Sejak 15 tahun lalu Suharto turun tahta, saya sering ketemu dengan orang-orang yang merindukan kondisi ekonomi jaman Suharto, dan menyesalkan kondisi jaman sekarang yang lebih buruk. Tapi apakah benar hidup di jaman Suharto lebih enak? Saya mencoba kumpulkan data-datanya:

  • Dolar lebih murah di jaman Suharto. Sebelum krisis moneter, nilai tukar dolar cuma Rp 2000. Akan tetapi pada saat krisis moneter, dolar mencapai Rp 16.000 di jaman Suharto.
  • Harga barang lebih murah di jaman Suharto. Menurut Deptan, harga beras di perkotaan pada tahun 1998 memang hanya Rp 958/kg, tapi pada jaman itu nilai UMR rata-rata cuma Rp 153.000. Sekarang harga beras memang naik sekitar 10 kali lipat jadi Rp 9000, akan tetapi UMR rata-rata juga naik sekitar 10 kali lipat: Rp 1.434.000.
  • Cari pekerjaan lebih gampang di jaman Suharto. Angka pengangguran 1998 saat Suharto ada di 5,46%. Angka pengangguran 2013, lima belas tahun kemudian ada di 5,92%.

Dari angka-angka tersebut, nampaknya situasi ekonomi jaman sekarang tidak berbeda jauh dengan jaman Suharto. Mungkin orang-orang yang mengeluh ekonomi Suharto lebih enak itu mungkin cuma ingin mengeluh saja?

Apakah benar hidup jaman Suharto lebih enak?

76 thoughts on “Apakah benar hidup jaman Suharto lebih enak?

  • May 21, 2013 at 1:53 pm
    Permalink

    Kurasa yang dirindukan orang2 mungkin lebih ke stabilnya situasi sosial dan politik. Saat Pancasila masih jadi asas tunggal, situasi jauh lebih aman tuk kelompok2 minoritas. Misalnya… :roll:

    Reply
    • May 21, 2013 at 2:09 pm
      Permalink

      Masalah kekerasan beragama ya? Iya itu masalah kini Indonesia. Tapi pancasila asas tunggal ini sebetulnya melanggar hak konstitusi warga.

      Kurasa yang terjadi saat ini adalah SBY takut/terlalu toleran dengan kelompok islam garis keras, sehingga terjadilah pembiaran terhadap konflik2 agama. Dan ini sangat berbahaya karena meretakkan Indonesia.

      Reply
      • May 21, 2013 at 3:00 pm
        Permalink

        Menyesuaikan situasi jaman, kalo jaman perang dingin orde baru memberangus total komunisme & segala yang berbau kiri, jaman globalisasi gini SBY mestinya bisa mengkampanyekan “bahaya laten radikalisme” dan memberantas semua yang berbau.. ultra kanan? Bahkan di negara2 islam pun tantangannya seperti itu, apalagi RI yang heterogen. Tapi presiden kita gitu sih.. IMHO

        :D

      • May 21, 2013 at 3:04 pm
        Permalink

        2014 kita pilih presiden yang lebih baik :)

      • July 7, 2014 at 4:06 pm
        Permalink

        anda mengatasnamakan HAM HAM jika anda diposisikan jadi seperti mereka tidak akan ada bedanya pak Herman. Bahkan negara pengusung HAM didunia pun pelanggar HAM terberat jangan memunafikkan kata, yg A jadi B, yg B jadi C. Dulu semua Bpk Soeharto bgitu untuk mengamankan Indonesia dan bahkan banyak kepedulian yang dia tunjukkan pd rakyat tidak ada jalan2 jelek adanya desa impres, smua berjalan teratur dari sd, smp, sma. jangan munafik dan merasa seakan anda tidak merasakan enaknya pada jaman Bpk Soeharto??? Jangan hanya anda buka sisi negatifnya saja, be fair lah jd penulis and be smart. Jika Rakyat tidak ditegasi lihat hasil reformasi??? smua orang ingin berkuasa berebut jabatan ingin menjadi pemimpin untuk Rakyat makan pun sulit. Berpikirlah secara kritis untuk negara. Jangan hanya memikirkan dari segi suka dan tidak suka saja, Tak munafik kami semua merindukan Pak Harto

    • May 21, 2013 at 4:40 pm
      Permalink

      Mungkin tidak persis begitu juga. Situasinya seolah-olah stabil mungkin karena represinya kuat dan minoritas memang tidak diberi ruang untuk berekspresi. Jaman Soeharto aliran agama diawasi dengan ketat kan ya?

      Reply
  • May 21, 2013 at 1:57 pm
    Permalink

    selain melihat ke atas, mengeluh juga bisa dilakukan dengan melihat ke belakang. selalu ada jalan untuk mengeluh.

    Reply
  • May 21, 2013 at 2:31 pm
    Permalink

    padahal ekonomi jaman Soeharto juga gedenya karena utang. hahah.. bunga utang yang bengkak sekarang? itu juga berinduk dari utang tidak produktif di jaman beliau…

    menyoal sosial-politik, tantangan jaman sekarang sangat berbeda dari sebelumnya. saat ini kita dalam masa transisi menuju globalisasi. sedikit friksi masih wajar.

    setuju.. orang-orang yang punya jargon “masih enak jamanku” ituh cuman alesan pengen ngeluh aja~

    Reply
    • June 19, 2013 at 4:27 pm
      Permalink

      lha emang jaman dulu blum jaman globalisasi yah

      ko baru tau yah hehehehe

      Reply
  • May 21, 2013 at 3:54 pm
    Permalink

    Banyak hal yang berbeda mungkin yang dirasakan masyarakat kecil memang sangat enak di jaman soeharto baik masalah keamanan, kesejahteraan dan pembangunan… yang menang dr jaman Pak Harto dulu adalah adanya KPK meski kasus yang terkuak makin banyak hehehe

    Reply
  • May 21, 2013 at 4:24 pm
    Permalink

    jaman ndisik mangkat sekolah mlaku. jaman saiki cah cilik2 sekolah do numpak montor.
    penak endi? :D

    Reply
    • June 19, 2013 at 4:28 pm
      Permalink

      karena korup pns semakin menjadi

      Reply
  • May 21, 2013 at 4:29 pm
    Permalink

    Orang selalu pingin cari kambing hitam buat disalahin…
    Cari alesan buat pembenaran, ya semacam itulah :/

    Reply
  • May 22, 2013 at 7:18 am
    Permalink

    Saya merasa tak ditekan waktu jaman Soeharto jadi ya saya rindu masanya.

    Masalah SBY yang tak berani itu masalah SBY sendiri, pokoknya saya rindu Soeharto ketika para garis keras tak berani mendekat ke Indonesia, paling banter cuma ngintip di Malaysia atau studi di Mesir dan Yaman sana ;)

    Reply
  • May 22, 2013 at 7:20 am
    Permalink

    Mungkin harus ditinjau juga dari masyarakat yang semakin berkembang, baik secara psikologis maupun fisik (kebutuhan jasmaniah), Mas. Sekarang jika dibandingkan dengan zaman Pak Harto memang dilihat jauh timpang, tapi lagi lagi ingat juga dengan betapa kondisi psikis masyarakat saat itu pun juga berbeda dengan sekarang. Istilahnya, dulu dengan swasembada dibidang pangan Indonesia sudah bisa dikata makmur, sekarang masyarakat nyatanya tidak hanya membutuhnkan ‘swasembada’ pangan, tuntutan zaman semakin menjadi pemacu semakin kritis dan dinamis pola pikir masyarakat, tuntutan dalam hal ini itu pun juga makin kompleks.

    Reply
    • June 19, 2013 at 4:29 pm
      Permalink

      jaman dulu kita expor beras sekarang malah ngimpor

      Reply
  • May 22, 2013 at 9:21 am
    Permalink

    Sbnrnya masyarakat yg mengeluh itu hanya kurang di edukasi saja, krn mrka tdk berpikir sejauh pemikiran para mahasiswa atau dosen dgn menggunakan data2 statistik. Bagi mrka “saya dan keluarga saya bisa makan hari ini” itu lah pikiran utama mrka. Jaman pak harto mungkin dirasa lebih mudah dpt “makan” ketimbang skrg. Dan mungkin bs saja org2 yg mengeluh demikian itu jg diakibatkan pemberitaan2 media yg trlalu menyoroti buruk2nya pemerintah skrg, jdnya mrka terhasut klo jaman skrg ini ga enak,enakan jaman pak harto,padahal ada yg mrka lupa kalo jaman pak harto pers tdk bebas,sehingga tdk bs memberitakan korupnya pak harto dan kroni2nya .Jd intinya mrka kurang Informasi yg jelas dan benar. Salah siapa? Siapa yg harus mengedukasi? Itu sbnrnya yg harus di pikirkan. IMO :)

    Reply
    • August 29, 2013 at 3:03 am
      Permalink

      terus menurut anda mahasiswa lebih pintar dari bapak ibunya?yang masih bisa cari duit buat ngebiayain kuliah mereka?klo bukan karena stabilitas kemanan dan perekonomian kondusif juga para orang tua mana bisa menyekolahkan anak2 mereka sampai ke bangku kuliah bro…itu juga berkat jasa siapa yang menyisihkan uang korupsinya buat ngebangun negri ini?zaman dulu setingkat lurah aja mana berani korupsi?wong mentrinya aja korupsi digantung atau dikarungin kalu berani korupsi…yang bisa korupsi dizaman beliau hanya kroni2nya yang dekat dan punya hubungan saudara dan itu pun ga ada 0,000001%nya dari orang indonesia :D nah kalau zaman sekarang mungkin angka orang yang korupsi diindonesia kalau ada yang mau dan berani survey juga pasti akan menunjukan angka yang berbeda mungkin 10% dari total rakyat indonesia ini koruptor hahahaha lebih banyak mana uang yang hilang ? mulai dari perangkat desa sampai menteri pun sudah berani korupsi bro liat realita aja lah….negara kita miskin karena siapa ? ya karena era kebebasan ini yang katanya reformasi oleh orang2 yang terlalu pintar dan keblinger dengan iming2 elit politik yang jenga melihat kewibawan suharto dan tak berdaya untuk melakukan apa-apa….percaya ga bos kebebasan pers itu yang membuat negara kita terasa ga kondusif dimata rakyat maupun negara asing…sehingga mengubah pola pikir masyarakat yang tadinya percaya hukum jadi ga percaya hukum yang tadinya masyarakat yang kuat menjadi masyarakat yang melempem….mau contoh?? inget ga saat ente sekolah lagi ngobrol tiba2 disambit penghapusan sama guru??lah guru nimpuk karena emang situ salah kan jadi yah ente juga kan jadi diem dan dengerin perkatan guru…lah kalau sekarang? kejadian kaya gitu gurunya langsung digelandang ke kantor polisi gara2 dibilang kekerasan di dunia pendidikan dan di gembar gemborkan oleh pers…..sehingga masyarakat terhasut ya jadi seperti ini lah negara kita negara yang melempeng karena dari mulai tingkat sekolah aja udah ga bisa dikendaliin wong gurunya juga takut klo menghukum nanti dilaporin polisi sama ibunya tu siswa hahahahah pokonya zaman sekarang itu udah ga jelas dan pure kebablasan akibat reformasi 98……titik.

      Reply
      • October 23, 2013 at 11:57 pm
        Permalink

        betul banget bro..gua setuju itu !!! dengan reformasi..negara ancur..yg direformasi kayaknya cuma kebebasan berkorupsi ya toh ?? haahha

      • October 24, 2013 at 2:31 am
        Permalink

        Jaman Suharto korupsi lebih gila-gilaan. Tapi tidak ada yang berani menentang. Itulah mengapa utang Indonesia banyak banget tapi hasilnya gak keliatan: karena dikorupsi Suharto dan antek-anteknya.

      • December 21, 2013 at 5:54 am
        Permalink

        Kasian bener ni orang komennya….salah pake kacamata kayaknya…lurah sampe menteri jaman orba gak ada yg korupsi? Reformasi kebabalasan? Kebebasan pers keblinger? hahahaaa Bangun mas…jangan banyak mengeluh n jangan minder bgtu

      • July 7, 2014 at 4:07 pm
        Permalink

        betul sekali saya setuju, kita pernah mengalami hidup pada jamannya.

  • June 4, 2013 at 9:46 am
    Permalink

    jaman pak harto tahun 90-an harga bakso masih 500, sekarang harga bakso udah 10 ribuan. Dulu pas jaman SMP beli soto masih 400. Sekarang bisa 8 ribuan…

    Reply
  • June 4, 2013 at 2:36 pm
    Permalink

    setuju sekali.. sebenarnya sama saja, sekarang malah lebih enak. bisa ngomong seenaknya dan lebih terbuka. kontrolnya jelas. hanya saja korupsinya juga makin edan aja…

    Gambar terakhir itu keren banget.

    Reply
  • June 8, 2013 at 10:43 am
    Permalink

    Dulu dan sekarang bagiku tiada bedanya,
    Dulu miskin sekarangpun masih miskin.
    Dulu cari makan sendiri sekarangpun sama.
    Jadi untuk apa mencari siapa yang salah dan siapa yang benar.
    Karena semua itu pasti ada negatif dan positifnya.
    Yang saya sedihkan di zaman sekarang ini kenapa harga nyawa begitu tak berharga.
    Seakan akan punya nyawa serep.
    Di zaman sekarang kenapa saudara kita begitu mudahnya untuk di adu domba.
    Entah itu dari agama maupun suku…………………………………….
    Jadi apa artinya reformasi dan orde baru.
    Kalo diri kita masing-masing tidak memahami itu semua.
    Dan hanya bisa selalu mengeluh dan mengeluh.
    Karena manusia yang hanya bisa mengeluh,itu menandakan akan ketidak mampuannya sendiri.

    Reply
  • June 8, 2013 at 11:08 am
    Permalink

    Saya sih nda bisa komentar objektif soal ini. Wong kebutuhan saya dan banyak hal lainnya sudah jauh beda antara dulu dan sekarang. Jaman Soeharto saya masih kecil, ndatau apa-apa dan peduli setan sama kebebasan-kebebasan itu. Yang ada hanya seneng dan seneng wong cah cilik :mrgreen:

    Reply
  • June 13, 2013 at 1:05 am
    Permalink

    enak di Zamannya bpkku bpk Soeharto,,beliau korupsi juga untuk dirinya sendiri tpi krang lebihnya 70% untuk Negara,,biar Negaranya tidak punya hutang dan pling penting rakyatnya sejahtera,,kalau waktu PILKUM itu jga di pilih dari pejabat tinggi,,bukan dari ovting masyarakat,,jadi biar bisa mngatur rakyatnya lahh,,dan klau tanggal 17 Agustus jg ada film Arsip RI,,tpi sekarang udah tidak ada,,mending di putar saja film itu,,biar Generasi penerus itu tau gimana para pejuang mempertahankan Negara kita ini…maaf kalau comment sya ini agak menyinggu,,tpi kalau ada yg ke singgung ya berarti yg ke singgung itu melakukan hal yg tidak di inginkan,,oke….

    Reply
    • December 21, 2013 at 5:58 am
      Permalink

      hahahaaa lagi2 salah pake kaca mata….uda jelas ada TAP MPR nya yg mengusut kejahatan KKN Suharto dan Mati sbg Tersangka tanpa mau diadili…kasian deh lo

      Reply
      • August 15, 2014 at 10:05 pm
        Permalink

        beliau itu udah meninggal, gk usah mencaci maki..contoh nya jika mak lo ato bpk lo yang mati, trus di caci maki…gimana lu.
        trus jika gk ada beliau atau masyarakat indonesia lainnya yg memperjuang kan kemerdekaan.. lu gk bakal hidup sekarang. mungkin baru lahir dah di tembak belanda..

      • August 7, 2016 at 6:34 am
        Permalink

        it may not be the right thing to say but… there are always people with bodies worse than mine. not only that, but some of them strut around the beach in bikinis while i wear a very modest swimsuit. i ca782&#1n;t decide if i am disgusted by them or jealous of their confidence and absolute disregard for anybody who might be looking at them and judging them.

  • June 21, 2013 at 10:39 pm
    Permalink

    keamanan bosss !!!!! jaman pak harto mana ada itu geng motor berani ngacak2 jalanan ? lah sekarang ? apa perlu datanya ? nggak usah sok sok intelek dah. jaman pak harto mana berani kapal perang malaysia masuk ke dalam wilayah NKRI ? apa perlu datanya ? jaman pak harto mana ada preman yang berani ngebacok tentara seperti yang terjadi di hugo cafe belum lama ini ? beliau di segani baik oleh kawan ataupun lawan. jamannya beliau stabilistas negara serta keamanan negara itu sangat terjaga. lah sekarang jangankan larut malem, abis maghrib aja perempuan was was banget mau jalan, sedangkan banyak sekali perempuan yang harus pulang larut untuk mencari nafkah. ya jelas enak jamanmu pak

    Reply
  • June 29, 2013 at 8:08 am
    Permalink

    Bandingin kok 98,,, itu mah udah basi,,,yg sebelumnya lah…. Dulu buruh sehari bisa buat makan 3 hari om …. Lah sekarang ??????

    Reply
    • July 26, 2013 at 9:58 am
      Permalink

      Setujuuuuu…..perkara korupsi jaman pak Harto itu urusan mereka, sing penting rakyat tetep bisa cari makan dengan tenang, sekarang ini Indonesia makin menyeramkan, dengan mudahnya orang menghakimi orang tanpa meja hijau, saya yakin kok bahwa pak Harto dkk juga gak mungkin membiarkan sampe negara terlilit hutang tak terbayarkan….semua pasti sudah mereka pikirkan. wong mereka juga bangsa Indonesia kan yang tinggal di Indonesia juga….hehehe.

      Reply
  • July 26, 2013 at 6:36 pm
    Permalink

    sebenarnya semua sama ja koyang di dapatkan informasi pada zaman soeharto itu media di kekang jadi mana tw sypa yg korupsi klo sekarang itu keterbukaan tpi di lihat sisi positifnya sekarang hmpir smua yg bekerja bisa menikmati motor yg g korupsi bisa contoh buruh harga2 mahal y wajar zaman berubah tetapi kan umr jga di sesuaikan yg penting kita bersukur aja dan berdoa yg terbaik buat negri ini

    Reply
  • August 16, 2013 at 12:05 pm
    Permalink

    Kalo dibilang ENAK semua ENAK kok, baik sekarang atau pun dulu. jaman pak harto aku masih bocah, bisa belajar dan mengenal mentri sampai diluar kepala, menghafal UUD dan pasal2 diluar kepala, menghafal isi sila2 pancasila diluar kepala, sampai sekarang pun Insya Allah masih ingat. Tapi sekarang sudah jadi bunda ditanya siapa mentri bingung, ditanya Isi UUD diamandemen melulu, ditanya isi butir2 pancasila kayakna udah malu sama anak karena gambaran kehidupan nyata sudah jarang bisa kita tunjukkan, hanya berupaya sebagai orangtua mengarahkan anak untuk jangan sampai melihat dan mengimitasi sifat perilaku buruk dan memberitahu hal-hal yang baik yang musti dilakukan. Tapi Alhamdulillah masa kini masa teknologi dan informasi , rejekiku pun melimpah dari hasil ketekunan belajar dari internet secara otodidak lewat searching mbah google dan situs2 bagus lainnya. Intinya kapanpun jaman asal kita selalu memegang iman dan keyakinan serta pandai-pandai memanfaatkan ilmu yang kita miliki, kesulitan dan kesusahan bisa kita hadapi, janganlah jadi manusia pengeluh, dimanapun kapanpun dan dengan cara yang thoyib dan halal masih banyak lahan kita untuk saling berbagi kebahagian, ilmu dan saling menasihati. SEMANGAT KEMERDEKAAN dan DIRGAHAYU BANGSAKU RI semoga semakin baik rakyat dan penguasa negeri ini dan semakin baik pula akhlak dan keimanannya. Aamiin.

    Reply
  • August 20, 2013 at 8:06 pm
    Permalink

    kecenderungan kita adalah hanya menilai buruknya seseorang…tidak pernah melihat kebaikan apa yg sudah diperbuat…hal-hal yang berbau ORDE BARU memang seolah2 diharamkan semua,walau sebenarnya banyak yg bisa membawa manfaat kalau diterapkan…contohnya : Pancasila dan P-4 nya mengajarkan penanaman moral pada masyarakat dimana hal itu sangat diperlukan pada saat terjadinya degradasi moral pada masa ini…

    Konsep GBHN sebagai blueprint pengelolaan negara melalui REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) dan rencana pembangunan jangka panjang 25 tahunan…membuat konsep pembangunan menjadi terarah…

    Sistem Kelompencapir sebagai jembatan komunikasi antara petani dan pengambil keputusan turut membawa Swasembada beras yang pernah diperoleh Indonesia hingga mendapatkan penghargaan dari FAO…

    jangan hanya kita nilai buruknya seseorang…lihat juga segala kebaikan yg sudah diperbuatnya…karena belum tentu kita bisa melakukannya…

    Reply
    • December 21, 2013 at 6:12 am
      Permalink

      Suharto….memanipulasi sejarah, menghilangkan orang, Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Aneksasi TimTim, DOM Aceh, Pembredelan Media, Haram berpolitik, Hutang berlimpah, Militerisme, Otoriter…..hahaaa
      ….Sukarno berusaha keras membangun mental bangsa (nation building), ekonomi kuang baik tp rakyat bangga dan pny harga diri….Suharto menelikung Sukarno….dia ambil mandat Presiden….dia bangun Indonesia dgn hutang LN…kebebasan dilarang…ekonomi maju tp semu…utang dikorup lalu kita yg bayar…32 tahun kita dijajah Suharto bung….Sadarlah

      Reply
  • August 29, 2013 at 2:26 am
    Permalink

    Mmmm……yang mengeluh saya pikir bukan karena kebanyakan ngeluh…tapi yang dirindukan ya mungkin kestabilitasan keamanan negara aja,klo dibilang enak ya enak dibilang enga ya enga … tapi menurut saya KKN beliau tidak separah kkn sekarang nih tidak terkontrol……karena tidak adah tokoh sentral yang ditakuti lagi sehingga semua kebablasan udah seenak udelnya sendiri….apa lagi saat mendengar pemimpin negara di tertawai oleh bawahanya sendiri seakan tidak ada wibawa sedikitpun,yah memang dizaman pak harto korupsi nya juga merajalela sih tapi juga masih banyak hal yang bisa ditonjolkan dizaman beliau…tidak seperti zaman reformasi yang kebablasan ini semuanya serba kacau kemanan tidak menentu,banyak tindakan kriminal yang tidak bisa dikendalikan serangan2 dari luar sangat cepat masuk dan mempengaruhi tatanan budaya yang sejak dulu identik dengan masyarakat indonesia….

    yang semoga aja deh 2014 ada sosok pemimpin yang bisa disegani lagi oleh rakyat dan bisa memimpin negara dengan baik…….AMIN

    Reply
  • August 29, 2013 at 2:36 am
    Permalink

    satu lagi saya pikir indonesia butuh sosok pemimpin yang tegas dan sedikit diktaktor,karena masyarakat kita sekarang cenderung sukar dikendalikan,spontan dan sangat kritis…..mungkin karena masa transisi dari masa yang diatur ketat ke masa yang sangat penuh kebebasan……jadi seperti ibarat pembantu yang di tinggal majikannya pergi.jadi Bebas melakukan apapun yang dikehendaki jadi semuanya kebablasan …..

    jadi musti ada majikan baru yang mengatur dan mengawasi agar semua bisa terkendali dan aman. :D karena emang sifat dasarnya orang indonesia ya begitu ga bisa dikasih ati dikit jadi ngelunjak ya seperti saya ini lah hahahaha…..

    Reply
  • August 30, 2013 at 5:20 am
    Permalink

    Saya rasa keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing di era nya, pada masanya masing-masing baik SBY maupun Pak Harto sebenarnya sama sama melakukan untuk kepentingan rakyat, harusnya kita berfikir positif jangan melulu negatif thinking

    Reply
  • September 2, 2013 at 8:05 pm
    Permalink

    Endi presiden seg gelem neng sawah ,,, endi presiden seg gelem ngerit pari ,,,

    Reply
  • September 4, 2013 at 8:17 am
    Permalink

    Menyoal rejeki mau dari zaman siapa saja sama, sama sama golek dewe.

    Yang aku nggak suka soal aliran agama garis keras yang semaunya sendiri, kalau di jaman Suharto baru ngintip sedikit saja sudah disikat, sepertinya aku lebih suka gaya Suharto karena tegas, begundal2 di libas jadi merasa aman.

    Piece Soeharto…

    Reply
  • November 2, 2013 at 1:51 pm
    Permalink

    membaca komentar nya sangat seru dan memang ada tiap individu memandang secara berbeda, ijin nyimak terus.

    Reply
  • November 11, 2013 at 2:04 pm
    Permalink

    Tiap jaman ada kekurangan dn kelebihan,jadikan itu pembelajaran buat kita smua,saat skrg dn yg lalu sm2 bobrok,hrs ada keberanian melakukan perubahan besar2an,buat komunitas baru org2 yg punya jiwa nasionalisme dn keiklasan

    Reply
  • November 17, 2013 at 7:57 am
    Permalink

    Jaman pak harto, saya selaku orang yang tinggal di kampung merasakan nikmatnya pembangunan, ibarat kata Jika penguasa yang berpihak pada rakyat kecil, sedangkan para orang orang kaya merasa terancam, maka akan di cap sebagai penguasa yang tidak adil ….

    mau di bilang apapun, isih penak jaman pak harto …. ! Kangen Pak Harto … !!!!

    Reply
  • November 18, 2013 at 8:55 am
    Permalink

    data menyebutkan, orang-orang pedesaan, rakyat kecil yang ada di plosok-plosok di saentaro negeri ini merasakan keamanan, ketentraman, kesejahteraan, yang betul-betul bisa di harapkan dari bangsa ini apapun itu jaman sekarang dengan zaman pak harto tetap enalkk zaman pak harto

    Reply
  • December 11, 2013 at 3:59 pm
    Permalink

    misi,saya mau berbagi cerita kepada temanteman dulunysaya hanyalah seorang pengamen yang mengharapkan belas kasihan orang lain kini saya sudah punya usaha sendiri dan terima kasih untuk eyang pess yang telah maembantu saya karna eyang saya bisa beli mobil dan punya usaha sendiri skali lagi saya ucapkan terima kasih banyak buat eyang PESSA ATAS BANTUAN ANGKA GOIB/JITU SAYA SUDAH MENANG3KALI DAN PESAN EYANG AKAN SAYA INGAT SLALU, buat teman2 yang mau mencoba silahkan hubungi eyang PESSA INI NO 082313367336 DIJAMIN PASTI TEMBUS100% INI SUDAH TERBUKTI KEPADA KAMI SEKELUARGA SILAHKAN ANDA BUKTIKAN……….TERIMA KASIH………FROM SUCIPTO/PENGAMEN SUKSES

    Reply
  • December 31, 2013 at 1:37 am
    Permalink

    Sonny…kapan anda bayar hutang negara.?? Sudah banyakkah yang kau perbuat untuk negara…atau memang anda termasuk barisan sakit hati pada pak harto..??? Kata pak karno revolusi selalu ada yg dikorbankan..??? So..sejarah berulang…pak harto juga digulingkan….indonesia tidak maju jika politik yg dijalankan adalah politik balas dendam..ibarat kalo pak karno yang desain rumahnya (arsiteknyA) maka pak harto yang membangun rumah itu..layaknya rumah maka perlu bahan bangunan., kondisi yg kondusif.,sampe rumah jadi…herannya setelah jadi..banyakpresiden yang mendekor..berulang-2..ada yg melubangi tembok..ada yg jual perabotnya..hingga rumah banyak hamanya..karena pintiny gak terkunci maka banyak tamu yg masuk tanp rasa segan…bahkan pencuri berulang kali masuk…kalo sudah begini maka sekarang dibutuhkan pemborong yg tabu betul tentang rumah..jadi jgn menganggap seorang pemimopin baik yg lain jelek..karena semua sesuai pada zamannya…mari kit berbuat yg terbaik untuk keluargA..dan lingkungan sekitar..karena itu yg akan membuat indonesia menjadi lebih baik.

    Reply
  • May 22, 2014 at 9:08 pm
    Permalink

    piye kabare dulurr
    isek penak jamanku to ckckckkkkkk

    Reply
    • August 7, 2016 at 11:18 am
      Permalink

      Please teach the rest of these internet hoolngais how to write and research!

      Reply
  • September 16, 2014 at 5:03 pm
    Permalink

    Sedikit tmbahan… djaman soeharto premanisme diberantas… sy pikir indonesia dulu am skrng jauh lebih aman indonesia yng dulu.

    Reply
  • October 12, 2014 at 9:22 pm
    Permalink

    sebenarnya pas jaman pak soeharto ada positifnya,karena pak soeharto dulu sibuk membangun negeri misalnya, desa desa dibangun jalan dan jembatan.makanya pak soeharto disebut bapak pembangunan.tapi negatifnya,pak soeharto sering menangkap org yg mengkritiknya.itulah pemerintah yang otoriter

    Reply
  • March 3, 2015 at 11:42 pm
    Permalink

    Harusnya judulnya diganti: “Menanti Ratu Adil” hehehe…

    Reply
    • August 7, 2016 at 11:35 am
      Permalink

      How could any of this be better stated? It coduln’t.

      Reply
  • March 19, 2015 at 11:32 am
    Permalink

    Enakan jaman soeharto bnyk lagu cengeng, hihi…

    Reply
  • April 3, 2015 at 5:41 pm
    Permalink

    G ush sok intelek…enakan zaman pa harto..walaupun korupsi merajalela..tp rakyat kcil aman tentram

    Reply
    • April 28, 2015 at 11:03 pm
      Permalink

      Rakyat tenteram tapi miskin karena uang rakyat dikorupsi?

      Reply
  • May 2, 2015 at 9:33 am
    Permalink

    Suharto dalang pki pro amerika pembunuh jendral. Coba dulu jaman sukarno terus berlanjut pro uni soviet komunis. Udah berjaya bangsaku seperti RRC dan Russia.

    Ngerti sejarah dong bro. Jangan baca buku2 buatan orba.. penipu semua.. haha

    Reply
  • May 25, 2015 at 4:55 am
    Permalink

    Tahun 90an adalah tahun2 yg penuh kekerasan, ada rasa puas jika menyelesaikan masalah dgn kekerasan,, tawuran antar kampung, sekolah adalah hiburan. Palak memalak dikalangan anak muda sangat marak, siapa yg lemah pasti di bully, penampikan harus sangar dgn tato ala penjara plus anting ditelinga , mungkin krna tontonan, dan buku2 entah komik dulu penuh kekerasan aku ga tahu.

    Reply
  • May 25, 2015 at 5:09 am
    Permalink

    jaman sekarang premanisme dgn kekerasan udah mulai ga laku, yg bnyak adalah preman berdasi. Anak jaman sekarang aja udah takut kalo berkelahi karna hukum bisa di uangkan, bahkan bnyak org bilang mending sodorkan aja mukamu buat dipukul duluan daripada berkelahi

    Reply
  • May 25, 2015 at 5:35 am
    Permalink

    ingat jaman sekarang tu bnyak hukum2 baru dibuat, hukum kdrt, perlindungan anak, pencemaran nama baik, ITE, uu kekerasan pengancaman dll

    Reply
  • May 25, 2015 at 5:38 am
    Permalink

    dulu mengatakan LONTE kepada psk itu biasa, kalo sekarang silahkan anda coba.? Anda akan diancam dilaporkan ke polisi.

    Reply
  • June 21, 2015 at 5:56 am
    Permalink

    Banyak orang yg bilang era demokrasi itu lebih baik mungkin itu buat kalngan politik aja tpi buat orang”kecil kini semkin tercekik harga kebutuhan semakin ga karuan naik turun ga karuan kya ngga ada peraturan ,terus masalah politik ,politik jaman sekarang tak jelas hnya mencari kepentingan partai ,merayu rakyat setelah sukses mereka mlpakan rakyat,sidang cuman ajang santai bkan menyeslaikan msalah malah pda ngntuk meraka ngga sadar kalau sidang nya itu sdang diliput bahkn dulu pernah ada kejadian seorang anggota dewan naik keatas meja ,ada yg menggulingkan meja bahkan ada santai sambil nonton bokep apa itu pantas di lakukan anggota dewan ,jdi demokrasi kita itu sebenar nya demokrasi apa? memang benar kalau ada orang bilang enak jman sekarang mungkin bener jga sekarang kerja nyantai gajih gede jaman dulu sidang mikir sekarang ga mikir jaman dulu jam 7 udh kerja sekarang jam 8 masih pada ngopi ,sekarangorang nya terlalu ambisius kerja ini belum beres udah di tinggalin hnya karena ada jabatan yg lebih tinggi yg jelas sekarang negara kita semakin ngga berwibawa baik dimata dunia maupun mata rakyat sendiri “ORANG BESAR ASIK RAKYAT TERCEKIK”

    Reply
  • August 2, 2015 at 3:19 am
    Permalink

    sekarang Dan dulu sama saja Ada plus Dan Ada minus, yg paling terpenting adlh dimana qt berpijak di situlah berusaha.!!! Ya sdh Dari pada qt pusing mikirin pemimpin yg qt tdk tau isi hatinya mendingan kita mikirin apa yg harus qt lakukan esok dan seteruusnya.!!!

    Reply
  • August 2, 2015 at 3:42 am
    Permalink

    Gua setuju.!!! Gua setuju mendingan mikirin di mana mencari alamat LONTEmart, Krna di jaman eyang banyak LONTEmart resmi Dan di jaman reformasi saat ini LONTEmart semakin sulit ditemukan.. Katanya reformasi tapi kenapa hak LONTE dibatasi.??? LONTE semakin langka di temukan pdhal LONTE juga manusia.!!! LONTE juga dpt mengurangi angka pemerkosaan di tanah air..

    Reply
  • August 22, 2015 at 2:09 am
    Permalink

    Sungguh kasian saudara” kita ini yang belom melek sejarah…. menyebut Suharto bapak pembangunan, korupsi lbh sdikit di jalan Suharto…. pembangunan lancar jalan inpres dimana mana…. tahukah anda pembangunan jalan dan jembatan proyek2 Pembangunan Nasional itu sebagian besar di kerjakan oleh eks Tapol? Bekerja tanpa upah, tanpa makan? untuk makan mereka meminta minta dari penduduk setempat. Jaman Suharto korupsi lbh sdikit drpd skrg? Jaman Suharto ada yg berani ekspose korupnya kroni nya? Please deh. Semua warga negara yang tertuduh PKI meski mereka hanya petani yang terima cangkul dari BTI dianggap terlibat secara tidak langsung akibatnnya mereka di hilangkan paksa, di penjarakan tanpa pengadilan, di libatkan kerja paksa, istri-istri mereka di jadikan budak nafsu oleh militer dan tetangga sekitar…. 3jt manusia melayang… itu yang kalian sebut kehebatan Rezim Fasis Militeris ala Suharto?

    Reply
  • August 22, 2015 at 8:22 am
    Permalink

    Maafkan kedua orang tua mu kalau’ tak mampu beli susu..ibarat Indonesia sbg tumpukan kartu…pas baru tersusun skian tinggi ,eh thn 98 ada ygobrak abrik

    Reply
  • May 5, 2016 at 11:20 pm
    Permalink

    Segala masalah tu di putuskan pd masing2 kitab meningkatkan keimanan, dan menjalankan firman2 Tuhan dan hukum2 Tuhan di alkitab.pasti akan ada solusinya.karena kitab Tuhan yg buat

    Reply
  • July 9, 2016 at 9:03 pm
    Permalink

    Keamanan.. Sekarng bisa liat.. Dmana2 bnyk preman dan begal.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.