Pengalaman pertama membeli kaos di Guess, mas penjaga toko bilang:

“Cuma kaos mas? Nggak nambah lagi? Nanti bisa dapat gift voucher Rp 250.000 lho”

“Saya harus nambah berapa?”

“Mmmm, belanja minimal 1,5 juta”

Hohohoho, kok banyak? Sempat kepikiran… 1,5 juta itu beli baju berapa banyak ya? Tapi, ternyata di toko itu, menghabiskan 1,5 juta cukup mudah. Satu celana jeans yang paling simpel harganya sudah 1 juta.

Tapi itu ternyata belum apa-apa. Di toko lain, celana jeans Juicy Couture dibandrol mulai dari 1,7 juta, sementara jens distressed merek dSquared (lengkap dengan saku belakang yang belum dijahit) malah bisa 5,4 juta satu potong.

Padahal kalau diperhatikan, celana-celana mahal ini terlihat seperti rongsokan. Sudah belel, birunya pudar, ada lubang dimana-mana pula. Kalau disumbangkan kepada Yayasan Bencana Aceh, jeans-jeans ini mungkin akan langsung dibuang karena tidak layak pakai.

Aneh ya? Malah biasanya, kisah tadi akan diserempetkan sebagai ‘pertanda kiamat’.

Tidak juga ;)

Setiap benda itu harus memberikan manfaat kepada penggunanya. Jeans distressed yang sobek-sobek memberikan manfaat membuat penggunanya terlihat mahal dan trendy. Otomatis yang beli pun cuma orang yang mampu dan yang mengikuti mode. Sementara itu, saudara kita di Aceh lebih memerlukan pakaian yang bersih, rapih dan sukur-sukur melindungi badan dari cuaca yang tidak ramah manusia. Jelas-jelas jeans distressed tidak memenuhi kriteria tadi.

Terlihat kalau dua kelompok tadi memang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan barang yang cocok buat kelompok pertama belum tentu cocok bagi kelompok kedua. Dan demikian juga sebaliknya.

Jadi dunia belum mau kiamat. Eh maksudnya: harga jeans distressed yang selangit belum menunjukkan korelasinya sebagai sebuah pertanda kiamat.

Jeans Distressed
Tagged on:     

15 thoughts on “Jeans Distressed

  • April 23, 2006 at 3:48 pm
    Permalink

    ghywkakakak!

    bayangkan! hanya untuk celana!
    hiks.

    Reply
  • April 23, 2006 at 6:18 pm
    Permalink

    Nilai dari suatu barang, secara ekonomi memang tidak semata ditentukan nilai “riil” dari barang tsb (misalnya terbuat dari bahan murah atau mahal dst), tapi lebih ditentukan oleh persepsi dari pembeli, sehingga ketemu (deal) antara pengorbanan yang dilakukan pembeli dan permintaan yang diinginkan penjual.

    Dalam hal ini, mungkin jins hancur lebur itu memiliki nilai sendiri oleh kalangan tertentu, sehingga nilainya jadi tinggi.

    Sama kayak majalah playboy. Karena sangat diminati oleh masyarakat, maka orang rela mengeluarkan lebih untuk itu, dan nilainyapun meningkat (kabarnya sampe 100-an dolar dilelang).

    CMIIW.

    Reply
  • April 23, 2006 at 9:10 pm
    Permalink

    Herman, itu di Guess Yogya yah? Saya gak bisa bayangin jual jeans 1.5 juta di Yogya. Apa ada marketnya gitu?
    Saya sendiri sudah 6 tahun meninggalkan Yogya, jadi tidak tahu kondisi terakhir di sana.

    Reply
  • April 23, 2006 at 10:00 pm
    Permalink

    Oh enggak, itu Guess di Jakarta. GUess Jogja kayaknya gak berani jualan jeans. Masih terlalu kemahalan buat orang Jokja. Hehehe.

    Reply
  • April 23, 2006 at 10:09 pm
    Permalink

    Duit segitu bisa buat DP RSSS.

    Makan tuh Merk hi hi hi hi…

    Reply
  • April 25, 2006 at 8:19 pm
    Permalink

    Gokil!….
    Dulu gw kerja sebagai PNS dengan gaji kurang dari satu jeti perbulan… gimana caranya beli celana semahal itu… nasib nasib…!

    Eh iya.. salam kenal mas.. aku pernah buat postingan berisi blogmu… kalo nggak salah tentang si tukang ayam sesat wong solo…!

    Reply
    • January 17, 2015 at 1:36 pm
      Permalink

      Of the panoply of website I’ve pored over this has the most vearticy.

      Reply
  • April 25, 2006 at 9:10 pm
    Permalink

    kalau true religion kuwi piro yah regane ..

    sing neng lirikke black eyed peas kae ..

    Reply
  • April 25, 2006 at 10:05 pm
    Permalink

    HostingTarget, memberikan web template gratis untuk setiap paket hosting.Dgn 50rb/bulan anda bisa dapatkan web site profile untuk perusahaan, organisasi, maupun anda.Dilengkapi CMS, anda tidak perlu repot mengupdate.Dengan fitur, WYSIWYG what you see is what you get, semua terasa mudah..hubungi hostingtarget segera

    Reply
  • April 26, 2006 at 12:16 am
    Permalink

    ***Aneh ya? Malah biasanya, kisah tadi akan diserempetkan sebagai ‘pertanda kiamat’***

    kakakkkak…pasti sering dapat email berantai tanda2x kiamat. gue sering, man

    Reply
  • May 23, 2006 at 10:30 am
    Permalink

    guess…ya mahal,,,beli aja di pasar pasar…kan murah :P

    Reply
  • July 5, 2011 at 12:47 am
    Permalink

    My coder is trying to persuade me to move to .net from PHP. I have always disliked the idea because of the expenses. But he’s tryiong none the less. I’ve been using WordPress on various websites for about a year and am concerned about switching to another platform. I have heard great things about blogengine.net. Is there a way I can transfer all my wordpress content into it? Any help would be greatly appreciated!

    Reply
  • July 24, 2011 at 4:38 am
    Permalink

    We’re a group of volunteers and opening a new scheme in our community. Your website provided us with helpful info to work on. You’ve performed a formidable activity and our entire neighborhood will probably be grateful to you.

    Reply
  • September 15, 2011 at 5:15 am
    Permalink

    Hello, I’ve been reading your blog for some time now and it’s among my favorites. I like what you have to say and want to say thank you! It’s obvious that you are a seasoned writer and it’s always nice to read your posts.

    Reply
  • September 23, 2014 at 6:36 am
    Permalink

    I’m truly enjoying the design and layout of your website.
    It’s a very easy on the eyes which makes it much more pleasant for me to come here and visit more often. Did you hire out a developer to
    create your theme? Outstanding work!

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.