Pansus Century Menyanyi Lagu Kebangsaan

Ada yang ironis ketika fraksi-fraksi DPR bersorak-sorak merdeka setelah voting terbuka memenangkan opsi C. Opsi ini adalah opsi yang menyatakan bailout Bank Century bermasalah dan harus diperiksa lebih lanjut.

Mengapa?

Karena dengan selesainya pansus itu, maka selesailah permainan tangan-tangan Golkar, PDIP, dan PKS di sini. Ketika keputusan ranah politik itu dibawa ke ranah hukum, maka otomatis hilang sudah kesempatan anggota DPR memutarbalikkan segala sesuatu sambil sesekali nampang di televisi, ditonton puluhan ribu pemirsa, sambil berekspresi mendramatisir suasana.

Dan saya yakin bahwa KPK adalah instrumen keadilan yang lebih baik untuk menangani kasus ini. Track recordnya tidak seburuk Golkar.

Ironi Keputusan Pansus Century
Tagged on:

10 thoughts on “Ironi Keputusan Pansus Century

  • March 5, 2010 at 9:17 am
    Permalink

    mending kalau kasusnya ditangani oleh KPK, kalau sama yang lain gimana?

    Reply
  • March 5, 2010 at 9:40 am
    Permalink

    masalah kebijakan diserahkan ke DPR yang penuh dengan nuansa politik.
    tujuan mereka kan cuma satu: ingin melengserkan posisi Menkeu (yg sangat krusial dlm kehidupan bernegara) sehingga bisa diisi dengan kader dari partai mereka. mengingat ibu ani yg tidak punya backing politik sama sekali.

    jika rencana itu berhasil, apa yang akan terjadi?
    bisa tetap berlanjutkah reformasi birokrasi yang sudah digodok dengan sangat baik oleh ibu ani nanti?

    *jadi prihatin deh*

    Reply
  • March 5, 2010 at 3:57 pm
    Permalink

    Namanya DPR pasti banyak akal lainnya. Sudah dengar kalo mereka sekarang kasak kusuk soal ketua KPK sekarang ???? Niatnya jelas berupaya naro orang yang pro Pansus sebagai ketua KPK….. Jadi hasil dari KPK akan senada dengan suara DPR pro Pansus. Masalahnya adalah apakah kita akan percaya pada ketua KP hasil pilihan DPR…. Pilihan DPR sebelumnya jelas-jelas menuai kontravesi dan ada kepentingan politik terselubung di dalamnya (saya berusaha untuk tidak bilang bahwa Antashari Azhar salah atau benar)

    Menurut saya Ketua KPK selanjutnya sebaiknya tidak dipilih oleh DPR melainkan oleh semacam konsorsium yang mewakili elemen-elemen hukum di Indonesia termasuk oleh lembaga-lembaga pengawasan korupsi yang dapat dipercaya……

    Reply
  • March 6, 2010 at 11:25 am
    Permalink

    sinetron beranggaran 2.5M
    endingnya udah bisa ditebak

    gk ada yg spesial

    Reply
  • March 9, 2010 at 12:23 pm
    Permalink

    itu sidang DPR atau maen sinetron seh ? liat aja di foto isinya artes-artes smoa

    Huh!!

    Reply
  • March 10, 2010 at 1:25 pm
    Permalink

    lumayan malem-malem dapet hiburan sinetron paripurna

    Reply
  • March 14, 2010 at 9:25 pm
    Permalink

    “Track recordnya tidak seburuk Golkar.”

    huahahaaaaaa…. punch line-nya nyelekit-nyelekit geli.

    Sy tuh sedih sebenernya ngeliat mereka bersorak-sorak gembira karna opsi C menang. Mereka kan harusnya nangis krn opsi C itu kan artinya ada borok di negara ini. Negara sendiri punya borok (asumsinya kan opsi C itu ada yg salah) kok malah ditepuk tangani?

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.