Busway
Walaupun seharusnya dipanggil dengan nama bis Transjakarta, banyak orang lebih memilih menyebutnya sebagai Busway, yang sejujurnya membuat saya sedikit risih :P . Tapi terlepas dari itu, setelah dua tahun beroperasi ternyata AC bus Transjakarta masih sangat dingin, hingga membuat saya bersin-bersin. Sepertinya, Busway…. errr… Transjakarta… tidak sejelek yang dibilang orang.

Pegawai Giordano
Pegawai perempuan Giordano di Pondok Indah Mall tidak semenarik pegawai Giordano Jogja. Tetapi pendekatan pegawai Giordano Jakarta lebih liar dan impulsif dibanding Jogja. Ketika masuk ke dalam gerai Giordano, pegawai Giordano langsung menguntiti saya seperti singa menguntit seekor antelop yang malang.

Polisi
Polisi lalu lintas Jakarta pada umumnya gemuk-gemuk dan pakaiannya tidak serapi polisi Jogja. Muncul kesan kalau polisi Jakarta itu lebih slebor, tidak memperhatikan kesehatan, dan jarang olahraga.

Beberapa catatan selama di Jakarta
Tagged on:

13 thoughts on “Beberapa catatan selama di Jakarta

  • December 30, 2005 at 10:42 pm
    Permalink

    Huhauhuahaua….
    yang polisi… bener banget tuh.. huehuehue.. :p

    Reply
  • December 31, 2005 at 9:38 am
    Permalink

    hati-hati! posting ini adalah penghinaan kepada kepolisian jakarta! :)

    Reply
  • December 31, 2005 at 5:44 pm
    Permalink

    :))

    Iya Mon, nanti kamu masuk Poltabes lagi lho.

    Reply
  • January 1, 2006 at 6:41 am
    Permalink

    uh paling malas kalo masuk toko diuntitin mulu. giordano singapore paling cuma nyapa, trus dibiarin

    Reply
  • January 2, 2006 at 10:57 am
    Permalink

    mon..mon..kok..kamu kayak si kabayan aja.

    Reply
  • January 2, 2006 at 11:08 am
    Permalink

    Pertama aku ke jakarta aku kagum, kok tega-teganya orang jakarta membangun hanya untuk dirinya sendiri?
    Emang pembangunan cuma buat Jakarta?

    Reply
  • January 3, 2006 at 12:49 pm
    Permalink

    (Pulisi)Nyang gemug itu pangkatnye tinggi kayaknye….

    Reply
  • January 5, 2006 at 11:40 am
    Permalink

    aku baru inget… ada lagu suporter sepakbola yang biasa dinyanyikan kalo ada temennya yang
    ditangkap pulisi di stadion. (biasanya karena ketauan nglempar, atau manjat pagar).

    Liriknya kalo buat momon begini.. Pak Polisi Pak Polisi… Aja Gebuki! Herman Saksono…. ooooo

    Reply
  • January 5, 2006 at 6:34 pm
    Permalink

    hehhehehehehehe
    di Jakarta orang emang suka keliru tur seng parah kie bangga nek kleru… ra mung Busway ae pak ….ono maneh koyo nang Semanggi tulisan The Semanggi Plaza gedhe banget ra ono seng merasa risih
    :(((

    Reply
  • January 5, 2006 at 7:33 pm
    Permalink

    The Plaza Semanggi memang mengandung sejumlah kesalahan gramatikal yang parah :D Udah pake ‘The‘, ehhhh struktur fase-nya: DM. Kalau pake bahasa Inggris seharusnya MD kan?

    Jadi agak rancu, ini mo pake tatabahasa bahasa Inggris apa bahasa Indonesia.

    Tapi bisa jadi, ini disengaja oleh Trihatma biar nama mallnya menarik :D

    Reply
  • January 23, 2006 at 6:00 pm
    Permalink

    Kalopun misalnya The Plaza Semanggi namanya sengaja dibuat “salah kaprah” untuk alasan mancing kontroversi.. Definitely, wrong strategy! Buktinya, baru lo yg sadar dengan “kesengajaan” mereka… hehehe… Ato… mereka dapat namanya dari wejangan mbah dukun di gunung kemukus, yg jelas gak tau grammar!!!

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.