Timeline Twitter hari Minggu (7/11) tiba-tiba diramaikan oleh kicauan memprotes Silet, Fenny Rose, dan Permadi. Rupanya di acara gosip selebriti itu, Fenny membahas erupsi gunung Merapi dengan bumbu-bumbu khas infotaiment. Fenny bilang kalau Jogja adalah kota malapetaka, kemudian dilengkapi dengan komentar dari paranormal Permadi kalau Merapi tidak akan berhenti sebelum sampai ke Kraton.
Kecemasan yang ditimbulkan acara ini berbuntut panjang. Beberapa orang tua mahasiswa di Jogja langung meminta putra-putri mereka untuk segera meninggalkan Jogja. Alya yang selama ini menjadi relawan bersama teman-teman komunitas Fiksimini, langsung diminta pulang oleh ibunya. Sebelumnya, selama dua minggu Alya dan teman-temannya turun ke posko, menghibur anak-anak di pengungsian dengan games dan sulap. Dengan perginya Alya, maka tenaga relawan Fiksimini tentu berkurang.
Sore harinya, Alle teman saya melaporkan di Twitter bahwa ada kemacetan menuju Stasiun Tugu. Alle menduga terjadi eksodus meninggalkan Jogja. Syukurlah masih banyak teman-teman yang masih menetap di Jogja, dan membantu para pengungsi semaksimal mungkin. Faktanya memang, kondisi pengungsi masih belum layak, dan tidak ada yang tahu sampai berapa lama mereka harus berada di pengungsian.
Pukul 20.00 muncul berita kalau hari Senin (8/11) KPI akan membahas sanksi untuk Silet:
“Soal tayangan SILET, sanksinya akan dijatuhkan besok. Ini bencana alam dan sangat ilmiah, jangan dibawa ke masalah mistik. Kasihan dong pengungsinya,” kata Ezki, saat dihubungi Tempo, Minggu (7/11).
Komisi penyiaran juga akan memanggil semua pemimpin redaksi stasiun televisi untuk membahas hal tersebut.
Mestinya, semua media belajar dari kejadian ini, karena situasi di lapangan sudah sangat sulit dan rumit. Berita yang menambah kepanikan sama sekali tidak membantu.
Update (9/11): KPI membekukan acara Silet, hingga status siaga Merapi dicabut oleh pemerintah. Arief Suditomo, pemred acara Silat, menilai pembekuan tersebut mengekang kreativitas.
Memang hak orang tua memanggil anak mereka yang kos di Jogja untuk pulang. Tapi kalau pemicunya hal yang gak masuk akal seperti ini ya sangat disayangkan sih.
Itulah resiko dari “suka melebih-lebihkan”. Kalau infotainment mau punya ciri khas-nya sendiri, gpp, tapi ga harus dengan jadi “over” khan.. “Loelebay” aja ga lebay gini kali yah.. hahaha..
aku beberapa menit coba mikir, kira-kira dampak positif dari tayangan itu bagi korban dan pengungsi merapi apa ya?! ada yg bisa bantu jawab ndak?
Infotainment apa sih yg isinya bener? Bisanya cuma membahas gosip thok. Mestinya masyarakat udah paham; Infotainment itu omong-kosong!
ha nek merapi tu nggak bakalan berhenti beraktifitas … masalahnya aktifitasnya tinggi atau normal gitu. pernyataannya Permadi ra mutu…
Seluruh masyarakat jogja siap boikot permadi n fenny rose selama2nya
nara sumber dan pewawancara sama2 nggak kompeten, …… ini pelajaran berharga bagi orang yang sok tau padahal tidak tahu sama sekali…..
Kami turut prihatin atas komentar2 feni rose, gak layak banget dech di saat bangsa sedang berduka, banyak bencana, semoga Tuhan mengampuni dosa2 feni rose n crew. Bagi para korban bersabar ,,,, ku berdoa untuk semua….
Saya sbagai wrga jogja, sngat2 prihatin dg kmentar permadi n feny r….
Tk sepantasna permadi brkata bgtu, Permadi hnyalah seorang mnusia byasa yg msh sma2 mkan nasi bsa mramalkan sprti itu,,,
Hnya Tuhan yg bsa mnntukan smwa bsa trjadi, bukan Permadi yg sok pinter… Cari2 SENSASI aja…
~Arief Suditomo, pemred acara Silat, menilai pembekuan tersebut mengekang kreativitas.
Acara Silet, mas.. bukan Silat o_O
#membetulkan
Ikut baca2, Mas. Tulisannya bagus2.
Sedikit koreksi, beberapa kali (semoga tidak selalu) Mas pakai kata “kalau” yang semestinya kata “bahwa”. Di postingan ini misalnya, “Fenny bilang ‘kalau’ Jogja adalah….”
Saya sangat senang kalau Mas berkenan …
Salam.
Bentar lagi muncul lagi palingan dg nama Bukan Silet…
ibu saya sampai kalap, telpon sambil nangis2 minta saya ngungsi : “itu lho, kamu ga liat yg dibilang di tivi”. Oalah, acar SIL*T tho.
langsung buka fb, kaskus, kontak rcti dan sms ke KPI.
update terbaru ada tiga mon :
1. ditutup sampai batas waktu yang ga bs dipastikan
2. minta maaf 7 hari berturut2
3. memuat permintaan maaf di koran nasional dan lokal
tapi ga tau nih, dia dah nepati itu belum
di KR ga ada. kayanya nego terus.
Dibahas sih sah-sah saja asalkan narasumber yang dimintai pendapat punya kompetensi. Bukannya artis2 yang awam diminta menjawab dan memberikan pendapat mengenai peristiwa alam, bukannya menjawab secara ilmiah tetapi ngalor ngidul. Itu bahaya karena masih banyak masyarakat yang menganggap artis2 itu panutan, padahal untuk hal2 seperti itu nol besar. Malah dikait-kaitkan hal mistis…cape dech..
emngnya mereka tahu
qu kecw bngt knp chi silet harus berhenti tyng persaan smw infotaimen smw isi” palsu ! gk adil ?
Lha kan infotainment lain masih konsisten membahas seleb, tidak memperluas diri ke isu bencana.
saya masih inget fenny rose, dengan SOMBONGNYA..ANGKUHNYA membantah habis2an komentar2 MIRING TTG INFO”TAI”MENT..
sekarang kena KARMANYA,…
MARIJAN MERAPI JADI NYEMBUR
JOGJAKARTA = JOG JALAR KAR(BONGKAR) TANAH
LAGI MEMPERHATIKAN MERAPI TERNYATA GAMPA BUMI. MARIJAN =MERAPI JANGAN NYEMBUR.
WEDUS GEMNEL IBARAT UAP AIR DARI KETEL ALAM. DENGAN KEKUATAN ILMU MBAH MARIJAN DI TAHAN JOG KE BAWAH KELUAR AIR HITAM DI SAWAH2 GEMPA.
Pak Permadi bukan menakut nakuti tp lebih memberikan kita kewaspadaan supaya kita lebih hati2.. dan mungkin memang benar klo kita tdak bsa lepas dari SEJARAH.
masih aja ada yg bela permadi ckckck