Pulau Komodo

Saya kepingin ke Pulau Komodo. Jika cita-cita ke luar negeri saya adalah Tokyo, maka Pulau Komodo adalah holy grail pelesiran di Indonesia.

Bukan cuma kadal raksasa Komodo yang menarik perhatian saya, tetapi juga kekayaan dan keragaman hayatinya. Kecantikan taman nasional iniĀ  ada di bawah air. Ada lebih banyak spesies coral di Pulau Komodo daripada di Great Barrier Reef Australia. Lebih dari 1500 spesies ikan, mamalia dan moluska menjadikan coral-coral ini rumah mereka.

Banyak kata telah dipakai untuk menggambarkan susana di bawah sana. Majestic. Pristine. Agung. Akan tetapi deskripsi terbaik datang dari teman saya yang atheis. Dia mengaku, ketika sudah menyelam di bawah dan menyaksikan kecantikan biodiversity perairan Pulau Komodo, untuk sejenak, di antara gugusan ikan-ikan bermacam warna, dia menjadi percaya akan adanya Tuhan.

Ikan, hiu, dan manta telah menyihirnya.

Untuk ikut tersihir oleh fauna laut itu syaratnya cukup susah. Dahulu kendala utama ke Pulau Komodo adalah biaya transportasi dan akomodasi. Kemurnian Pulau Komodo memang diimbangi dengan fasilitas modern yang terbatas. Pelancong yang uangnya pas-pasan biasanya menumpang di rumah penduduk setempat dengan kamar mandi yang sekadarnya, sementara pelancong yang mampu akan membawa yacht sendiri. Akan tetapi, kalau membaca di situs indonesia.travel, sekarang ada tiga tempat penginapan yang layak dan juga menerapkan ecotourism.

Saya selalu khawatir turisme merusak apapun yang disentuhnya. Mudah-mudahan kepedulian terhadap ecotourism dapat menjaga kemurnian Pulau Komodo yang sekarang sedang naik daun karena masuk nominasi The New7Wonders.

Dalam polling New 7 Wonders of Nature ini, Pulau Komodo masih di peringkat 2 terbawah. Bayangan saya, andaikata Pulau Komodo masuk ke daftar 7 keajaiban alam dunia, transportasi dan akomodasi akan lebih mudah dan terjangkau. Perhatian dari masyarakat internasional juga bagus untuk menjaga supaya industri wisata tidak menganggu keseimbangan alam pada pulau di NTT itu. Ajaklah teman-teman di luar negeri untuk ikut memilih Pulau Komodo, karena suara mereka yang paling bernilai.

Jika akomodasi dan transportasi ini sudah baik, maka tantangan kedua untuk tersihir di Pulau Komodo adalah kita harus bisa menyelam. Oleh karena untuk belajar menyelam kita juga harus bisa berenang, maka saya juga musti belajar berenang dengan serius. Dan waktu saya tidak banyak.

Pemanasan global telah mengancam keberlangsungan coral-coral, rumah ribuan ikan yang hidup di perairan Pulau Komodo.

Pulau Komodo
Tagged on:

15 thoughts on “Pulau Komodo

  • December 22, 2010 at 1:02 pm
    Permalink

    Mas,
    Kalau mau kursus renang kabar2i yaaa ^^
    .
    .
    .
    .
    Aku jg belum bisa

    Reply
  • December 23, 2010 at 5:43 am
    Permalink

    Kemarin saya nonton pertunjukan wayang orang di Sydney Opera House, goodie bagnya penuh promosi tentang Pulau Komodo…

    Eh tapi ada klaim bahwa komodo juga ditemukan di Northern Areanya Australia lho..

    Reply
    • December 23, 2010 at 8:05 am
      Permalink

      Yang aku tahu memang ditemukan fosilnya di sana. Kalau living Komodo entah.

      Reply
  • December 23, 2010 at 8:27 am
    Permalink

    haha. menunggu kau bertemu Tuhan disana dik!
    take a picture of Him yah! ^_^

    Reply
  • December 28, 2010 at 10:02 am
    Permalink

    Kalo mau bisa menyelam nggak harus pandai berenang kok. Nggak ada yang bisa berenang dengan bawa ikat pinggang pemberat, scuba gear, dan sepatu katak :D

    Reply
  • December 29, 2010 at 5:18 pm
    Permalink

    Dari Jogja terbang ke Labuan Bajo bisa terusan kok Mon. Pakai L**n, berangkat jam enam pagi dari Jogja bisa sampai Labuan Bajo tengah hari WITA. Naik baling-baling, tapi… hehehehe… Januari besok aku mau pakai rute itu, mau ikut po?

    Reply
  • January 3, 2011 at 12:36 pm
    Permalink

    Beruntung banget saya lahir disamosir yang dikelilingi danau toba, berenang jadi jago :D

    Reply
  • January 10, 2011 at 6:07 pm
    Permalink

    Pulau Bawean gak kalah lah dengan Pulau Komodo :D

    Reply

Leave a Reply to Herman Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.