Dokter Monika yang cantik,

Saya ada masalah. Dulu waktu saya kecil bapak kaya raya, sehingga di SD saya dikenal sebagai orang kaya. Tetapi semenjak bapak sakit-sakitan dan meninggal waktu saya SMA, uang kami ludes dan harta kami harus dijual untuk menyambung hidup dan membayar hutang. Bulan depan saya diundang reuni SD, tapi saya malu bertemu dengan teman-teman saya yang saat ini sudah sukses dan kaya.

Bagaimana dok, apa yang harus saya lakukan?

Nurdin, Ungaran

Dear Pak Nurdin yang malang,

Saya sangat bersimpati dengan kondisi bapak yang malang. Tapi setidaknya bapak ini adalah mantan orang kaya, sementara teman-teman SD bapak adalah mantan orang miskin.

Sekian.

Dr. Monika Menjawab: Malu Ikut Reuni
Tagged on:

19 thoughts on “Dr. Monika Menjawab: Malu Ikut Reuni

  • November 12, 2007 at 2:35 pm
    Permalink

    doktere mesti gak ngerti pertanyaane.
    Bagaimana yang harus saya lakukan koq jawabane sekian
    *geleng2 kepala*

    Reply
  • November 12, 2007 at 4:08 pm
    Permalink

    wah ini dokternya salah diagnosa.. termasuk Malpraktek nih..

    Reply
  • November 12, 2007 at 4:24 pm
    Permalink

    dimana dokter ituh? *pengen nyoba* huehe…

    Reply
  • November 12, 2007 at 5:40 pm
    Permalink

    hehehe dokter yang aneh…..pasiennya tambah nangis meraung raung tuh….

    Reply
  • November 12, 2007 at 8:31 pm
    Permalink

    kalo saya jugah termasuk mantan orang miskin dan sekarang jadi kere, gmn ya dok!

    Reply
  • November 13, 2007 at 12:33 am
    Permalink

    orang ini aseli kurang kerjaan deh.

    Reply
  • November 13, 2007 at 4:20 am
    Permalink

    hahhahaha….mendingan mantan orang miskinlah,dok tapi sekarang kaya.

    Reply
  • November 13, 2007 at 4:22 pm
    Permalink

    semoga sodara penanya tidak melakukan tindakan-tindakan di luar dugaan setelah membaca jawaban dari dokter

    Reply
  • November 14, 2007 at 2:33 am
    Permalink

    jadi? tetep melu reuni ya?

    Reply
  • November 14, 2007 at 11:07 am
    Permalink

    Maksudnya mbak soraya apa!?!!?

    Reply
  • November 14, 2007 at 11:09 am
    Permalink

    bisa mati kena serangan jantung pasiennya kalo dokter salah diagnosa begitu…(eh salah gak sih?) *pentung dokternya dan kabur*

    Reply
  • November 14, 2007 at 1:51 pm
    Permalink

    menurut sayah Dr Monik ndak mau mengeluarkan pendapat professionalnya, soalnye mas yg dari ungaran itu ndak bawa duid hi hi

    Reply
  • November 14, 2007 at 2:58 pm
    Permalink

    Kami proffesioyonal ya mas…

    Reply
  • November 16, 2007 at 10:25 am
    Permalink

    Saya merasa itu adalah saya, yang hingga kini masih mallu untuk ngikut reuni di almamater SMA 1Purworejo tercinta. PERSIS seritanya kaya guitu, tapi jangan bilang-bilang ya mas Herman

    Reply
  • November 16, 2007 at 10:35 am
    Permalink

    Aku juga persis yang kadang merasa malu untuk bersepeda diantara mobil, padahal ya ini jati diriku adanya. Apapun yang aku miliki yang harrus nampak adanya begitu ndak usah di-munafiki ? Tapi jane malu juga lho mas Her, ampun criyos2 nggeh?

    Reply
  • November 21, 2007 at 8:32 pm
    Permalink

    Wakakakakak …
    Dokternya keren euy … sangat bijaksana dan motivatif kekekekeke

    Reply
  • November 30, 2007 at 10:09 pm
    Permalink

    salah dokter nih.. kekekekek…

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.