pdi-p_11PDI (dulu tanpa imbuhan Perjuangan) bukanlah partai yang diperhitungkan. Dalam pemilu Orde Baru, partai ini hanyalah underdog yang selalu menempat posisi bontot setelah Golkar dan PPP.

Nasib PDI berubah 13 tahun lalu. Sore 27 Juli 1996, Kantor DPP PDI yang dihuni oleh kubu PDI pro Megawati diserang oleh kubu PDI Suryadi yang dibeking pemerintah. Serangan ini, kabarnya adalah langkah terakhir pemerintah yang kewalahan menggulingkan Megawati dari posisi ketua umum PDI. Menurut catatan Komas HAM 5 orang tewas, 149 orang luka-luka.

Serangan ini tiba-tiba mengangkat Megawati menjadi bintang perpolitikan nasional. Ibarat tokoh telenovela Maria Mercedes yang selalu dizholimi, Megawati yang juga dizholimi menarik simpati wong cilik, rakyat kecil. Semua langkahnya selalu mendapat dukungan kalangan bawah, walaupun Mega sendiri tidak pernah membela atau melakukan apapun bagi mereka.

Pasca reformasi, kubu Megawati mendirikan PDI Perjuangan. Partai ini keluar menjadi jawara Pemilu ‘99 dengan mengantongi 33% suara. Prestasi yang luar biasa mengingat andil Megawati dalam reformasi bisa dibilang tidak dominan.

Sayangnya partai banteng ini tidak terampil berpolitik. Walaupun memegang suara mayoritas di DPR, PDIP gagal membangun koalisi. Akibatnya posisi Ketua MPR, Ketua DPR, dan Presiden diserobot tokoh partai lain. Megawati harus puas dengan posisi Wakil Presiden.

Kekecewaan ini terobati dengan turunnya Gusdur dari kursi kepresidenan pada tahun 2001 dan menempatkan Mega sebagai orang nomor satu Republik Indonesia. Akan tetapi, pemerintahan Mega juga tidak luput dari kontroversi. Salah satu yang sering menjadi sorotan adalah penjualan saham BUMN ke investor asing. Langkah ini bukan sebuah dosa, tetapi tetap sebuah kebijakan yang buruk dalam jangka panjang.

Ketidakmampuan memelihara aset juga terlihat dalam sikap PDIP kepada pendukungnya yang paling loyal. Partai ini tidak pernah menunjukkan kepedulian pada peringatan 27 Juli. Dalam pemilihan Gubernur DKI, PDIP justru mendukung Sutiyoso. Padahal mantan Panglima Kodam Jaya ini adalah pemimpin serangan 27 Juli ke kantor PDI Pro Mega.

PDI Perjuangan
Tagged on:     

13 thoughts on “PDI Perjuangan

  • April 8, 2009 at 2:51 pm
    Permalink

    Ibaratnya siapa tertindas, dialah pahlawannya :)

    Reply
  • April 8, 2009 at 4:17 pm
    Permalink

    pdip, kok kayaknya aku baru ja denger suara bu mega, stelah beliau kampanye.

    dulu pas jd pres, ga pernah ya?

    Reply
  • April 9, 2009 at 3:20 am
    Permalink

    Yah, gitulah mirip sama roda pedati……..kadang dibawah, kadang diatas.
    Dulu jadi partai juru kunci sekarang jadi salahsatu partai elit negeri ini.
    Tentang sang tokoh, yang pernah memimpin golput massal , kadang aku merasa kasihan, ah jangan jangan dia hanya dijadikan tumpangan bagi orang orang disekelilingnya.

    Reply
  • April 11, 2009 at 11:45 am
    Permalink

    kok ya ada yang masih mili ni partai..

    Reply
  • April 14, 2009 at 6:07 am
    Permalink

    PDIP ini termasuk partai tidak puas, selalu tidak bersyukur coba kita perhatikan , begitu kinerja pemerintah agak lumayan dia tidak setuju dengan BLT, karena leadernya yang agak sedikit egoistis, maka rakyat tidak senang dengan kretik yang kurang berahlak, coba kasi masukan siapapun jadi pemerintah lagowo and ngaca dikit, kasian deh lho

    Reply
  • April 14, 2009 at 6:47 pm
    Permalink

    saya sarankan ibu Mega harus selalu ambil simpati masyarakat supaya pemilih yang Golput atau tdk memilih PDIP pada pemilu 2009, karena Ibu Mega adalah satu-satu wanita indonesia yang dapat dukungan pada saat orba tumbang.Jadi saya harap sebagai aset bangsa ini ibu bisa sebagai ibu bangsa ini di masa-masa yang akan datang (jabatan presiden buka tujuan ibu sebenarnya, tapi memperhatikan nasib rakyat dan kesejahteraan bangsa indonesia adalah tujuan besar ibu Mega)

    Reply
  • April 18, 2009 at 12:34 pm
    Permalink

    menurut anda, bagaimana tentang beberapa kejadian yang “merusak” nama megawati dengan say no to megawati di jejaring sosial facebook? bukankah itu dilarang..

    Reply
  • April 21, 2009 at 10:13 pm
    Permalink

    kekalahan PDI P dalam pemilu 2009 karena megawati itu sudah tidak mendapat simpatik dari masyarakat, masyarakat sudah bosan dengan orang2 lama yang bisanya cuman protes dan selalu mengatas namakan untuk rakyat. statemen megawati yang dikeluarkan setelah melihat hasil perhitungan suara pemilu 2009 meminta pemilu di ulang…biaya untuk mengulang pemilu kalau di pakai membangun bangsa ini akan lebih baik dan bisa dinikmati rakyat….jagan pernah dukung megawati sudah kuno….

    Reply
  • May 4, 2009 at 9:56 pm
    Permalink

    PDIP itu partai sombong… Coba ingat pas mau pengesahan UU Pilpres. PDIP kuekueh pada angka 25-30 % untuk pencalonan presiden… Hasilnya… Nol besar…. Makanya… jadi orang jangan takabur… masuk neraka lho…

    Reply
  • May 15, 2009 at 11:15 am
    Permalink

    meNuruT pandangan diri gw sie… PDIP pantas_pantas zjh!!!!
    Ya..meskipun gw belum bisa nyontreng,karna umur msh 15tahun….
    Menurut gw pribadi…
    Yang penting negara ini harus tetep maju!!!

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.