Pada awalnya memang terasa menyegarkan ketika Robin Hood garapan Ridley Scott ini sengaja dibuat melenceng dari cerita Robin Hood yang selama ini sudah “baku” di Hollywood. Tetapi Ridley mulai terasa berlebihan ketika ia terus berimprovisasi dengan mengaitkan kisah Robin Hood dengan kejadian-kejadian historis seperti Magna Charta dan perang Inggris-Perancis.

Terlihat jelas bahwa Ridley bermaksud memberi motif dan latar belakang baru bagi karakter Robin Hood, Marion, Sheriff of Nottingham, dan Prince John. Lagipula ini adalah film pertama dari beberapa rangkaian sequel. Tetapi, karena itu semua dibangun melalui alur cerita yang sangat padat, maka tidak tersisa ruang untuk mendalami perwatakan tiap tokoh. Tidak ada waktu untuk mengeskplorasi dengan baik hubungan antara Robin dengan Marion ataupun dengan kawannya si Little John. Rasanya persis seperti ketika nonton Hercules dan Xena di televisi di mana semua berlalu cepat tanpa meninggalkan kesan. Gaya penuturan seperti ini menjebak Russel Crowe menjadi Robin Hood yang dangkal dan tidak mengesankan.

Dan tentu saja ini mengecewakan, karena ketika melihat Ridley Scott ditulis bersebelahan dengan Russel Crowe, kita mengharapkan sesuatu yang sekelas Gladiator. Untung ada Cate Blanchett yang bisa tampil mengagumkan.

Robin Hood
Tagged on:

11 thoughts on “Robin Hood

  • May 13, 2010 at 6:20 am
    Permalink

    Meski yang buat sama tapi citarasanya tetep beda. lebih hot yang gladiator juga sih…

    Reply
  • May 13, 2010 at 10:48 am
    Permalink

    Film ini mendapat cukup banyak sorotan positif di Australia karena pemain utamanya, Russel adalah orang Sydney.

    Aku belum nonton dan pengen nonton nanti kalau di DVD aja mengingat anak masih kecil :)

    Bagiku, Robin Hood nggak ada yang ngalahin yang tahun 90-an lalu itu.. :)

    Reply
    • May 13, 2010 at 11:17 am
      Permalink

      Aku mengharap Robin Hood yang ini level dramanya selevel Robin Hoodnya Kevin Costner. Tapi sepertinya tidak. :D

      Semoga orang Sydney menyukainya :D

      Reply
  • May 13, 2010 at 12:34 pm
    Permalink

    Loh, kalo RH Costner kan lebih ke legenda atau dongeng. Kalo yang ini lebih ke prequel, atau untold storynya sebelum RH masuk ke hutan :D

    denger2 sih begitu, soalnya saya sendiri belom nonton hahaha :D

    Reply
    • May 13, 2010 at 12:37 pm
      Permalink

      Saya agak hati-hati mau menyebut ini prequel, karena dengan hasil seperti ini bisa-bisa tidak dapat greenlight untuk dibikin sequelnya. :D

      Reply
  • May 13, 2010 at 12:56 pm
    Permalink

    kenapa? karena… “prequel kok tampangnya lebih kakek?”

    :D

    Reply
    • May 13, 2010 at 1:03 pm
      Permalink

      Anu… karena filmnya buruk :D Kalau pendapatan box officenya jadi buruk, kemungkinan besar nggak digreenlight kan :D

      Reply
  • May 14, 2010 at 1:41 am
    Permalink

    aku belom nonton robin hood sebelumnya..
    buat aku film ini menghibur. itu aja. :D

    Reply
  • May 14, 2010 at 8:01 am
    Permalink

    kya baru mau nulis ini di blog, udah keduluan…hahahha jd ga pnya bahan lg deh, btw disini robin hood nya dicritakan dr sisi yg berbeda, watak dsbnya cuma utk marion karakternya mnurutku digambarkan tidak jauh berbeda dr penggambaran di film2 sebelumnya

    Reply
  • May 18, 2010 at 2:12 pm
    Permalink

    baru mau nonton,
    ga berani liat postingan sampeyan, mas
    :D

    Reply
    • May 18, 2010 at 2:16 pm
      Permalink

      Nonton aja :D, nggak jelek2 amat kok. Cuman yaaa nggak bagus juga.

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.