prabowo-jokowi

Update: baca juga tulisan adik saya apakah Jokowi melanggar sumpahnya.

Prabowo adalah sosok yang memikat ketika muncul lagi tahun 2009. Ia menunjukkan kepedulian kepada rakyat lewat konsep ekonomi kerakyatan dan juga pemberdayaaan petani serta nelayan. Dengan lantang, ia mengkritik kebocoran kekayaan negara karena pengaruh asing.

Kalah di tahun 2009, Prabowo muncul lagi tahun 2014. Ia digambarkan sebagai pemimpin yang tegas dan berani. Kampanye Gerindra berbuah manis. Partai nasionalis di bawah pimpinan Prabowo menang 11% suara, naik dari 4% pada Pemilu 2009.

Akan tetapi, semakin mendekati pilpres, Prabowo dan partainya terlihat tidak tegas dalam bersikap. Dari yang tolak antek asing, menjadi “pro Amerika” dan “memberikan perlakuan khusus ke AS“. Dari yang anti-neolib di tahun 2009, kemudian berkata “saya tahu betul cara menerapkan neoliberalisme“. Di satu sisi mengkritik perusahaan asing mengeksploitasi alam Indonesia, tapi juga memuji peran Freeport. Kesan “tegas” nampak lebih banyak dikatakan oleh timsesnya dan bukan melalui tindakan Prabowo sendiri.

Partai-partai di belakang pencapresan Prabowo juga membuat karakter koalisinya menjadi tidak jelas. Misalnya partai Islam PKS dan PPP harus masuk ke satu gerbong dengan Gerindra, PAN, dan Golkar yang nasionalis. Akibatnya muncul ketidaksesuaian. Permasalahan koalisi nampak ketika orang terdekat dan juga adik Prabowo, Hashim Djojokusumo mengatakan bahwa Prabowo bisa mengendalikan PKS.

Koalisi Prabowo juga tiba-tiba memunculkan jabatan yang tidak dikenal di UUD 45: menteri utama. Jabatan ini muncul setelah Aburizal Bakrie bergabung dengan koalisi. Dikabarkan, kubu Prabowo meminta 3 triliun kepada Aburizal sebagai mahar bergabung dengan koalisinya.

Masalah ketidaktegasan sikap dan koalisi warna-warni menjadi semakin terbebani oleh kasus pelanggaran HAM. Data menunjukkan bahwa Prabowo terlibat dalam penculikan 9 aktivis pada masa reformasi 1998. Prabowo mengatakan bahwa penculikan tidak salah secara moral karena tujuannya mencegah teror. Namun, para aktivis yang diculik tidak dibawa ke pengadilan atas tindakan teror. Padahal selama dalam penyekapan mereka dipukul, dibenamkan di air, dan disetrum badannya.

Maka pertanyaannya adalah, apakah Jokowi alternatif yang layak untuk dipilih?

Jika pengalaman Prabowo ada di militer, Jokowi memiliki pengalaman 9 tahun dalam pemerintahan sipil. Ini mirip dengan presiden AS Reagan dan Clinton yang juga berkarir melalui jalur gubernur. Demikian juga Ahmadinejad yang baru menjabat walikota Tehran 2 tahun sebelum didaulat menjadi presiden Iran. Pengalaman dari bawah, tercermin pada pemahaman Jokowi tentang masalah riil di lapangan. Dalam debat, Jokowi cenderung tidak bicara konsep makro, melainkan hal-hal riil yang menggerakan ekonomi dan memberdayakan masyarakat.

Inilah kontrasnya kedua capres. Prabowo selalu berbicara konsep-konsep abstrak dan makro, sementara Jokowi menyentuh hal-hal kecil dari bawah ke atas. Saya melihat hobi blusukan Jokowi bukanlah sekadar pencitraan. Blusukan juga proses pembangunan bottom-up dari bawah ke atas. Di sini rakyat bukan sekadar obyek yang menerima hasil pembangunan. Rakyat justru dilibatkan dalam proses pembangunan sehingga hasilnya lebih sesuai kebutuhan. Ini fungsi blusukan: untuk mengetahui the ground truth.

Di sini perbedaan menjadi semakin kentara. Prabowo selalu menempatkan dirinya di depan rakyat, untuk mengeksploitasi sumber daya alam guna mensejahterakan rakyat. Jokowi berada di tengah rakyat—mendengarkan dan membangun manusia Indonesia—supaya rakyat dapat mensejahterakan diri sendiri. Saya melihat ini pada program pendidikan, kesehatan, dan juga pendekatan-pendekatan humanis yang dilakukan Jokowi selama ini. Misalnya Satpol PP yang mengedapankan persuasi dan tidak bawa pentungan.

Masalah yang akan dihadapi Jokowi adalah membuat gaya pembangunan bawah-ke-atas jadi bagian dari departemen, dinas, hingga kelurahan. Ini karena sebagai Presiden kelak, Jokowi tidak bisa lagi blusukan sendiri.

Jokowi juga ada masalah di jendral-jendral pendukungnya yang terkait kasus pelanggaran HAM. Akan tetapi, suporter bermasalah lebih aman daripada capres yang bermasalah.

Seperti halnya Prabowo, cara Jokowi mengelola koalisinya juga harus dicermati. Walaupun ada kecemasan bahwa ia akan menjadi boneka Megawati; Jokowi disebutkan memilih Jusuf Kalla sebagai cawapres melalui dialog dengan koalisinya. Ini tidak melibatkan Megawati. Setelah diputuskan memilih JK sebagai cawapres, Jokowi bertemu ke Mega untuk menyampaikan pilihannya.

Oleh karena itu, sebetulnya tidak benar jika kita tidak ada pilihan. Walaupun pilihan yang kita miliki tidak sempurna, tapi pilihan itu ada dan tidak buruk-buruk amat. Saya memilih mendukung Jokowi karena fokusnya pada pembangunan manusia. Pertimbangan saya, percuma jika Indonesia kaya karena dimanja oleh kekayaan sumber daya alam yang terbatas. Lebih penting untuk membangun manusia Indonesia supaya produktivitas dan kreativitasnya membuat kita disegani negara lain.

Dukungan saya ke Jokowi akan berhenti setelah dia terpilih. Saya akan mengkritisi kebijakannya dan menteri-menterinya. Ini juga alasan mengapa saya mendukung Jokowi, karena demokrasi butuh kemerdekaan untuk kritis. Capres yang berkata penculikan aktivis tidak salah secara moral tidak memberikan rasa tenang kalau kita mau kritis.

***

Terkait:

Antara Prabowo dan Jokowi
Tagged on:

70 thoughts on “Antara Prabowo dan Jokowi

  • June 17, 2014 at 1:03 pm
    Permalink

    Artikel ini saya share ke wall FB, dengan komentar berikut:

    -= Dengan Semangat Sharing Berita Positif, Saya Share Artikel ini =-
    Namun, bagaimanapun juga, Anda ga bisa bener2 berharap seseorang u/ tutup mata terhadap hal2 non-positif yang ada di Prabowo dan demikian juga Jokowi.

    Ada banyak simpul pemikiran yang belum bisa saya temukan sendiri ttg Jokowi, yang ada di artikel ini, diantaranya:

    (1) Menjadikan ‘blusukan’ sbg gaya manajemen dari departemen hingga bawah. Saya pernah berpikir Pak Jokowi akan tetep blusukan keseluruh Indonesia. Meski akan seperti itu, pasti harus ada delegasi hal tersebut.
    “Masalah yang akan dihadapi Jokowi adalah membuat gaya pembangunan bawah-ke-atas jadi bagian dari departemen, dinas, hingga kelurahan. Ini karena sebagai Presiden kelak, Jokowi tidak bisa lagi blusukan sendiri.”

    (2) Pandangan yang balance dan membumi tentang kondisi pilihan kita saat ini
    “Oleh karena itu, sebetulnya tidak benar jika kita tidak ada pilihan. Walaupun pilihan yang kita miliki tidak sempurna, tapi pilihan itu ada dan tidak buruk-buruk amat”

    (3) Batas waktu dukungan :) Well, ini sulit bagi saya. Saya lebih cenderung mencintai.. tanpa mengkritisi :v
    “Dukungan saya ke Jokowi akan berhenti setelah dia terpilih. Saya akan mengkritisi kebijakannya dan menteri-menterinya”

    Semua diatas ttg sisi plus Pak Jokowi, tentang sisi minus Pak Prabowo, silahkan disimak disana aja deh :)

    Salam 2 Jari, u/ keseimbangan tindakan dan perasaan

    • July 3, 2014 at 3:41 pm
      Permalink

      iyyalah, sy anjurkan utk pilih jkw-jk,.. karena lingkungan sebelah ada lapindo, daging sapi, dana haji, hambalang,….. AWAS menular!!!, yang dukung sebelah mungkin mau ngajarin kebaikan di dalamnya, so kita yang di sini santai saja……. (salam 2 jari)

      • July 7, 2014 at 12:48 am
        Permalink

        asalamualaikum wrwb,
        saudaraku sebangsa dn setanah air,mari kita berpikir secara jernih. sy acungi jempol utk jokowi-jk tp utk skrg yg dibutuhkn adlh seorng pemimpin figur seperti prabowo. bagus ,prabowo jokowi berduet maksudnya prabowo pegang RI 1,jokowi pegang DKI soalnya mrk lebih tepat spy negeri yg kt cintai ini cpt maju,ekonominya,dn lebih bermartbat di mata dunia.kalau cuma cari org pintar di Indonesia banyak ,kita butuh figur pimpinan yg tegas,berani mengambil krputusn yg pro rakyat,dn paham mengenai politik luar negeri. karena neger kita ini kaya raya,pastii banyak rongrongn drmnpun.
        artinya; ok lah dua duanya sama2 ok(pintar,cerdas dn bagus scra akademis,dn berpngalmn)anggap aja sama tp mnrt sy seorang Prabowo ada nilai plusnya lebih banyak krn ,beliau seorang militar tentu paham betul tg pertahanan dn ketahanan nasional kita,beliau akan mampu membawa negeri ini ke suatu kemajuan yg pesat. kita harus berpikir secara nasional. utk itu wahai saudara sebangsa dn setanah air mari kita dukung dn jadikan Prabowo Presiden R I ,kita coblos Prabowo. terima kasih,wasalam wrwb.

    • July 4, 2014 at 2:00 pm
      Permalink

      SAYA ANJURKAN ANDA TOBAT, DAN SEGERA PILIH PRABOWO-HATTA

      • July 5, 2014 at 9:55 am
        Permalink

        ya..ya.. saya BERTOBAT DAN AKAN PILIH PRABOWO HATTA….tapi NYOBLOSnya No 2 BOLEH KAN…. gak apapa kan…hehe

    • July 4, 2014 at 11:07 pm
      Permalink

      aya dapati bahwa Orang yang memilih Prabowo, cenderung orang yang rasional, demi kepentingan Indonesia, sebaliknya yang memilih jokowi cenderung mengedepankan perasaan suka dan tidak. Jelas beda sekali karakternya.
      Pak SBY pintar, mendukung Prabowo 10 hari sebelum pemilihan, sehingga dia bisa melihat mana anah buahnya yang ‘bener’ dan yang sebaliknya.
      Dulu saya suka sekali jokowi, tetapi setelah tahu bahwa kepribadiannya begitu buruk, very uncivilized yang dibalut dengan terlalu banyak topeng “blusukan”, hilang sudah selerasa saya. Andai saja dia jujur dengan dirinya sendiri dan berkarakter lalu bilang: “Maaf Bu mega, saya harus menyelesaikan dulu jabatan gubernur saya baru kemudian nyapres. Saya sudah bersumpah dihadapan Tuhan dan Rakyat Jakarta. Saya juga tak akan pernah sanggup mengkhianati, Pak Prabowo yang sudah dengan susah payah membawa saya ke Jakarta. Sekali lagi maaf.” Begitulah gambaran jokowi yang berdiri di kaki sendiri dan bukan boneka. Kalau Tuhan dan 10 juta Rakyat Jakarta saja sudah dikhianati, kedepannya sudah tidak ada yang diharapkan.

  • June 18, 2014 at 10:13 am
    Permalink

    Sikap politik yang benar, Mon! Memilih berseberangan ketika sudah terpilih.. Aku melu!

  • June 18, 2014 at 11:02 pm
    Permalink

    Saya hanya ingin bilang da bnyk sisi negatif dr jokowi Ɣªήğ Ťⓘϑ₳Ѥ anda share,, terkadang krna qta pecinta satu sosok, maka sisi negatifny qta abaikan. Saya rasa tulisan anda Ťⓘϑ₳Ѥ fair. Tlg anda kemukan jg ttg hal itu, anda cari sampe ke akar2nya, dg mengesampingkan kcintaan anda terhadap dia.

  • June 19, 2014 at 11:33 am
    Permalink

    Persoalan 10 tahun ke depan adalah bonus demografis sebagai hasil sebagian orang (berapa banyak?) abai KB pasca-Orba. Mungkin saat itu dalam euforia mnolak apapun yang merupakan camour tangan negara, termasuk reproduksi.

    Hubungan dengan pilpres? Kita lihat siapa capres yang punya program jelas soal pangan, energi, eksploitasi sumber daya secara bijak, dan pengembangan “keberadaban” manusia termasuk melalui pendidikan, pelayanan kesehatan, dan bahkan transportasi.

    Oh ya, tujuan tak bisa menghalalkan cara, kan? :D

  • June 26, 2014 at 7:31 am
    Permalink

    Saya Tidak mendukung Jokowi, dengan alasan Jokowi nyapres bukan kehendak dirinya, tetapi karena tunduk pada perintah atasan.

    Jokowi memilih tunduk pada atasan ketimbang pada rakyat DKI yang telah memberikan mandat padanya.

    Selanjutnya yang memerintah Jokowi Nyapres adalah orang yang paling banyak merugikan negara. Jika dihitung2 jumlah kerugian negara yang di akibatkan oleh semua koruptor di negeri ini, tidak sebanding dengan kerugian negara yang diakibatkan keputusan Megawati saat berkuasa.

    Sekalipun pennualan Asset2 nasional dan lepasnya Sipadan & Ligitan karena alasan krisis, kenapa justru utang LN kita malah meningkat ?. Lihat data berikut :

    Pada 2001 utang Indonesia ‘warisan’ pemerintahan Gus Dur sebesar Rp.1.273,18 triliun.Tahun 2002 utang luar negeri sempat turun sedikit Rp.48,3 triliun menjadi Rp.1.225,15 triliun. Namun, pada tahun-tahun berikutnya utang Indonesia terus meningkat, malah lebih tinggi dari awal masa kepemimpinan Mega. Sehingga pada tahun 2004 total utang Indonesia menjadi Rp.1.299,5 triliun. Artinya, rata-rata peningkatan utang pada tiga tahun pemerintahan Megawati adalah sekitar Rp.25 triliun tiap tahunnya. Dengan data-data itu Masihkah mau ngeles ?.

    Saya tidak mau trauma masa Megawati terulang , jika JW-JK jadi RI.1, logikanya jika Jokowi manut di perintah nyapres sama Megawati pastinya manut juga tuk jual negara ini jika kepepet.

    • June 26, 2014 at 1:03 pm
      Permalink

      mas gugum, apa hubungannya dengan Megawati mas…

      Jujur saya calon konstituen Jokowi, tapi jujur juga saya kurang suka personal ibu Megawati… waktu pemilu 2009 pun saya tidak nyoblos beliau

      Saya rasa tidak ada bukti riil bahwa Jokowi adalah capres bonekanya Megawati. Hampir semua pendukung Prabowo saya tanyakan apa dasarnya, tidak ada yang bisa jawab.

      Presiden boneka itu seperti Presiden di negara2 kepulaun Pasifik atau Karibia yang presidennya tunduk dengan Ratu Inggris atau pemerintah Eropa lainnya, itu baru namanya presiden boneka, dimana setiap kebijakan politiknya harus tunduk dengan negara penguasanya

      Memang betul dibelakang Jokowi itu ada tokoh2 besar yang mengekor, sperti Megawati, Surya Paloh, Chairul Tanjung, MUhaimin Iskandar. Sudah jelas mereka pasti punya kepentingan politik dan ekonomi jikalau Jokowi jadi Presiden.

      Begitu pula Prabowo, di belakangnya ada ARB, Suryadharma Ali, Ustad Hilmi, Hashim, dan lainnya, yang juga punya agenda kepentingan politik dan ekonomi, jika Prabowo menang.

      Yang namanya Politik itu kekuasaan, yang dekat kekuasaan pasti dapat kemudahan banyak hal, entah itu jabatan ato akses ekonomi, Hal ini hampir terjadi di seluruh dunia. Di amerika sudah telanjang, bahwa perusahaan2 minyak pasti nempel partai Republik terus, supaya dapet kilang minyak di Arab, lalu perusahaan media selalu dekat dengan partai demokrat yang lebih humanis.

      Ya begitulah cermin politik, yang penting sekarang kita harus memilih pemimpin dengan parameter sosoknya saja, siapa yang lebih berpihak pada rakyat, siapa yang punya prestasi lebih bagus, siapa yang hampir tidak punya kasus masa lalu. Itu kembali ke pemilih yang memutuskan…

      • July 1, 2014 at 9:54 pm
        Permalink

        PETUGAS PARTAI

      • July 4, 2014 at 8:19 pm
        Permalink

        Dulu saya suka sekali jokowi, tetapi setelah tahu bahwa kepribadiannya begitu buruk, very uncivilize yang dibalut dengan terlalu banyak topeng “blusukan”, hilang sudah selerasa saya. Andai saja dia jujur dengan dirinya sendiri dan berkarakter lalu bilang: “Maaf Bu mega, saya harus menyelesaikan dulu jabatan gubernur saya baru kemudian nyapres. Saya sudah bersumpah dihadapan Tuhan dan Rakyat Jakarta. Saya juga tak akan pernah sanggup mengkhianati, Pak Prabowo yang sudah dengan susah payah membawa saya ke Jakarta. Sekali lagi maaf.” Begitulah gambaran jokowi yang berdiri di kaki sendiri dan bukan boneka.

      • July 5, 2014 at 6:43 am
        Permalink

        SETUJU…

      • July 7, 2014 at 9:00 am
        Permalink

        Saya Mau menanyakan,,,sebelum Pak Jokowi menjabat jadi Gubernur dia kan memberi janji untuk warga DKI lalu menjabat menjadi Gubernur,,,

        Apakah semua janji – janji beliau sudah di kerjakan, dijalankan, dilaksanakan, dan di selesaikan semuanya,,?
        Apakah Pak Jokowi sudah menyelesaikan semua Janji – janjinya untuk warga DKI sebagai Gubernur yang masa jabatannya sendiri belum sampai 5 th,,?
        Apakah perlu di tanyakan ke warga DKI saat sebelum Pak Jokowi terpilih jadi Gubernur DKI apa saja sih Yang di Janjikan oleh beliau kepada warga DKI,,?

        Terimakasih..

    • July 5, 2014 at 10:01 am
      Permalink

      kebetulan otak saya masih waras…. dibandingkan otak para komentator.. kasihan banget kasi komentar yg menganggap dirinya intelek…. sayangnya GAK PAKEK OTAK….!! alias GOBLOOKKK..!!

  • July 1, 2014 at 8:38 am
    Permalink

    jokowi.pasti lah orang sangat sederhana dan tegas mengambil keputusan

  • July 1, 2014 at 8:59 am
    Permalink

    Waahhh jangan saling mengolok ngolok nama nya politik, semakin kita jatuhkan dan semakin kita maki justru orang itulah yang akan menang merdekkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

  • July 1, 2014 at 9:04 am
    Permalink

    Indonesia membutuhkan pemimpin seperti zaman nabi muhammad saw, pemimin yang mengedepankan rakyat, seperti orang yang kelebihan harta 2,5 persen nya itu hah fakir miskin, kalau itu di buat sistem dan berjalan indonesia akan jaya dan menjadi negara yang makmur ngak ada lagi kemiskinan dan kelaparan

  • July 1, 2014 at 12:35 pm
    Permalink

    Kami tidak mau Indonesia Bangkit, …..Tetapi kami suka dan mau INDONESIA HEBATTTTT….

    dari segala yang kami lihat Jokowi masih yang terbaik, termasuk gaya kampanyenya yang partisipatif aktif, lebih kreatif dibanding yg lain, apa yang di buat Jokowi semua jadi, baju kotak jadi, kartu pintar jadi, kartuy sehat jadi,.. lagunya top, sumbangan sukarela nya membludak, issunya keren, seperti revolusi mental, poros maritim, ekonomi kreatif….dan lainnya….so,,apalagi. dibanding sebelahnya,…

    Soal gubernur DKI, : seandainya ada seorang petani berhasil mencegah tikus masuk ke sawanya sementari petani lainnya tidak bisa,.. pasti petani yang lainnya meminta petani yang berhasil tadi untuk memintanya agar ikut juga sawahnya tidak dimasuki tikus, artinya agar mereka ikut menikmati keberhasilan sipetani tadi. ,…. akan tetapi kita mengertilah kekawatiran pihak lawan phenomena Jokowi…yang jelas ada inspirasi baru dibuat Jokowi,..orang kecil bisa presiden…hebattt kan….Salam dua jari..

    • July 4, 2014 at 10:52 pm
      Permalink

      Dulu saya suka sekali jokowi, tetapi setelah tahu bahwa kepribadiannya begitu buruk, very uncivilize yang dibalut dengan terlalu banyak topeng “blusukan”, hilang sudah selerasa saya. Andai saja dia jujur dengan dirinya sendiri dan berkarakter lalu bilang: “Maaf Bu mega, saya harus menyelesaikan dulu jabatan gubernur saya baru kemudian nyapres. Saya sudah bersumpah dihadapan Tuhan dan Rakyat Jakarta. Saya juga tak akan pernah sanggup mengkhianati, Pak Prabowo yang sudah dengan susah payah membawa saya ke Jakarta. Sekali lagi maaf.” Begitulah gambaran jokowi yang berdiri di kaki sendiri dan bukan boneka.

    • July 7, 2014 at 9:35 am
      Permalink

      Benar Bangkit dulu,,semuanya itu diawali Bangkit,,Bangkit dari keterpurukan, perlahan di benahi, perbaiki semuanya,,setelah baik semuanya baru bisa di bilang Hebatt,,gak ada yang langsung bisa menjadi Hebatt,,semuanya itu butuh proses,,kalau diam di tempat saja tidak mau Bangkit bagaimana mau jadi Hebatt,,,

    • July 3, 2014 at 11:32 am
      Permalink

      Saya berubah kok akan mencontreng keduanya…salam 3 jari

  • July 3, 2014 at 11:27 am
    Permalink

    indonesia butuh presiden yg tegas bukan yg klemer2

  • July 3, 2014 at 12:48 pm
    Permalink

    Kedua calon presiden tidak ada yg sempurna masing2 ada kekurangan dan kelebihan,tetapi yg pasti seorang calon pemimpin negri yg sejati diharamkan untuk melarikan diri dari tanah airnya ketika terjadi persoalan….jadi aku tidak akan memilih calon presiden yg hanya garang seperti harimau ketika bersama pasukan tetapi hati dan nyalinya hanya seperti seekor ayam kampung ketika dia sendiri…pengecut dan licik itu bukan karakter pemimpin Nusantara ini…..sebab raja raja di Nusantara sendiri menantang badai tidak akan menggetarkan jiwanya….(salam dua jari)

    • July 7, 2014 at 9:12 am
      Permalink

      Kalau yang belum menyelesaikan semua Janji – Janjinya untuk Warga DKI itu apa namanya,,??

  • July 3, 2014 at 3:43 pm
    Permalink

    JOKOWI , sosok : JUJUR, BERSIH , SEDERHANA
    BAKAL INDONESIA , AKAN MAJU , KARENA RELATIF KEBOCORAN ( KORUPSI ) AKAN TIDAK ADA , KARENA SEMUA TRANSPARAN, DAN HUKUMAN KORUPTOR HARUS KERAS ALIAS DI MISKINKAN ( SEMUA YANG DI KORUP) HARUS DISITA UNTUK NEGARA.

    • July 4, 2014 at 1:59 pm
      Permalink

      ITU JANJI PALSU DAN KEBOHONGAN BESAR

    • July 4, 2014 at 10:54 pm
      Permalink

      Dulu saya suka sekali jokowi, tetapi setelah tahu bahwa kepribadiannya begitu buruk, very uncivilized yang dibalut dengan terlalu banyak topeng “blusukan”, hilang sudah selerasa saya. Andai saja dia jujur dengan dirinya sendiri dan berkarakter lalu bilang: “Maaf Bu mega, saya harus menyelesaikan dulu jabatan gubernur saya baru kemudian nyapres. Saya sudah bersumpah dihadapan Tuhan dan Rakyat Jakarta. Saya juga tak akan pernah sanggup mengkhianati, Pak Prabowo yang sudah dengan susah payah membawa saya ke Jakarta. Sekali lagi maaf.” Begitulah gambaran jokowi yang berdiri di kaki sendiri dan bukan boneka. Kalau Tuhan dan 10 juta Rakyat Jakarta saja sudah dikhianati, kedepannya sudah tidak ada yang diharapkan.

    • July 7, 2014 at 9:18 am
      Permalink

      JUJUR, BERSIH, SEDERHANA, OKE,,,TAPI GAK CUKUP HANYA ITU UNTUK MENJADI SEORANG PEMIMPIN SEBUAH NEGARA,,,

    • July 7, 2014 at 9:22 am
      Permalink

      JUJUR,BERSIH,SEDERHANA,,OKE,,TETAPI GAK CUKUP HANYA ITU UNTUK MENJADI SEORANG PEMIMPIN SEBUAH NEGARA,,

  • July 3, 2014 at 5:00 pm
    Permalink

    Jokowi tokoh yg lahir pada masa reformasi. Tapi kenapa Amin Rais yang katanya Tokoh Reformasi kok pala mendukung Prabowo. Pasti demi Jabatan…

    • July 4, 2014 at 1:57 pm
      Permalink

      SOTOY LU OM, pak Amin berarti tahu klo Prabowo lebih Reformis….. dasar bego lu.

    • July 4, 2014 at 10:58 pm
      Permalink

      Dulu saya suka sekali jokowi, tetapi setelah tahu bahwa kepribadiannya begitu buruk, very uncivilized yang dibalut dengan terlalu banyak topeng “blusukan”, hilang sudah selerasa saya. Andai saja dia jujur dengan dirinya sendiri dan berkarakter lalu bilang: “Maaf Bu mega, saya harus menyelesaikan dulu jabatan gubernur saya baru kemudian nyapres. Saya sudah bersumpah dihadapan Tuhan dan Rakyat Jakarta. Saya juga tak akan pernah sanggup mengkhianati, Pak Prabowo yang sudah dengan susah payah membawa saya ke Jakarta. Sekali lagi maaf.” Begitulah gambaran jokowi yang berdiri di kaki sendiri dan bukan boneka. Kalau Tuhan dan 10 juta Rakyat Jakarta saja sudah dikhianati, kedepannya sudah tidak ada yang diharapkan. Juga tidak pantas lagi jadi presiden Indonesia. Terlalu rendah kelasnya.

  • July 3, 2014 at 10:09 pm
    Permalink

    saya bosan melihat KOMPAS pro salah satu capres. Kompas menjual dirinya, memalukan bagi KOMPAS yg dikenal netral dan tak terpengaruh ternyata sudah berubah

  • July 3, 2014 at 10:09 pm
    Permalink

    saya yg setiap hari baca KOMPAS, saat ini meninggalkan kompas

  • July 3, 2014 at 10:12 pm
    Permalink

    Saya percaya satu hal. Presiden itu pilihan Tuhan, dan biasanya Tuhan memilih pemimpin yang besar hatinya dengan apapun penghinaan dan hujatan orang. Dan bukan presiden pilihan ibu Mega dan disinyalirkan dengan pilihan rakyat. lahior dr rakyat, db nya padahal pilihan bu Mega untuk kepentingan kantong sendiri.

    • July 5, 2014 at 2:37 pm
      Permalink

      kalo jokowi jadi presiden itu tandanya azab allah.wt. karena yg memimpin indonesia adlh org munafik. jusuf kalla bilang kalo jokowi jd presiden bisa hancur negeri ini, bisa kacau negeri ini. tp skrg jk calon wakil jokowi, itu sifat munafik jk. jokowi itu belum mau jd presiden krn harus menyelesaikan janjiny utk masyarakat jkrta, itu sifat nunafik +serakah.

  • July 3, 2014 at 10:16 pm
    Permalink

    Menjadi RI1 pasti tidaklah semudah langka Jokowi. Jokiwi sendiri org baik, sudah cocok jadi Gubernur DKI, kenapa sih dipaksakan jadi RI1? kasian Jokowi terpaksa menjadi kuda sang ibu. Dia yg tadinya mau bekerja keras, sekarang terpaksa jadi boneka dgn kemampuan pas2an, kasian kan? masih panjang jalannya Jokowi, dia perlu dibantu dengan pegalaman politik dan kepemimpinan, jangan dong dikarbit spt sekarang, sungguh kasihan…..

  • July 3, 2014 at 10:22 pm
    Permalink

    Orag sebaik Jokowi bisa jadi orang jahat karena dikarbit jadi pemimpin besar, padahal dia masih tingkatan Gubernur aja masih belajar, belum banyak yg dilakukan, jangan di dorong paksa, liat aja gaya bicaranya dan jantungnya mungkin sudah teriak minta tolong…….(aku belum sanggup). Ini hanyalah wacana buat bangsa kita, jangan mau kita dibwah kendali asing, sudah cukup nenek moyang kita dijajah asing……, dan jangan pakai muka rakyat, orang baik spt Jokowi sebagai tameng memuaskan kuasa org2 yg TAK benar2 memikirkan negara, hanya memikirkan kekuasaan semata…… Cintailah negeri kita, Indonesia hebat iu tidak salah, bagus, tapi JANGAN jorokin org baik bertempur sampai mabok semnetara sang ibu TAK pernah munculkan mukanya dalam debat, bersembunyi muka….., kasian kan sang Gubernur baru yang sedang menyesuaikan diri dgn Jakarta dan problematikanya….., kasih dia waktu untuk suskes secara natural…., dan semua beri support kesuksesannya membawa Jakarta hebat…..

    • July 4, 2014 at 4:23 am
      Permalink

      Jokowi blm pantas jd Presiden Kinerjax sbg Gubernur DKI blm ada yg nampa. jgn krn Populerx lantas mau maju sbgai Presinden … ?? Nampak skali klo JOKOWI Gila kekuasaan

    • July 4, 2014 at 11:05 pm
      Permalink

      Saya dapati bahwa Orang yang memilih Prabowo, cenderung orang yang rasional, demi kepentingan Indonesia, sebaliknya yang memilih jokowi cenderung mengedepankan perasaan suka dan tidak. Jelas beda sekali karakternya.

      Pak SBY pintar, mendukung Prabowo 10 hari sebelum pemilihan, sehingga dia bisa melihat mana anah buahnya yang ‘bener’ dan yang sebaliknya.

      Dulu saya suka sekali jokowi, tetapi setelah tahu bahwa kepribadiannya begitu buruk, very uncivilized yang dibalut dengan terlalu banyak topeng “blusukan”, hilang sudah selerasa saya. Andai saja dia jujur dengan dirinya sendiri dan berkarakter lalu bilang: “Maaf Bu mega, saya harus menyelesaikan dulu jabatan gubernur saya baru kemudian nyapres. Saya sudah bersumpah dihadapan Tuhan dan Rakyat Jakarta. Saya juga tak akan pernah sanggup mengkhianati, Pak Prabowo yang sudah dengan susah payah membawa saya ke Jakarta. Sekali lagi maaf.” Begitulah gambaran jokowi yang berdiri di kaki sendiri dan bukan boneka. Kalau Tuhan dan 10 juta Rakyat Jakarta saja sudah dikhianati, kedepannya sudah tidak ada yang diharapkan.

      • July 5, 2014 at 6:19 am
        Permalink

        ya karena sby ingin kasusnya centuri selesai bro, sby pilih yang aman. masih ingat kicauan nya anas?

  • July 4, 2014 at 10:05 am
    Permalink

    KASIAN JOKOWI JADI KUDA TUNGANGAN MEGA

    • July 4, 2014 at 10:51 am
      Permalink

      JO-JK We Do Do Together!. Salam 2 jari kawan.

  • July 4, 2014 at 1:52 pm
    Permalink

    ini yang namanya artikel tidak independen: anda sebenarnya sedang melakukan negative campaign terhadap calon presiden terbaik PRABOWO !!!!!!!!!!!!!!

  • July 4, 2014 at 1:55 pm
    Permalink

    BAPAK PRABOWO I LOVE U…………. TUHAN BERSAMAMU, BERSAMA INDONESIA KEIKHLASANMU AKAN MEMBESARKAN NEGERI INI…….

    • July 5, 2014 at 6:23 am
      Permalink

      BAPAK JOKOWI I LOVE U TO………… ALLOH SWT, BERSAMA INDONESIA AKAN LEBIH HEBAT, AMIN.

  • July 4, 2014 at 7:56 pm
    Permalink

    Ayo sekarang dukung jokowi untuk kehidupan yg lebih baik yakinlah hanya dia yg manusiawi insyaallah

  • July 4, 2014 at 9:37 pm
    Permalink

    Bismillaah….
    ….dilihat, dicermati, dianalisa…sisi apanya sehingga beliau dibilang ikhlas..padahal sudah lama dia ngincer jabatan dan harta…penculikan aktivis,rencana kudeta adalah kesalahan yg jelas2 sdh terjadi….
    kalo yg satu lg agaknya susah dech cari kesalahan yg riil dan fundamentalnya….
    bagiku pilihan yg buruk dari yg terburuk, bagus dari yg biasa2 bahkan terbaik dari yg baik…adalah JOKOWI-JK….

  • July 4, 2014 at 11:02 pm
    Permalink

    coba dulu

  • July 4, 2014 at 11:05 pm
    Permalink

    ikut nimbrung aaahhhhhhhhh, tapi saya berharap cuma untuk saudaraku yang berkomen sehat, santun dan resional. untuk yang emosi (pasti gak sehat pikirannya) gak usah komentar tulisan ini. okey?

  • July 5, 2014 at 12:09 am
    Permalink

    demokrasi kita kebablasan, aku setuju aktivis 98.
    sekarang kalo tdk di model seperti itu ngelunjak tidak ada lagi sopan santun……
    masa gubernur pake KAWE DUA. ….
    yo opo rek…

  • July 5, 2014 at 12:33 am
    Permalink

    Yg terhormat bpk/ibu,Kamirakyatkecildrkmpung,kami rakyat tdk meminta bnyak kpd para calon2 pemimpin Indonesia,kami hnya ingin pemimpin yg mau mendengar kesusahan kami dan memberikan solusi yg terbaik kpd kami dan ingatlah kami sdh jenuh dgn janji2 manis saat kampanye,kami hnya ingin pemimpin yg bs memberikan bukti, hrpan d kepastian,bkn pemimpin yg hnya bs tertawa tp rakyatnya menderita,bkn pintar beretrorika tp tdk mau bkrja,kami tak mau pemimpin yg cm bs korupsi ,kami ingin pemimpin yg jujur dan bersih dr masa lalu,mslh bnjir dan macet d jkt yg sy tau dr jaman kolonial jg sdh sprti itu tp stdknya ada perubhan dr pd tdk sm sekali gubernur d jkt bkn p jokowi sj yg kmrin2 kmn aje g melakukan apa2,kt sbgai rakyat hrs bs menghargai kinrja p jokowi jgn takut jkt d tinggalkan p jokowi jstru kl p jokowi jd presiden birokrasi akan lbih mudah d laksankn dan jkt akn lbih baik. Lg ,krn p jokowi org baik maka indonesia akan mnjdi lbih baik,dan bkn boneka nya bu mega tp kerena mndat dr rakyat kpd ibu mega yg meminta p jokowi sbg presiden,,dan p jokowi tdk menghbiskan wktu slama 5tn untuk mengkampanyekan diri untk jd presiden dia bkrja d melayani rkyat,terbukti dia tdk ambisius,,, salam. 2 jari ,,,

  • July 5, 2014 at 1:44 am
    Permalink

    Qt smua sama banyak kekurangan dan mungkin ada jg kelebihan qt…cba qa ingat” lgi kujujuran dan kerendahan hati adalah pilar utama sang pemimpin diantara ke 2 capres mana yg ada 2 sifat itu….kalo ada salah satu diantara ke 2 capres tersebut itulah yg terbaik bg bangsa dan negara….qt sbagai masyarak jgn terpengaruh di belakang mereka siapa toh mereka yg punya kedudukan di dewan pusat maupun daerah dan gubernur beserta wakilnyua juga bupati maupun wali kota beserta wakilnya smuanya yg milih rakyat jadi tidak selayak seorang pejabat negara memihak salah satu kandidat dan perlu di ingat untuk pejabat negara “anda dan keluarga anda yg menafkahi adalah rakyat bukan partai anda”jka anda memeihak salah satu kandidat capres berati anda telah melukai hati rakyat yang telah memilih anda

  • July 5, 2014 at 1:56 am
    Permalink

    Kami sbagai wong ndeso sudah capek dgan janji yng diucapkan saat kampanya baik pilkada maupun pileg…ujung”nya kami hanya bisa berkata “siapapun yg jadi toh qt qt tetep aja seperti ini tak ada perubahan”walaupun salah satu calon yg katanya ketua HKTI para petani tetep aja miskin…pupak susah waktu panen harga komoditi justru anjlok…apalagi para angota dewan dan pejabat negara setelah jadi pejabat apa yg mereka perbuat untuk rakyat walaupun ada kontribusinya tapi hanya 0,…sekian persen…

  • July 5, 2014 at 2:23 am
    Permalink

    Harusnya sih nomor satu
    Tapi tgl 9 tetap nomor 2

  • July 5, 2014 at 1:34 pm
    Permalink

    Tgl 9 juli 2014 adalah moment untuk merubah bangsa qt ini dengan slogan “INDONESIA BANGKIT”memang qt rakyat Indonesia harus bangkit dari keterpurukan sosial ekonomi dan budaya serta mental sebab saat ini banyak sebagian dari masyarakat qt yg punya mental yg kurang terpuji banyak kesenjangan sosial yg terjadi di antara qt kebudayaan qt sudah hampir terkikis oleh budaya”asing sehingga qt telah lupA akan adat istiadat qt sebagai bangsa yng ramah dan beradap apalagi mental banyak pejabat negara yg punya mental kurang terpuji sehingga mereka hanya mementingkan keluarga mereka dan kelompok mereka hingga harapan rakyat yg memilih mereka sirna bagai air liur mereka yg telah kering,karena itu saatnya telah tiba pada tgl 9 juli 2014 nanti qt pilih yg punya slogan ” INDONESIA HEBAT ” karena sudah saatnya rakyat yg berkuasa bukan rakyat yg teraniaya,sudah saatnya rakyat di layani oleh pejabat negara bukan melayani sudah saatnya era transparasi dilakukan sehinga tidak ada lgi membayar upeti tiap pengurusan adminitrasi di pemerintahan dan yg terpenting sudah saatnya para koruptor dan calon koruptor qt tindak tegas karena ulah mereka bangsa qt dan rakyat terpuruk dengan kemiskinan sekali lagi mari qt REVOLUSI MENTAL penyelengara dan pejabat negara qt kobarkan semagat “INDONESIA HEBAT”

  • July 5, 2014 at 2:52 pm
    Permalink

    LEKUM, SAYA INGIN MENGUSULKAN KPD CAPRES YG MEMILIKI KONSEP: POLITIK KEUANGAN (BERHUBUNGAN DENGAN OTONOMI DAERAH YG MEUPAKAN APBD YG SDH DITETAPKAN DPR), REVOLUSI MENTAL (TAK ADA ISTILAH AKADEMIS UTK ITU), MEMBELI SATELIT INDONESIA YG DIJUAL OLEH MEGAWATI (SECARA KEAMANAN NASIONAL SINGAPURA TAK MUNGKIN DJUAL KEMBALI), MENGONTROL DAERAH/PROVINSI2 DI INDONESIA DENGAN ONLINE (YG TAK MUNGKIN DILAKUKAN), DAN TOL LAUT (YG BELUM DIJELASKAN DETIL SUMBER DANANYA, DAN COST IMPLEMENTASINYA). ARTINYA BEGINI, DGN PERHITUNGAN STRUKTUR PENDIDIKAN BGS SECARA MAYORITAS CENDERUNG CAPRES DGN KONSEP-KONSEP TERSEBUT BISA TERPILIH, JADI SEBELUM MEMERINTAH PERHATIKAN DAN RUBAH KETIDAK-TAHUAN SDR TTG SESUATU DAN PERBAIKI TUNTAS TTG KESALAHAN SDR TERKAIT. DGN ARAH PEMBANGUNAN SDR. WASS

  • July 5, 2014 at 3:10 pm
    Permalink

    LEKUM, SAYA SENANG DGN CAPRES YG LOW PROFILE, YG SADAR KETIDAK-MAMPUAN, YG TIDAK BERBICARA DGN MISALNYA “KALAU ITU GAMPANG SAJA DISELESAIKAN/DILAKSANAKAN!”.SAYA SUKA CAPRES YG MENGUASAI ARAH VISI-MISI DIA DAN PARTAI-PARTAI YG BERPIOHAK KEPADANYA. SEBAGAI CAPRES YG PUNYA KERANGKA BERPIKIR LUAS, YG TENTU COCOK JADI PEMIMPIN. JANGAN SEORANG CAPRES TAMPAK PERCAYA DIRI TAMPIL DI MEDIA DAN DI MANA SAJA, PADA HAL KETIDAK MAMPUAN DIA SANGAT KENTARA DGN ISI SUBSTANSI PENGUASAANNYA TTG PEMBANGUNAN. KARENA ARAH PEMBANGUNAN SEBETULNYA APA? KAN PEMBANGUNAN ADALAH MEMBANGUN MANUSIA SECARA UTUH DARI MANUSIA BARU LAHIR SAMPAI AKAN MENINGGAL DUNIA. PEMBANGUNAN MANUSIA HARUS DIBANGUN DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN LINTAS KEMENTERIAN. PEMBANGUNAN BANGSA JANGAN DITERJEMAHKAN PEMBANGUNAN EKONOMI TOK! ADA MENTERI JAMAN-JAMAN LAMPAU KALAU DIWAWANCARA MEDIA KELUAR KEPOLOSANNYA DGN MENYATAKAN IMPRESI TAK SADAR SEOLAH-OLAH PEMBANGUNAN ITU FOKUS EKONOMI SAJA. MANA BISA DOMAIN KEMENTEIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN DOMAIN PERTANIAN-EKONOMI-KEUANGAN MAU DIARAHKAN MENTERINYA KE KEMENTERIAN DAHULU YG BUKAN DALAM DOMAIN TSB. ITU LIUCU! ! ! KARENA MENERJEMAHKAN [PEMBANGUNAN BGS ITU PEMBANGUNAN EKONOMI. PEMBANGUNAN EKONOMI JELAS PENDEKATAN PENDUKUNMG UTK FOKUS PEMBANGUNAN MANUSIA SEUTUHNYA. SAYA SETUJU DENGAN CAPRES CAWAPRES YANG PEMBANGUNANNYA AKA MEMFOKUS PADA PENDIDIAN DAN PERTANIAN. CUMA JANGAN LUPA MAKSIMALKAN ARAH PEMBANGUNAN DENGAN PEMBANGUNAN LINTAS KEMENTERIAN UMUM DGN FOKUS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN PERTANIAN, DI SAMPING MEMAKSIMALKAN PEMBANGUAN PERTAMBANGAN DAN BIO-FUEL.
    INSYA ALLAH

  • July 5, 2014 at 3:17 pm
    Permalink

    Saya ingin siapa pun yang menjadi PRESIDEN nanti dapat membawa bangsa INDONESIA menjadi bangsa yang dapat memanusiakan rakyatnya dan melindungi rakyatnya dari Hak-Haknya sebagai rakyat bukan malah menindasnya seperti budak di siksa lahir maupun batin kami hanya rakyat kecil yang pantas untuk di lindungi bukan untuk di jadikan sasaran orang -orang berduit dan menjadi sasaran politik

  • July 5, 2014 at 3:28 pm
    Permalink

    LEKUM, SAYA SENANG DGN CAPRES YG LOW PROFILE, YG SADAR KETIDAK-MAMPUAN, YG TIDAK BERBICARA DGN MISALNYA “KALAU ITU GAMPANG SAJA DISELESAIKAN/DILAKSANAKAN!”.SAYA SUKA CAPRES YG MENGUASAI ARAH VISI-MISI DIA DAN PARTAI-PARTAI YG BERPIOHAK KEPADANYA. SEBAGAI CAPRES YG PUNYA KERANGKA BERPIKIR LUAS, YG TENTU COCOK JADI PEMIMPIN. JANGAN SEORANG CAPRES TAMPAK PERCAYA DIRI TAMPIL DI MEDIA DAN DI MANA SAJA, PADA HAL KETIDAK MAMPUAN DIA SANGAT KENTARA DGN ISI SUBSTANSI PENGUASAANNYA TTG PEMBANGUNAN. ARAH PEMBANGUNAN SEBETULNYA APA? KAN PEMBANGUNAN ADALAH MEMBANGUN MANUSIA SECARA UTUH MULAI DARI MANUSIA YG BARU LAHIR SAMPAI AKAN MENINGGAL DUNIA. PEMBANGUNAN MANUSIA HARUS DIBANGUN DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN LINTAS KEMENTERIAN. PEMBANGUNAN BANGSA JANGAN DITERJEMAHKAN PEMBANGUNAN EKONOMI TOK! ADA MENTERI JAMAN-JAMAN LAMPAU KALAU DIWAWANCARA MEDIA KELUAR KEPOLOSANNYA DGN MENYATAKAN PANDANGAN TAK SADAR SEOLAH-OLAH PEMBANGUNAN ITU DITERJEMAHKAN PEMBANGUNAN EKONOMI SAJA. MANA BISA DOMAIN KEMENTERIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN DOMAIN2 PERTANIAN-EKONOMI-KEUANGAN MAU DIARAHKAN OLEH DUA ORG MENTERI KE KEMENTERIAN DAHULU YG BUKAN DALAM DOMAIN TSB. ITU LUCU, KARENA MENERJEMAHKAN PEMBANGUNAN BGS ITU PEMBANGUNAN EKONOMI TOK. PEMBANGUNAN EKONOMI JELAS PENDEKATAN PENDUKUNMG THD PEMBANGUNAN MANUSIA SEUTUHNYA. SAYA SETUJU DENGAN CAPRES CAWAPRES YANG PEMBANGUNANNYA AKAN MEMFOKUS PADA PENDIDIKAN DAN PERTANIAN. CUMA JANGAN LUPA MAKSIMALKAN ARAH PEMBANGUNAN DENGAN PEMBANGUNAN LINTAS KEMENTERIAN UMUM DGN FOKUS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN PERTANIAN, DI SAMPING MEMAKSIMALKAN PEMBANGUAN PERTAMBANGAN DAN BIO-FUEL.
    INSYA ALLAH

  • July 5, 2014 at 3:40 pm
    Permalink

    Yg sederhana aja jadi orang mah
    Pilih 1 dapat 2, spy mrk ttp berguna utk indonesia coblos no. 1 yg no 2 akan ttp berguna buat DKI….hidup indonesia

  • July 7, 2014 at 4:26 am
    Permalink

    Pilih yg low profile dan dari rakyat kecil tapi berkarya besar is Jokowi…

    • July 7, 2014 at 9:18 am
      Permalink

      Monor 1 untuk Tuhan nomor 2 baru pilih presidennya.

  • July 7, 2014 at 9:17 am
    Permalink

    Monor 1 untuk Tuhan nomor 2 baru pilih presidennya.

  • Pingback:jokowi dan megawatiCamfrog | Camfrog

  • Pingback:Foto Lucu Jokowi Prabowo – Berita Terkini

Comments are closed.