! opini itu kan bisa berupa gambar, foto ata tulisan. mas hanya menyampaikan opini mas aja. ato mungkin untuk joke doank, tapi kok bisa kayak gitu sih! sepertinya kita udah gak punya suara. mereka ngomong, kita telen bulet bulet.
hmm sampe kapan Indonesia bakal maju kalo suara dari rakyat sendiri gak di dengerin.
terus maju yah :)
Santai Bro!!! jangan berhenti berkreatifitas!!!
Hallo..Herman…
Pesan saya “TETAP SEMANGAT!!” Pagi ini saya baca berita tentang kamu di koran, wuah wuah.. salut euy.
Teruslah berkarya meski karyamu dianggap lelucon oleh orang yang tidak suka dijadikan lelucon tapi senang meleluconkan kekuasaan yg menyangkut hajat hidup orang banyak.
good luck man…
kalo udah keluar anggap aja masalah ini selesai untuk saat ini.
tetep kreatif deh
Mon, si gue paham, buat makhluk-makhluk seperti kita, dipaksa mengaborsi buah pikiran kita itu sama aja artinya dengan nyayat urat nadi kita sendiri plus diminta membasuh sndiri torehan itu dengan cuka.
Jalan terus Mon. Only this time, use different strategies ;).
hidup momon
Saya baru tau peristiwanya hari ini dari blog teman…penasaran pengen tau fotonya kayak gimna?tapi postingnya udah dihapus ya?
Saya turut prihatin…Bersemangat!!
Tulisan-tulisannya bagus…
Jangan takut mengeluarkan apa yang kamu yakinin yah……
Memang cuma teori yang bilang di Indonesia kebebasan berpendapat sudah dimulai!!!
gak pa-pa dibilang ndeso krn baru baca blog Momon hari ini..itu juga gara2x berita di koran tempo…menjadi diri kita dan melakukan yang kita mau & sukai bukan berarti salah..malah kalo’ pura2x menjadi orang lain & tidak seperti diri kita itu sing keliru.
Sabar ya Mon..
Mas momon, kamu ganteng juga yah… udah ada pacaranya lagi blom…? hihihi (gak nyambung bener yah sama topiknya…)
haiiiiiiiiii…….
‘new-becoming blogger hero’?? how’s d’problem,well done? Smg yg udh terjadi ga nyurutin kreativitasmu(pesan yg klise yah?? ha3). Btw, Salam kenal ya? Salut deh ama ‘mas momon’,tulisannya dan perspektifnya dlm melihat suatu hal. Keep rockin’ boy! This country absolutely need a guy like u. Hm..sblumnya gue ga begitu peduli ama trend blog – maklum,lbh suka nulis sesuatu yg bisa dijadikan ‘uang’,hik3 matre amat ya gue :)- tapi belakangan sjk tau kasusmu,jd tertarik ama blog. Oya, Qta mungkin belum saling kenal(kenalan dooong;)tapi ada lah 3-4 temen kantor mas momon yang kenal gue. Dari mereka juga pertama kali gue tau blog mas momon, sebelum ada kasus ini.Hm.. nice blog.
Hidup blogger, he3 !!!
– calon blogger –
Tetap semangat ya mas Herman :)
baca berita soal mas, gw ikutan mikir, gimana kalo mereka baca blog gw? tapi ya udah, jodoh, rejeki, mati, ada di tangan Tuhan. Kita ada disini dan akan tetap disini….tetep semangaaaaatttttt!
Weks…dah ilang artikelnya…kirim ke gw dunk
Tapi sekarang Mayangsari dan Bambang kayaknya bahagia (terutama Mayang…)
Harusnya kalo bikin sesuatu tugh mikir dulu efeknya, emang mau kalo itu terjadi pada keluarga anda?
^^ Kalau saya dan keluarga saya tidak papa sih.
Pingback:Seperti Phoenix II - Uncategorized - hermansaksono